Anak saudagar kaya
Candra bersekolah di SMP favorit di DKI Jakarta. Dia anak dari sepasang saudagar kaya. Candara anak yang sombong, tidak punya teman akrab, dan dia sering memamerkan kekayaan orang tua nya kepada siswa/I di kelas nya. Karena dia sering memamerkan kekayaan tersebut, Candra dibenci banyak orang. Tidak hanya Candra yang memiliki sifat tersebut di rumahnya, tetapi papi dan mami nya juga seperti dia. Papi dan mami Candra selalu memanjakan anak nya. Apa pun yang diminta Candra pasti dibelikan oleh papi dan mami nya.
Pagi yang cerah mewarnai hari saat Candra di sekolah. “Teng teng teng”, bunyi bel masuk kelas. Candra mempunyai teman sebangku bernama Indra. Indra juga anak saudagar kaya bahkan, lebih kaya dari Candra. Indra tidak sama dengan Candra. Indra anak yang rendah hati, punya banyak teman akrab, dan dermawan. Ayah dan bunda Indra tidak memanjakan anak nya. Ayah dan bunda Indra mengajarkan anaknya untuk mandiri.
Saat jam istirahat di kantin sekolah, Indra menghampiri Candra yang sedang makan bakso. “Hai Candra”, kata Indra menyapa Candra dengan senyuman. “hai”, jawab Candra dengan jutek. “Aku boleh ikut makan bakso”, tanya Indra. “Boleh”, jawab Candra dengan jutek. Indra pun memesan bakso kepada pedagang bakso di kantin. “Aku boleh jadi teman dekat kamu nggak”, tanya Indra kepada Candra. “Nggak ah, aku lebih baik nggak punya teman dari pada punya teman penghianat”, jawab Candra menolak. “aku nggak penghianat kok”, kata Indra meyakinkan Candra. “Terserah kamu saja “, kata Candra sambil. “okay”, kata Indra. Candra dan Indra beranjak dari kantin menuju kelas.
“Candra kamu mau ikut nggak”, kata Indra. “Mau kemana?”, kata Candra. “Mau membantu bu guru membawa buku ke ruang guru”, jawab Indra. “Nggak mau ah, dari pada capek-capek, aku duduk di bangku aja”, kata Candra. Setelah mendengar perkataan Candra, indra langsung meninggalkan Candra pergi ke ruang guru. “Bu guru ini buku di kelas 8A”, kata Indra kepada bu guru di ruang guru. “Iya, indra makasih sudah membawakan buku ini ke ruang guru”, kata bu guru kepada Indra. “Sama-sama bu guru”, kata Indra. “silakan kamu kembali ke kelas kamu ya”, kata bu guru. “iya bu guru, permisi bu guru, assalamualaikum”, kata Indra. “Silakan Indra, waalaikumussalam”, kata bu guru. Indra beranjak dari ruang guru menuju kalas 8A.
Ketika pulang sekolah Indra menghampiri Candra yang sedang duduk di Halte sekolah. “Candra kamu lagi nunggu siapa”, kata Indra penasaran. “aku lagi nunggu supir jemput”, jawab Candra. “Kamu besok mau main ke rumah aku nggak, yang mewah itu”, kata Candra sambil memamerkan kekayaanya. “okay, tapi ingat ya Indra harta itu tidak masuk ke dalam kubur, jadi lebih baik jangan dipamerkan, harusnya diberikan kepada orang yang kurang mampu seperti, anak yatim piatu, orang miskin, dan lain-lain”, kata Indra. “Indra jangan ceramahin aku, kamu kan juga orang kaya bahkan lebih dari kekayaan aku”, kata Candra. “iya sih, tapi aku nggak pamer seperti kamu, aku juga sering ngasih sebagian uang aku ke orang yang lebih membutuhkan”, kata Indra. “Terserah kamu saja, mobil mewah aku dah jemput tuh, see you”, kata Candra sambil melangkah kan kakinya ke mobil mewahnya itu. “Astaghfirullahalazim Candra”, kata Indra.
“Betul juga sih kata Indra, tapi aku kan malas bagi-bagi kekayaan”, menung Candra. “Tapi aku coba tanya deh sama papi dan mami”, menung Candra lagi.
Candra tiba di rumah mewahnya itu. “Assalamualaikum, Candra pulang papi dan mami”, kata Candra. “Waalaikumussalam, wah anak mami sudah pulang”, kata mami Candra sambil menuruni tangga. “Papi kemana mami?”, tanya Candra. “Papi lagi pergi keluar kota dadakan”, jawab mami Candra. “Berapa lama mi?”, tanya Candra. “Hanya dua hari”, jawab mami. ”Mami aku mau bertanya, apakah mami mau berbagi sebagian harta kita sama orang lain?”, tanya Candra. “Nggak mau, ngapain kita bagi-bagi sama orang lain, seperti nggak ada kerjaan aja”, jawab mami. “Daripada kamu bertanya, lebih baik kamu ganti baju ya”, kata mami. “Iya mami, aku ke kamar dulu ya”, kata Candra.
Keesokan paginya di sekolah. “Hai teman-teman aku punya jam tangan baru lho, dari Paris”, kata Candra memamerkan jam tangan barunya. “Candra kenapa masih seperti itu?”, kata Indra. “Seperti itu bagaimana sih?”, tanya Candra. “Aku kan udah bilang kemarin, harta itu tidak masuk ke dalam kubur, jadi lebih baik jangan dipamerkan, harusnya diberikan kepada orang yang kurang mampu seperti, anak yatim piatu, orang miskin, dan lain-lain”, kata Indra. “Terseranh aku dong”, kata Candra.
Saat jam istirahat di kantin sekolah Candra dan Indra memesan mie goreng instan ke pedagang di kantin. Sambil menunggu mie goreng nya masak Candra dan Indra duduk di meja kantin. “Aduh”, tiba-tiba ada salah satu siswa yang jatuh di kantin. Indra langsung berlari membantu siswa tersebut. “Ada yang sakit nggak”, tanya Indra kepada siswa yang jatuh tadi. “Ini, kaki aku yang luka sedikit”, jawab siswa yang jatuh. “Indra baik ya”, menung candra yang sedang menyantap mie goreng instan yang dipesan. “Aku antar ke UKS [ Unit Kesehatan Sekolah ] ya”, kata Indra. “Okay”, kata siswa yang jatuh. Setelah mengantar siswa yang jatuh ke UKS Indra langsung menghampiri Candra dan makan mie goreng. “Indra kamu baik ya, kamu rendah hati suka menolong”, kata Candra. “Maafin aku ya”, kata Candra. “Maaf untuk apa can?, tanya Indra. “Aku tadi nggak dengerin kata-kata kamu yang kemarin, aku sekarang mau berubah aku nggak akan pamer lagi dan aku mau berbagi, makasih ya kamu sudah merubah sifat aku”, kata Candra. “Ya, sama-sama”, kata Indra. Setelah kejadian ini Candra berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar