Ramadhanku Tetap Ceria
Ramadhanku Tetap Ceria
Ramadhan, 1441 H
Sudah hampir tiga bulan pandemik Covid-19 menghantui dunia. Kini, apapun yang bisa dikerjakan di rumah, akan dikerjakan di rumah. Termasuk aktivitas yang terkait Ibadah Puasa Ramadhan. Yang biasanya kita bisa solat berjamaah di masjid setiap malam, saat ini alangkah lebih baiknya berjamaah bersama keluarga di rumah saja.
Ini adalah Ramadhan pertamaku di masa pandemik ini. Rasanya, seperti biasa saja. Saat waktunya sahur, aku dan keluargaku makan sahur bersama. Tapi saat hari sudah beranjak siang, aku mulai jenuh.
Dulu, saat Bulan Ramadhan tiba, akan ada banyak acara dan kegiatan seru dan pastinya menarik yang diadakan di sekolah. Dulu, tiada waktu untuk bisa merasa lapar saat suasana kebersamaan selalu datang menerpa. Kini, dengan pandemi yang tak tahu kapan akan berakhir, saat aku jenuh aku akan merasa bingung. Apa lagi yang harus kukerjakan?
Tapi aku tahu. Di balik sedihnya Ramadhan di tengah pandemi ini, pasti akan ada hal yang membuat Ramadhan ini menjadi lebih berarti. Ramadhan yang akan selalu terkenang. Ramadhan yang unik. Ramadhan yang eksotis. Ramadhan penuh berkah ditengah pandemik.
Aku mulai menyadari. Di bulan Ramadhan kali ini, Allah memberiku banyak hikmah dan manfaat. Seperti yang telah kita ketahui, masa pandemi berarti masa dimana gadget tak bisa lepas dari kehidupan. Aku mulai mempelajari ilmu baru. Ilmu teknologi. Saat Ramadan, aku bisa terhibur dengan adanya MS Power Point di komputer Abi. Yaah... Namanya juga orang awam. Cuma tahu cara menambah shapes dan merubah warna saja. Tapi, siapa peduli?
Setelah sahur dan Shalat Subuh, setiap hari Jum'at aku bisa menonton film. Lumayan kan? Dulu mana sempat aku menonton film? Bayangin aja. Sekolah mulai jam 7 pagi. Baru bubar jam 4 sore. Itupun kalau aku tak ada agenda sesudahnya. Lalu pulang dan main. Setelah itu mandi dan shalat Maghrib. Setelah Shalat, lanjut melakukan rutinitas malamku.
Selain harus bersabar di tengah pandemik ini, terbersit juga rasa syukur karena Allah memberikan aku Ramadhan di tengah pandemi ini. Dengan Ramadhan kali ini, aku bisa merasakan penderitaan orang-orang yang terlantar. Dengan Ramadhan kali ini, aku memiliki motivasi untuk selalu beribadah dan meningkatkan kualitas amalku. Kini aku menyadari, bahwa semua yang terlihat buruk tak selalu buruk. Dan apa yang terlihat baik tak selalu baik.
Aku juga merasakan pada diriku sendiri semarak Ramadahan. Aku sendiri menyadari bahwa aku lebih semangat untuk beribadah dan menerjakan amalan yang mendatangkan pahala daripada di hari-hari biasa. Aku menjadi lebih termotivasi untuk melakukan amalan yang dahulu malas aku lakukan. Aku juga merasakan betapa ringannya hatiku saat mengerjakan amalan itu di bulan Ramadhan dan beratnya hatiku saat melakukan amalan di hari-hari biasa.
Saat bulan Ramadhan tiba, rasanya seperti ada sesuatu yang membuatku bergairah untuk berlomba-lomba dalam mencari pahala dan kebaikan. Entah kenapa, aku merasa saat Ramadhan tiba ada sebuah suasana yang membuat Ramadhan menjadi terasa seru dan menyenangkan. Selain itu, Ramadhan juga memiliki sebuah malam yang istimewa yang mana 1 malam sama dengan 1000 bulan. Itulah malam Lailatul Qadar. Aku merasa saat Ramadhan itu tiba aku ingin mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Menjelang Ramadhan, 1442 H
Aku berharap bisa menjadi lebih baik daripada Ramadhan 1441H. Semoga Ramadhan kali ini bukanlah Ramadhan terakhirku. Agar aku bisa terus merasakan kemuliaan bulan yang Allah berikan ini. Terima kasih Ya Allah atas nikmat Ramadhan yang telah Engkau berikan padaku di masa pandemik ini. Semoga pada Ramadhan-Ramadhan berikutnya aku lebih semangat dan bergembira untuk mencari ridha-Mu.
Biodata Penulis
Perkenalkan, namaku Syahida Amalina A'la. Panggil saja Syahida. Usiaku saat ini 12 tahun. Aku bersekolah di SDIT Insantama Bogor, kelas 6. Aku lahir di Bogor, 16 Januari 2009. Hobiku adalah membaca, menulis dan membuat kerajinan. Cita-citaku ingin menjadi guru dan penulis. Doakan ya.
Kalau kalian ingin tahu lebih banyak tentangku, bisa berkirim email ke [email protected] atau di nomor 081381897232.
Terima kasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar