Sebelum berangkat sekolah, aku terbiasa sarapan dulu. Kata ibu, sarapan sebelum berangkat sekolah dapat membuat semangat dalam belajar. Sebab kalau belum sarapan, terus pelajaran susah, kepala bisa jadi tambah pusing. Konsentrasi pun buyar sehingga pelajaran susah dipahami.

Sarapanku sangat sederhana. Tidak seperti menu-menu di restoran. Tapi, aku suka karena sarapanku masakan ibuku sendiri. Ibuku sangat pandai memasak. Apa pun yang dimasak, rasanya enak banget.

Selain itu, kalau ibuku yang masak pasti masakannya terjamin kebaikan dan kehalalannya. Kata guruku di sekolah, apa yang kita makan harus baik dan halal. Bahasa Arabnya, halalan toyyiban.

Kalau makanan kita tidak baik, bisa-bisa menimbulkan penyakit. Misalnya, makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, kolesterol, atau pemanis buatan. Kalau kesehatan sudah terganggu, pasti hidup menjadi tidak enak. Kita akan sulit mengejar cita-cita karena fisik dan pikiran sudah tidak sehat.

Begitu juga dengan makanan yang halal. Kalau makanan kita halal, kata Pak Ustaz, akan berpengaruh pada kehidupan kita. Makanan yang halal akan membuat kehidupan kita semakin sehat dan bahagia. Tapi, kalau kita sering makan makanan yang tidak halal, bisa-bisa membuat hati kita gelap dan bodoh.

Jadi, sarapan tidak harus mewah. Yang penting baik dan halal. Karena yang mewah tidak selalu baik untuk kesehatan. Begitu juga dengan yang enak, tidak selalu baik dan halal. Maka, pilihlah yang baik dan halal.

Dengan sarapan terlebih dahulu di rumah, sesampai di sekolah aku bisa langsung masuk kelas. Tidak perlu sibuk-sibuk ke kantin lagi. Aku bisa fokus untuk belajar dan menunggu guru.

Bagaimana dengan kalian, teman-teman? Apakah juga terbiasa sarapan dulu sebelum berangkat sekolah?

Sby, 25/9/21