Di Madura ada banyak menu kuliner terkenal. Ada bebek sinjay, bebek songkem, sate, kaldu, dan lain-lain. Karena Madura dikelilingi lautan, jenis-jenis makanan berbasis seafood juga banyak sekali.

Ketika jalan-jalan ke sana, aku mencoba makan kaldu kokot. Ini juga termasuk makanan terkenal di Madura. Di Pamekasan ada rumah makan bernama Kaldu Kokot 76. Kalau di Sampang ada Depot Al-Ghozali. Jadi, kalau kita ingin merasakan kaldu kokot, kita bisa mendapatkannya di sana.

Aku ke sana bersama Mas Eko dan Pak Yasin. Kami bertiga sama-sama ingin merasakan makanan populer itu. Kami ingin tahu, seperti apa nikmatnya makan kaldu kokot.

Setelah pesanan kami datang, sungguh aku terkejut. Di hadapanku disuguhi piring yang berisi kokot yang besar sekali. Menurutku, sangat besar. Sampai-sampai aku merasa ngeri yang mau memakannya.

Untuk memakannya, rasanya tidak cukup menggunakan sendok dan garpu. Tapi, harus dibantu dengan tangan dan sedotan. Kok sedotan? Aneh kan?

Sedotan itu berguna untuk menyedot sumsum yang ada di tulang kokot. Jadi, lubang pada tulang kokot diisi kuah pakai sendok. Setelah itu, aduk biar sumsumnya lepas dari tulangnya. Kemudian kita sedot. Nikmat!

Daging-daging yang menempel pada tulang kokot bisa kita ambil dengan sendok atau tangan. Di tulang itu dagingnya masih banyak. Jadi, kita harus telaten untuk mengelupasnya.

Kita juga bisa makan kaldu kokot dicampur dengan lontong atau nasi. Disediakan pula sambal dan jeruk nipis. Dengan begitu, kita makan semakin nikmat.

Makan satu porsi kaldu kokot benar-benar membuat aku kenyang. Karena itu, setelah makan, aku dan Pak Yasin serta Mas Eko langsung pulang. Tidak perlu makan lagi.

Sby, 24/9/21