Kucingku Hilang
Dulu aku pernah punya kucing yang lucu. Kucing itu datang sendiri ke rumah. Tidak tahu itu milik siapa sebenarnya. Mungkin karena sering diberi makan, akhirnya dia merasa nyaman dan menetap di rumahku. Setiap pagi dia pasti selalu duduk tenang di dapur. Menunggu ibuku selesai memasak dan memberi dia makan.
Andai dia tidak datang sendiri, tentu aku tidak akan pernah memelihara kucing. Sebab aku memang kurang telaten dalam memelihara binatang. Apalagi kalau binatang itu bertingkah jorok. Misalnya, pup sembarangan, pipis sembarangan, dan lain-lain.
Selain itu, yang kurang kusuka dari kucing adalah bulunya yang suka rontok. Itu sering kali membuat pakaianku kotor saat dia bermanja denganku. Aku takut bulunya itu terbang dan masuk ke saluran pernapasanku. Akibatnya bisa menimbulkan penyakit paru dan lain-lain.
Tapi, karena kucing itu tidak jorok dan bulunya tidak rontok, akhirnya aku suka memeliharanya. Tingkahnya juga lucu dan tidak nakal. Dia tidak pernah mencuri ikan seperti kucing-kucing lain yang kadang datang ke rumahku.
Kalau dari segi penampilan, kucing itu memang tidak terlalu menarik. Warna bulunya tidak terlalu menarik seperti kucing-kucing lain.
Kucing itu sudah sekitar satu minggu lebih tinggal di rumahku. Aku menjadi semakin suka mengelus-elusnya.
Tapi, pada suatu hari, tiba-tiba kucing itu hilang. Entah ke mana. Aku cari-cari tetap tidak ketemu.
Aku tunggu berhari-hari, tapi tetap saja tidak datang. Dia tidak kembali lagi ke rumahku. Kata ibuku, mungkin dia sudah menemukan orang yang lebih baik daripada aku dalam memeliharanya.
Karena itu adalah kucing yang amat berkesan bagiku maka peristiwa hilangnya dia sempat kubuat sebuah puisi. Kemudian puisi itu kuikutkan lomba dalam rangka Temu Sastrawan Indonesia kelima. Judul puisinya "Kucingku Hilang".
Siapa sangka, ternyata puisiku itu terpilih sebagai nominasi. Dalam acara itu pun, aku dinobatkan sebagai penyair termuda. Sayangnya, saat itu aku tidak hadir ke acara bergengsi itu. Aku ketinggalan informasi. Tapi, aku sangat senang.
Sby, 27/9/21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah kasihan ya kucing nya hilang. Sabar ya Kak Syaiful.Tapi cerita nya bagus.