HANYA SEKADAR FIKTIF |episode 1
Hanya Sekadar Fiktif |episode 1
Berbeda Pendapat, tetapi aku Yang Benar
Alefisia Al-Baidha Zuroya, dia biasa dipanggil Baidha yang berarti putih.
Dia anak yang pemurung di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Tiada satu orangpun yang ingin berteman dengannya.
Hal ini karena Baidha sendiri jarang bermain dengan teman di sekolah maupun dirumah.
_____
Suatu hari, Baidha mengadukan masalahnya kepada Ibunya.
“Ibu... Baidha gak mau sekolah di sana lagi bu... di sana muridnya pada suka bully-bully-an bu! Banyak yang suka sama anime. Udahlah pakainnya rok pendek dan sifat mereka manja-manjaan ke laki-laki. Pada suka pacaran dan berkelahi! Aku mau sekolah pesantren saja...” keluh Baidha panjang lebar.
“Lho cuma masalah begitu mah wajar Baidha... kak Yumi, kak Fisa, dan kak Husna juga suka nonton anime dan main bareng, bergaul bareng. Kamu itu kok berubah sih? Jangan terlalu bawa syariat dong. Kamu masih kecil!” protes ibu.
“Bukan begitu bu... Baidha cuma takut sama adzab Allah. Bukannya kita malah bagus membawa kehidupan dengan syariat yang benar bu?” protesku balik.
“Kenapa ibu yang salah? Udah deh! jangan terlalu bawa agama, gak enak lho! Kamu biasa main sama siapa sih? Kok jadi begitu banget?” tanya ibu cemas.
Hmm... memangnya aku gak punya teman? Aku suka kumpul sama sahabat taat. Tapi aku gak perlu kasih tahu ibu! Bilang aja aku gak punya teman. Kan gak bohong. Sahabat taat itu para sahabat sholihah aku! Bukan teman biasa. Batin Baidha
“Baidha gak pernah main sama mereka-mereka bu... Baidha gak punya teman ibu, dan gak ada anak-anak disini yang mau main sama Baidha. Karena Baidha dianggap beda pemikiran sama mereka. Dan di sekolah, Baidha gak mau berteman dengan mereka... mereka pada gak bener! Makanya, Baidha ingin pindah ke pesantren. Gak mau sekolah Negeri!” Baidha mengambek.
“Udahlah Baidha. Mending nonton bareng kakak-kakakmu saja sana! Bilang ke mereka, ibu downlod-kan anime baru buat mereka di flashdisk!” kata ibu.
“Hmmm...” Baidha menghembus nafas.
_____
“Aku gak mau memberi flahdisk-nya! Nanti kalau aku nyuruh mereka nonton maksiat, malah aku kena dosanya!” ujar Baidha.
_____
Esoknya, Baidha makan pagi bersama ayah, ibu, dan ketiga kakak perempuannya.
“Eh, ayah belikan kalian kaset lho! Lihat deh!” kata ayah menjukkan empat kaset. Boruto Naruto the Next Generations, Digimon Universe, dan Naruto Shippuden the Last Movie.
“Ha?!” Baidha tersontak melihat kaset bertuliskan Naruto Shippuden the Last Movie.
Itukan film dewasa? Orang dewasa aja sesuai syariat Islam gak boleh nonton itu! Batinnya terkejut
“Wah keren ayah! Oya, kemarin ibu juga suruh Baidha ngasih flashdisk tontonan ke kalian. Dia ngasih gak?” tanya ibu.
“Gak kok bu...” kata kak Husna, kakak terakhirnya.
“Lho gimana sih Baidha?” omel ibu.
“Memang ibu downlod film apa?” tanya kak Yumi, kakak sulungnya.
“Boruto the Movie...” jawab ibu.
“Wiiih! Bagus tuh bagus!” puji kak Fisa, kakak tengahnya.
“Wah bagus banget yah!” sindir Baidha.
“Nadamu kayak nyindir sih!” protes kak Yumi.
“Memang aku nyindir. Udah deh aku berangkat sekolah sendiri aja! Males lihat mobil ibu yang isinya gambar aneh!” ujar Baidha pergi dari ruang makan.
BERSAMBUNG....
*****
Tunggu episode selanjutnya ya sob...
gimana cerita ini menurut kalian? Share dong artikelnya sob, dan follow akuh yah!
Arigatou...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
(Teteh (qiqiqi)) Nisa, email-nya udh aku jawab ya...
btw bagus banget tau>< seruuuuu
btw bagus banget tau>< seruuuuu
teteh juga boleh. sok aja
Keren teteh
masyaallah tabarakallah
:)
nsa izin bagiin
tulisannya ke temen temen
nsa izin bagiin
Bagus kak, tetap semangat
udaaah manggilnya teteh aja;)
ana orang sunda. cukup teteh!
Bagus sih. Atapi, ngomong perbedaan pemikiran dengan bahasa yang kurang baik ke orang tua itu g boleh.. **Maaf menyinggung.
nanti lihat saja epi 2 nya:)
-_
udah ada malah sampai 4
jangan gitu mukanya. aku takut... yang manis donk