Kata Hati Ibu

Ibu dan kak Husna akhirnya keluar dari kelas dan menuju ke tempat parkir untuk mengambil mobil.

Setelah itu, mereka berdua memasuki mobil.

“Ibu, maksdunya Baidha itu gimana sih?” tanya kak Husna pada ibu.

“Entahlah nak. Gak usah dipikirkan. Baidha memang selalu saja menyudut apa yang disukai orang-orang,” jawab ibu dengan rasa gelisah.

“Ibu kayak gelisah banget bu, kenapa?” tanya kak Husna tak enak hati.

“Gak papa kok. Husna gak usah khawatir sama ibu yah nak... ibu baik-baik saja!” jawab ibu.

Ibu memalingkan wajah kedepan dan kembali gelisah.

“Hmpph...” kak Husna menghembuskan nafas.

_____

Di perjalanan, tiada satu kata pun keluar dari mulut ibu maupun kak Husna.

Bahkan ibu tidak menyalakan musik di mobil sama sekali.

Benar apa yang Baidha katakan. Semua sifatku dan ketiga anakku bahkan suamiku sudah tergila-gila dengan adanya anime yang sudah menyebar luas.

Bahkan aku yang sudah berkeluarga saja malah memikirkan seseorang yang aku sukai dari film-film fiktif begitu, bahkan sampai membayangkannya.

Kenapa hati ini selalu berkata begitu yah? Batin ibu.

“Ibu stop! Aku sudah sampai. Kita kelebihan!” seru kak Husna.

Ibu rem mendadak.

“Haduh bagimana sih bu? Ibu melamun nih yah?” tanya kak Husna.

“Maaf Husna, Ibu terlalu fokus sampai gak ingat sekolahmu dimana,” jawab ibu.

BERSAMBUNG....

*****

Maaf ya sob, ceritanya terlalu pendek.

Bukannya ana gak punya ide, tapi alurnya ana sengaja buat pendek.

Kalau ana panjangin, gak akan sesuai sama judul tema diatas...

Temanya itukan apa kata hati ibu, jadi ana buat sedikit saja.

Insyaallah ana akan buat segera episode 11 nya ya...