Follower Korea [Cerpen. Eps 1]

Pelajaran telah usai. Setelah ustadzah menutup majelis dan keluar kelas, anak-anak di kelas 7 Maryam langsung bergerombolan untuk mengobrol. Tapi ada satu seorang anak yang tak ikut nimbrung, Runa malah asik merapikan buku lalu memasukkannya ke dalam tas.

“Na, kamu gak ikutan ngobrol sini!” ajak Tiara. Lengkapnya Muthiara Niar.

Runa berjalan ke meja Tiara yang menjadi tempat gerombol itu, “Emang kalian ngobrolin apa?” tanyanya.

“Udah sini aja,” kata Ghina menarik tangan Runa kesampingnya.

“Nih, kemaren aku dapet tiket nonton drakor di studio,” kata Tiara menunjuk beberapa tiket nonton drakor.

Semuanya salin berpandangan. Ada yang tersenyum, tapi ada yang berwajah masam.

“Siapa yang mau ikut?” tanya Tiara.

“Aku mau!” seru Ghina Shafiyatul Habibah, Novika Azizah Hafizah, Atikah Ansharullah, dan Najiyah Amiera.

“Masih sisa. Siapa lagi yang mau ikut?” tanya Tiara lagi.

Tiara memandangi Fathimah Runa Rumaisha’, Izzah Khoirunnisa, Nabila Sholiha, Lailatunnajma Hamnah, Sayyidah Azkia Yumna, dan Nushaibah. “Kalian gak mau ikut?” tanya Tiara.

Mereka menggeleng.

“Yah padahal aku beli tiket pas buat temen sekelas. Nyisa 6 nih... buat kalian loh! Ikut yuk ikut...” bujuk Tiara.

Mereka berenam tetap menggeleng dengan wajah kesal.

“Kenapa kalian gak mau ikut? Gak seru gak ada kalian mah,” tanya Amira.

“Ya, gak mau aja. Siapa mau diajak nonton maksiat?” tanya Hamnah.

“Ah! Hamnah mah emang benci Korea!” cibir Amira.

Hamnah mengangkat kedua tangannya sambil mengangkat kedua bahunya.

“Tapi emang bener kata Hamnah. Siapa mau diajak masuk neraka walau sama temennya? Kan gak akan ada,” kata Runa.

“Sok alim deh!” sindir Tiara.

Keenam anak yang gak mau ikut nonton drakor itu bubar.

“Malesin deh mereka tuh ya, sukanya ngurusin hidup orang. Lagian Ghin, ngapain kamu sahabatan sama si Runa? Nanti kamu kebawa-bawa sok alim lho!” bisik Tiara kesal.

Ghina hanya terdiam.

Di sisi lain, “Mereka tuh kerjaannya Korea, Korea, Korea melulu! Bosen aku! Huft,” omel Hamnah.

Izzah meletakkan jari telunjuk di mulutnya, “Jangan ghibah Ham...” tegur Izzah.

“Astaghfirullah...” kata Hamnah istighfar.

“Nanti kalian ke rumahku ya besok... kita ngobrol sama tetehku,” ajak Runa.

“Kenapa gak hari ini aja?” tanya Azkia.

“Hari ini teh Hana halaqoh, jadi besok aja ya...” jawab Runa. Teteh Hana, atau nama panjangnya Annisa Hana Salwa adalah kakak Runa. Runa memiliki dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki, Runa anak bungsu. Anak pertamanya laki-laki bernama Shalahuddin Ali, biasa dipanggil adik-adiknya Kak Ali. Anak keduanyaa adalah Rahmah Huma Hatun dengan panggilan teteh Rahma. Anak ketiga dan keempatnya adalah Hana dan Runa.

“Jam berapa?” tanya Nunu, panggilannya Nushaibah.

“Hmm... pagi aja deh,” jawab Runa.

“Oke!” seru mereka kompak.

.

.

.

BERSAMBUNG...

By: Nisa

.

.

.

Hmm... kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya. Bagaimana cara Runa dan teman-temannya menghadapi teman pecinta Korea? Ikuti terus kisahnya. Dijamin seru Insyaallah!