HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 11
Fitnah kaum kafir Quraisy
Setelah ibu beranjak dari sekolah, guru datang ke kelas.
“Maaf ya ibu telat...” ujar bu Irda.
Memang, di sekolah ini kebanyakan gurunya adalah wanita. Terutama di kelas Baidha, gurunya semuanya wanita.
_____
Istirahat tiba.
“Alhadmulillah, ulangannya gak parah bangetlah. Mudah sih masyaallah!” kata Baidha sambil membereskan buku.
“Hallo anak sok alim!” panggil Tari.
“Hmm... ada apa?” jawab Baidha.
“Dipanggil alim kok mau?” tanya Yuna.
“Biarin aja. Kan alim itu artinya orang yang berilmu,” jawab Baidha.
“Ya sudah, jangan panggil dia alim deh!” seru Rafi.
“Terus apa? Tukang bohong?” Seika memberi ide.
“Terus aku harus bilang wow gitu? Bukannya yang tukang bohong itu kalian yah? Apa aku ga salah dengar?” ejek Baidha.
“Gak usah kalian mencari ide untuk menfitnah orang. Disini aku bukan belain Baidha yah. Tapi, bukannya menfitnahnya, menfitnah siapapun tanpa bukti yang jelas itu dosa?” kata Zaid menimpali.
“Yup benar!”. “Eh? Tadi aku bilang apa?” tanya Baidha terkejut dengan kata-katanya.
“Kalian berdua sama aja nyebelin deh!” kata Tari.
“Gak suka kan dibilang begitu? Makanya jangan bikin orang sengsara sedikit bisa gak sih?” tanya Baidha.
“Mana buktinya kita fitnah dia?” tantang Seika. Yang dimaksud dia disini adalah Baidha.
“Buktinya? Buktinya saat kaum kafir Quraisy mencari panggilan yang tepat untuk Rasulullah. Bukannya mereka ingin memanggil Rasulullah sebagai orang gila, tapi mereka berfikir bahwa Rasulullah bukan orang gila. Di saat mereka mau memanggil Rasulullah tukang fitnah, mereka sadar kalau mereka sendirilah yang mau menfitnah Rasulullah. Saat mereka memanggil Beliau tukang penyihir, sihir apa yang Rasulullah pakai sementara Beliau tidak pernah mengucapkan mantra apapun...” jelas Zaid.
“Wow! Kukira kamu gak akan ngerti!” ejek Baidha.
“Apa coba hubungannya sama kita?” tanya Tari.
“Yah hubungannya. Kalian mau cari ejekan buat mengejek bukan?” jawab Zaid.
“Dasar!”. “Ups! Untung gak keceplosan,” kata Tari.
“Itu karena kamu kebiasaan mengucapkan kata-kata kasar...” ujar Baidha.
“Tahu apaan sih kamu?” Tari melempar buku ke arah Baidha tetapi langsung ditangkis Baidha.
“Bukumu nanti rusak lho! Jangan sembarangan lempar-lempar. Untung aku ambil bukumu sebelum keluar jendela!” kata Baidha.
“Biarin. Lempar aja keluar!” seru Tari.
Plung! Bukunya dilempar Baidha keluar.
“Ups! Aku gak sengaja!” ejek Baidha.
“Iiiih. Siapa yang nyuruh kamu buang?” tanya Tari.
“Kamu bukan? Tadikan kamu bilang lempar saja keluar. Yah aku lempar. Hihihi,” jawab Baidha terkikik.
Sekelas ikut menertawakan.
“Iiiih awas kamu yah!” kata Tari.
Baidha meleletkan lidah sambil lari keluar kelas dikejar Tari
BERSAMBUNG....
*****
Ceritanya nyambung gak sih sama tema nya?
Oyah. Hallo sobat! Assalamualikum.
Sob, aku mau buat cerita yang lebih gimana gitu yah. Tapi aku gak enak bikinnya.
Gak tahulah yah, kenapa setiap aku ngetik kata Zaid aja tuh rasanya aneh.
Entah karena aku gak pernah buat cerita yang tokoh utamanya sekolah di tempat yang campur baur><
Jadi we aku teh hati-hati pisan ngabuat cerita na.
Eh naha? Aku teh pakai bahasa Sunda?
Ah, teu nanaon lah nya...
Duh><
Aku kabur deh yah!
Shibunshin no Justu (Eits! Kan gak boleh ngomongin Naruto sama Boruto kata abi dan umi!)
Hehehe.
Sebelum Shibunshin, aku salam dulu yah. Lupa!
Wassalamualaikum. Shibunshin no Justu! (Hadeuh, udah dibilang jangan ngomongin film itu ih!)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Teteh lanjuut! Jangan lama lama ya lanjutinnya.
ya insyaallah kalau bersemat ana post. epi 12 belum di buat, dikit lagi afwan
ooo. siap teteh, ditunggu ya
afwan telat, ni baru post
Jadi ingat ana pernah diejek sok alim ama temen2. Untungnya, ana orang yg g suka ngomong, jadi lebih sering dianggap angin lalu ama temen2.
Afwan, malah curhat ><
g papa. waktu ana sekolah di NS. itukan harus pakai cadar kalau dh kelas 4, temen2 ana suka ngeledek ninja
Btw, kpn lanjut nih??
dulu ana ga ngerti apa itu ninja walau sering nonton naruto waktu masih TK. yah maklum dulu waktu kecil ada TV. ternyata ada TV malah ga konsisten:( jadi sekarang ga ada TV. cuma kalau di Tasik ada. Nah setelah ana tahu nih ninja gegara nonton Naruto. ana malah bilang, kenapa harus malah di ejek ninja? kan malah keren. Gubrak! ana dh insaf sekarang:P
lanjut nanti. mungkin senin. kalau boleh malam yah malam. intinya selesaikan persiapan. hurufnya belum semua masuk pesawat>< nanti yah meluncurnya. sementara jemput saja yang sudah mendarat dengan selamat... wkwkw aya aya wae akuh mah
Disekolah aku pernah ada yang pakai cadar, tp sekarang enggak, akunya nggak keberatan ada temen temen pakai cadar,soalnya beberapa budhe aku pakai cadar anaknya juga,aku malah seneng tuh , kayak Ninja Ninja, hehehe
Dianggap sok alim sih enggak, alimnya alim biasa, soalnya kalo kayak nasehatin/beri ilmu tuh,pakai gaya gaul, hehehe
di ponsok dulu wajib pakai cadar. tapi sekarang ga, mubah saja
ana dulu ga suka ninja. cuma setelah tau ninja gegara nonton, ana suka. tapi dh ga ada yang ledek ninja lagi:P
kalo ada yang tahu.... nani artinya apa yak
Di google translate aja, gih
nani itu apa bahasa jepang
yup
I know.
artinya APA
ya aku nanya arti nani apa?
arti nani itu *apa*