Syndrella Novia Retnanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bab 1

Bab 1

Bab 1

Awal

Hiruk pikuk kota Banyuwangi pada pagi ini sangat padat, Karena mulai hari ini Orang-orang kembali beraktifitas, Termasuk Pria dengan surai hitam dan Masker yang dipakainya menutup sebagian paras tampannya, saat ini Ia sedang berada di depan gerbang SMA Cakrawala, kini seluruh sekolah menatap asing Pria ini sebab tidak pernah melihat perawakan yang seperti itu sejak mereka bersekolah, Ia berdecih pelan dan mulai memasang Airpods agar mengurangi kebisingan disekitarnya.

“Permisi, ruang Kepala Sekolah dimana?” tanya Pria tersebut ke salah satu Murid yang melintas didekatnya

“Lurus aja nanti mentok belok kanan.” kata Murid itu, Pria ini langsung pergi tanpa mengucap sepatah katapun.

Ia melihat ruangan bertuliskan ‘Headmaster room’ dan mengetuk pintunya Pelan, Ia menghembuskan nafas perlahan dan membuka pintu lalu memunculkan kepalanya, “Permisi, Pak.”

“Masuk saja.”

Disana terlihat Pak Rio—nama Kepala Sekolah—tengah mencari dokumen yang akan diisi Olehnya, Ia duduk dihadapan Pak Doni dan menunggu Pak Doni menyelesaikan urusannya.

“Kamu isi berkasnya biar saya panggilkan Teman sekelasmu nanti,” kata Pak Doni dan beranjak pergi menuju keluar ruangan, Entah kemana Pria itu tidak peduli.

Bersamaan dengan selesainya menulis Berkas, Pak Rio datang membawa Pria yang katanya adalah Teman sekelas. Pak Rio mempersilahkan kedua Pria itu berjalan menuju kelas Mereka, Mereka berdua berjalan dengan canggung.

“Sejak kapan kamu balik?” tanya Pria yang katanya adalah teman sekelas

“Kemarin Lusa, gw pindah kesini” jawab Michael ke Pria disebelahnya, Candra. belum selesai mengajukan pertanyaan untuk Michael terdengar suara teriakkan dari belakang Mereka berdua.

“CANDRAAAA.” Ah, berisik batin Michael

Candra Menoleh, hanya sebentar dan langsung mengajak Michael ke kelas, Wanita itu mulai cemberut saat Candra menghiraukannya tapi tetap memanggil-manggil Candra dan itu cukup membuat Michael mengerti kenapa Candra menghiraukannya,

“Candra jahat!” kata Wanita itu dan akhirnya Ia menyerah, Ia segera masuk ke kelasnya yang memang berada di dekat kelas Michael dan Candra

••

Michael ada di depan kelas IX Bahasa 2, Ia sedikit melirik ke dalam kelas melalui jendela dan nampak nyaman dan juga bersih, Candra membukakan pintu untuk Michael dan menunjuk tempat kosong di dekat jendela, Michael mengangguk dan duduk disana meskj sebelumnya kursi itu Ia bersihkan menggunakan semprotan disinfektan.

Tak lama, Seorang Guru datang. “Selamat Pagi, sayang,” sapa Guru tersebut dengan nadanya yang Centil, kata Candra Ia adalah wali kelas ini.

“Oh, ada murid baru? Sini-sini kita kenalan.” katanya Saat menyadari ada Michael yang sedang duduk sambil mendengar musik, Michael berdecak malas dan bangkit berdiri menuju depan kelas.

Ia menatap penjuru kelas dan menghembus nafas dibalik Maskernya, “Michael Athanious, SMAN 1 Jakarta.” Michael berdecak kesal lagi karna melihat reaksi Teman sekelasnya yang heboh

“Oke sayang, cukup ya. Kenalkan nama Saya Bima, Saya wali kelas ini. Semoga betah ya, sayang,” kata Pak Bima yang membuat dahi Michael menggerut tidak suka.

“Ya pak, Dan juga tolong berhenti panggil ‘Sayang’.” kata Michael yang tidak dihiraukan oleh Pak Bima, Michael dipersilahkan duduk kembali supaya Pak Bima bisa memulai Pelajaran.

••

Michael menikmati makanannya, Ia membawa bekal sendiri karna tidak tau seberapa bersihnya makanan yang dijual di kantin sekolah ini, tapi cukup yakin bahwa itu masih ada kuman. Yah, Michael tidak mau mengambil resiko karena Makanan yang tidak Higienis. Michael tersentak karena merasakan tepukan di bahunya, Michael menoleh dan tampak sosok Candra bersama 2 Lelaki lain, tampaknya bukan dari kelas ini karna Michael tidak pernah melihat paras mereka selama berada di kelas ini.

Candra yang tahu wajah kebingungan Michael akhirnya menyenggol kedua temannya, kode untuk segera memperkenalkan diri.

“Aduh, kamu ngapain sih Ndra?” kata salah satu temannya yang menbuat Candra menepuk keningnya sendiri, pertanda ia sudah lelah akan tingkah mereka.

“Candra nyuruh kenalan, gitu aja gapaham kamu,” kata Temannya yang lain.

“Saya Alan, yang bodoh ini namanya Awan.” Lanjut Abi.

“Enak aja kamu ngatain aku bodoh, lan.” protes Awan.

“Lah kamu kan emang bodoh, ulhar aja gapernah lebih dari 6.” kata Alan sambil mengumbar aib Awan

“Jangan di umbar lah, bodoh!” kata Awan kesal, jika di Animasikan, Awan akan memiliki perempatan merah di kepalanya.

Michael tertegun melihat Mereka berdua bertengkar seperti Kucing dan Anjing, Ia menoleh ke arah Candra yang dibalas senyuman canggung olehnya, Michael mendengus kesal dan mendekati Mereka berdua lalu menyemprotkan Disinfektan pada mereka sehingga memunculkan Celah satu sama lain, Michael mulai memasang wajah kesal dan mengerikan miliknya dibalik Masker yang terpasang sempurna di wajahnya.

“Berhenti.” kata Michael penuh tekanan

“O-Oke.” kata Mereka karena takut melihat wajah seram Michael, tidak jadi memprotes tentang Disinfektan tadi

“Hebat, kamu memang bisa diandalkan, El.” kata Candra sambil menepuk pundak Michael bangga

“Wajah lu jelek banget kalo kayak gitu, Can.” kata Michael risih, yang membuat Candra membelalakan matanya terkejut karena mendengar perkataan Michael

“El, mulut kamu sampah banget.” kata Candra yang membuat Michael tersenyum sinis di balik maskernya

“Lu lebih sampah.” kata Michael yang membuat Candra kesal setengah mati

••

Matahari mulai tenggelam dan Langit menunjukkan pesonannya, Michael menatap langit sebentar untuk mencuci matanya sehabis berhadapan dengan berbagai kalimat sastra, Ia tidak mau berlama-lama menatap Langit karena selain mata akan mulai sakit juga Ia tidak mau dianggap sebagai Anak penikmat senja yang biasanya minum Kopi di teras rumahnya saat sore seperti ini, Michael menapaki Jalan yang akan menjadi saksi perjalanan sekolahnya mulai hari ini, Rumahnya sendiri lumayan dekat dengan Sekolahnya saat ini jadi Ia tidak perlu repot-repot mengeluarkan Uang untuk transportasi.

Selama perjalanan, Michael memikirkan banyak hal, Ini adalah kebiasaannya saat sedang sendirian. Langkahnya diiringi oleh lagu kesukaannya, I’ll never love again - Lady Gaga, Alasan Michael menyukai lagu ini karena lagu ini sangat pas dan mencerminkan dirinya, Ia terlarut pada lagunya hingga tak sadar bahwa seseorang—— lebih tepatnya Sepasang Manusia mengikutinya

Michael sudah ada dirumahnya dan ia merasa akan segera tidur saja, tapi tetap saja mandi terlebih dahulu karena ia tahu banyaknya kuman yang menempel padanya setelah berinteraksi dengan orang. Ia rasa malam ini akan lebih indah jika Ia tidur dan mengumpulkan energi untuk esok.

••

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post