Extraordinary
Judul : Extraordinary
Nama : Syarah Nurul Mufidah
Tugas : Daring sasisabu 7
Asal : Medan
Jenis : Cerpen
Synopsis :
Kucing mendapat tuan baru. Ia pindah ke rumah yang terdapat seekor kelinci putih. Ia ingin berkenalan dengan kelinci putih tapi ternyata kelinci tidak mau berteman dengannya. Mengapa kelinci tidak mau berteman dengannya? Bagaimana sikap kucing agar kelinci mau berteman dengannya?
DUA SAHABAT YANG BERBEDA
Di suatu taman rumah, hiduplah seekor kelinci putih bernama Cici. Ia hidup dengan berbagai makanan yang ada di sekillingnya. Hal itu membuatnya tak mau berteman dengan hewan yang lain. Cici menjadi kelinci yang sombong .
Suatu hari, sang tuan rumah bernama ustadz akif berkunjung ke rumah pak Nabil. Ia melihat ada seekor kucing sedang mengeong di sebelah kursinya.
“meoong”kucing putih mengeong sambil menggoyangkan ekornya.
“wah.. kucing ini imut sekali pak Nabil. Boleh saya bawa pulang?”
“boleh pak Akif. Tapi ada syaratnya pak Akif.” Kata pak Nabil
Pak Akif penasaran” apa syaratnya pak Nabil?”
Pak Nabil menjawab” pak akif harus selalu menjaga kucingnya dan jangan permah lupa memberi makannya setiap hari. Jangan lupa juga untuk membersihkan bulunya.”
“oke pak Nabil. Siap laksanakan hehe” kata pak akif
Akhirnya,kucing putih dibawa pulang. Kucing itu diberi nama Mochi. Mochi adalah kucing yang baik dan ramah. Dia tidak suka menggigit orang. Dia juga duduk baik selama di perjalanan ke rumah.
Hingga sampai di rumah pak Akif, mochi diberi ikan yang sangat lezat. Mochi makan dengan lahap. Dia tidak menyadari ada kelinci yang melihatnya dari balik kandang.
😁😁
Paginya ,mochi keluar untuk melihat taman. Mochi melihat sekeliling taman yang berembun karena sejuknya udara pagi. Di ujung taman ia melihat ada kelinci yang sedang makan rumput. Mochi pun menyapa kawan barunya.
“hai aku mochi. Nama kamu siapa” sapa mochi kepada kelinci putih dengan ramah.
“aku cici” kata cici jutek
“bolehkah kita berteman cici” Tanya mochi lagi dengan tersenyum.
“hah berteman? Maaf ya aku tak mau berteman denganmu. Kamu dan aku itu beda. Kamu kucing aku kelinci. Ga level” Kata cici sambil meninggalkan mochi.
Mochi sangat sedih mendengar itu dia ingin sekali berteman dengan kelinci putih. Tapi dia bingung kenapa perbedaan membuat cici tidak ingin berteman dengannya.
😁😁
Cici kembali kekandangnya. Cici melihat mochi sedang makan. Dia tidak ingin berteman dengan mochi karena menurutnya mochi itu mengganggu hidupnya. Cici tidak suka jika ada hewan peliharaan selain dia. Menurutnya dia lah satu satunya hewan peliharaan yang disayang tuan akif disini. Tapi melihat ada mochi yang di elus elus pak akif, dia jadi cemburu. Ya, dia cemburu.
Siangnya, cici keluar dari kandangnya. Cici ingin makan wortel . Tapi ternyata tidak ada wortel yang diberi pak Akif. Ternyata pak akif siang ini pergi jalan jalan bersama keluarganya.
Cici pun kelaparan. Cici ingin makan tapi tidak ada satupun sayur di dekatnya. Hingga cici melihat ada rumput yang tumbuh banyak di ujung taman.
Cici tidak pernah kesana karena disana tempat tinggal tikus. Cici sering melihat tikus tikus sering berkeliaran jika hari sudah malam. Cici juga sering melihat tikus tikus menggigit benda benda disekitarnya. Cici yang sering melihat itu pun menjadi takut dengan tikus tikus tersebut .
Namu, perut cici sangat lapar. Cici tak mempedulikan ketakutannya. cici pun pergi ke ujung taman. Cici tidak peduli bahaya yang mengancamnya.
Cici sampai di ujujng taman. Dia pun makan rumput dengan lahap. rumput disini sangat lezat. Cici pun terlena hingga dia tidak menyadari tikus tikus mulai mendekatinya.
Saat cici sedang asyik makan rumput, datang seekor tikus. Lama lama tikus yang datang semakin banyak. Mereka mengepung cici yang ketakutan. Cici meminta tolong, tapi tak ada yang seekor hewan pun yang mendengarnya.
“tolong… tolong.. aku mau diterkam oleh mereka…”kata cici meminta tolong.
Tapi tak lama kemudian datang mochi melompat kearah cici. Mochi berusaha mengusir tikus tikus yang mencobamendekati cici. Mochi menakuti tikus tikus itu agar takut dan menjauhi mereka
“meong…. Pergi jauh tikus tikus yang nakal. Atau kalian akan saya gigit.” Kata mochi sambil mengeluarkan taringnya.
Melihat taring kucing, tikus tikus nakal itu berlari ketakutan menjauhi cici dan mochi.
“aaaa… ayo kabur… nanti kita dimakan sama kucing.. ayo cepat..” kata ketua tikus.
“iya ayo.. nanti kita di terkamnya…” kata anggota tikus sambil berlari ke rumahnya.
Akhirnya, tikus tikus nakal itu pergi dan cici pun selamat.Cici merasa bersalah dengan mochi karena telah berkata kasar kepada mochi tadi pagi.
“maaf mochi. Aku tadi pagi sudah sombong sama kamu. Padahal kamu sangat ramah kepadaku.” Kata cici menyesal.
“tidak apa apa cici. Aku sudah maafkan kamu kok.” Kata mochi tersenyum
“ Aku sangat menyesal. Aku sadar perbedaan tidak menghalagi sesorang untuk berteman dengan yang lain. Perbedaan membuat kita saling mengenal satu sama lain. Bukan malah bermusuhan.”kata cici.
“iya….. perbedaan membuat kita saling menyayangi bukan memusuhi. Berarti mulai sekarang kita berteman kan, Cici?”kata mochi.
“iya mochi. Mulai sekarang cici dan mochi berteman. Terima kasih mochi sudah memaafkan dan mau berteman denganku. ” Kata cici sambil tersenyum tulus.
“iya sama sama cici. Kan kita berteman. Teman itu saling maaf dan memaafkan. Mulai sekarang kita akan berteman baik ” kata mochi bahagia karena cici sudah tidak sombong kepadanya.
“eh satu lagi mochi” tiba tiba cici teringat sesuatu.
“apa tu cici?” tanya mochi.
“maafin aku yang udah cemburu ke kamu. Karena aku lihat kamu lebih disayang pak akif daripada aku. ” Kata cici menundukkan kepalanya.
“engga lah. Pak akif itu sayang ke semua nya. Pokoknya kita gak ada lagi bermusuhan, oke. Aku dan kamu berteman selamanya horeee” kata mochi sambil memeluk cici bahagia.
“ hore…” kata cici sambil memeluk kembali mochi. Mereka pun bermain dan tertawa bersama.
Akhirnya, mochi dan cici saling berteman. Walau mereka hewan yang berbeda, mereka tetap saling bermain bersama.
Outline:
Dua sahabat yang berbeda
Halu yang kelewatan
Alquran yang berjalan di muka bumi
Pagi yang buruk
Bintang yang indah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar