Tasya Dwi Armanita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TEKS INSPIRATIF

BATU MENANGIS

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang ibu dan anak gadisnya yang sangat miskin. Anak gadisnya sangat cantik, rambutnya terurai indah dan keningnya sehalus batu cendana. Namun sayangnya ia memiliki sifat yang buruk. Ia sangat pemalas dan tidak pernah membantu ibunya bekerja, kerjaan nya hanya bercolek. Selain pemalas, gadis itu juga sangat manja. segala permintaan nya harus di turuti tanpa memperdulikan keadaan.

Pada suatu hari, anak gadis itu di ajak ibunya untuk ke pasar berbelanja. Gadis itu memakai pakaian yang sangat bagus dan bersolek agar orang dijalan mengaguminya. Sementara itu, ibunya berjalan di belakangnya sambil membawa keranjang dan pakaian yang sangat kumal. Tak seorangpun tau bahwa mereka adalah ibu dan anak.

Ketika memasuki pasar, orang orang memandangi gadis itu. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan nya. Tetapi saat mereka melihat belakang, sungguh kontras keadaannya dan membuat orang bertanya tanya.

Seorang pemuda mendekati gadis dan bertanya " hai gadis cantik, siapakah wanita yang berjalan di belakangmu? " namun gadis itupun menjawab dengan angkuh " BUKAN, ia adalah pembantuku"

Lalu merekapun melanjutkan berjalan nya hingga seterusnya begitu ketika ia ditanya oleh para pemuda di sana, gadis itu akan selalu menjawab bahwa ibunya adalah budaknya atau pembantunya.

hingga akhirnya ibunya tak kuat menahan diri karena sangat menyakiti hatinya. ibunya pun berdoa "ya tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. anak kandung hamba tega memperlakukan hamba seperti ini. ya tuhan berikan lah hukuman kepada anak durhaka ini"

atas kuasa tuhan yang maha esa, perlahan lahan awan berubah menjadi mendung dan perlahan tubuh gadis itu berubah menjadi batu. perubahan dimulai dari kakinya. saat sudah setengah badan gadis itu menangis dan memohon ampun " oh ibu, ampunilah aku... ampunilah kedurhakaan anakmu ini.. ibu..m ibu.. " gadis itu terus memohon dan menangis tetapi semua sudah terlambat. akhirnya seluruh tubuh gadis itu berubah menjadi batu. namun setelah berubah , matanya masi meneteskan air matanya. oleh karena itu, orang menyebutnya dengan batu menangis.

pesan moral : bahwa seorang anak tidak boleh durhaka kepada orang tuanya karena jika seorang anak durhaka, maka malapetaka akan datang dan itu sangat pedih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post