Terombang Ambing Di Mikie Holiday
Alumni Sasisabu 1
Saat itu sedang libur semester.Aku tidak tahu harus kemana dan mengerjakan apa.Liburanku selama beberapa hari hanya diisi dengan sekedar jalan ke mall dan bermain hp.Aku tak punya destinasi liburan khusus.Bagiku,berdiam diri di rumah sudah cukup.Berdiam diri dalam artian mengerjakan berbagai hal yang kusukai di dalam rumah.
Di dalam rumah biasanya aku akan membaca novel,menonton film berjam-jam,streaming youtube,dan berbagai hal lainnya.Hal-hal yang kusukai seperti itu bisa membuatku cukup bahagia dan melepaskan stress.Selain karena harus mengeluarkan biaya.Aku juga terlalu malas untuk mengganti baju dan bersiap siap.Rasanya rebahan di rumah sudah terlalu nyaman.Waktu juga berjalan sangat cepat saat menonton series film kesukaanku.
Namun,didua hari terakhir aku diajak sahabatku untuk berlibur bersama.Dia mengajakku ke mikie holiday bersama keluarganya.Aku pun dengan senang hati menerima ajakannya.Kami tidak menginap.Hanya pulang hari.Hari itu aku bangun pagi.Agak berat rasanya memang.Karena aku sudah terbiasa bangun siang saat liburan.
Pagi itu aku dijemput oleh keluarganya.Kami pun memulai perjalanan ke brastagi.Kami sampai disana sekitar jam 11-an.Aku pun sangat bersemangat untuk menaiki berbagai wahana disana.Aku sudah lupa apa wahana yang pertama kali aku naiki.Tapi pernah kami sangat sial waktu itu.Aku penasaran dengan satu wahana yang berisik.Berisik karena Kakak-kakak penjaga wahananya.Mereka selalu berkata”Ayo enam orang lagi!”.Aku Bingung. Mengapa wahana yang tampaknya seru itu sedikit yang berminat.
Aku pun penasaran dan mengajak sahabatku untuk menaiki itu.Kami sama sekali tak tahu bagaimana cara kerjanya Perasaanku sudah tidak enak.Awalnya.mereka memperingatkan untuk tidak naik wahana ini dengan beberapa alasan tertentu.Aku bingung mengapa peringatannya berbeda dengan yang lain.Ini pasti termasuk wahana yang ekstrem.Tapi palang besi untuk menjamin kami agar tidak jatuh sangat kencang.Aku tak mampu melepaskannya.Dan untuk meminta tolong pun.Waktunya sedikit.Dan kami di paling pojok.Dan sampailah pada waktu penderitaan kami.
Kami di ombang ambing di ketinggian 15-23 meter.Dan juga di putar 60-90 derajat.Saat menaikinya aku hanya berserah diri dan berharap wahana ini cepat dihentikan.Nama wahananya adalah tsunami.Memang benar benar seperti tengah di ombang- ambing tsunami.Sejak saat itu,aku pun trauma sesaat dan tak mau menaiki wahana apapun lagi.Aku bahkan muntah setelahnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar