Ketika kakak bercerita, rahasia malam...
Ketika Kakak Menceritakan Rahasia Malam...
Malam telah larut. Semua sudah terlelap dalam mimpi dan terbuai olehnya. Kudengar desau angin malam yang dingin menusuk tulang. Aku tak bisa tidur. Mataku basah oleh air mata.
Desau angin terdengar lagi. Entahlah. Sepertinya alam ikut bersedih bersamaku.
Kubuang jauh jauh selimut yang menggangguku. Ku balikkan badanku. Kugerai rambutku. Kupeluk gulingku. Haaah... Sia sia!
Aku menatap langit malam dari jendela kamarku. Hening. Angin Tak lagi bertiup. Bintang Tak terlihat dari sini. Tapi aku bisa melihat sinar rembulan yang menerangi sebagian kamarku. Indah.
Kudengar sebuah suara memanggilku. Begitu lembut hingga aku terbuai karenanya. Suara itu terdengar lagi. "Syahida...". Katanya.
Jantungku berdetak. Apa itu?! Suara hantu kah? Aahh... Mana mungkin. Aku tadi sudah berwudhu dan berdoa. Lalu... Suara apa itu? Lagipula Mana ada suara hantu yang terdengar lembut?
Kutajamkan kembali pendengaranku. Alisku Makin tajam mengernyit. Sesosok tubuh melangkah dari kegelapan. Oh tidak? Apa itu?!
Ku ambil cutter milikku. Hanya untuk berjaga jaga. Pikirku. Aku menyalakan lampu. Dan. Aku melihat seseorang.
Dia menyuruhku jangan kaget. Dia memperkenalkan diri sebagai kakakku. Aku tak tahu. Setahuku aku tak memilikinya. Lalu... Siapa dia?
Orang itu menatapku dan mengerti apa yang ada dipikiranku. Dia berkata, harapan yang kupendam dapan menembus ruang dan waktu. Aku tetap tak mengerti.
Aku tak tahu apakah dia laki laki atau perempuan. Kepalanya tertutup topi dari benang wall. Lehernya tertutup syal tebal. Ini daerah tropis. Dan lagi sekarang musim panas. Tapi Bogor saat kemaraupun setiap sore diguyur hujan. Tapi aku tetap heran.
Suara lembutnya melenyapkan rasa takut dan terkejutku. Dia lanjut bicara.
"Malam punya kegelapan mematikan. Bila kau terhanyut dalam kabutnya, nikmatilah malam horormu dibalik kesunyiannya. Tapi dibalik kesunyian itu, kau dapat menemukan rahasia yang takkan pernah dicapai siapapun. Carilah artinya. Aku menunggu. Aku yakin kamu bisa, Adikku..." Katanya.
Air mataku berderai mendengarnya berucap "Adikku..." Kata itulah yang sangat kurindu sejak dulu."
Aku mendengarkannya bicara lagi.
"Saat kau temukan sungai dalam kegelapan, majulah. Gelap memang menakutkan. Tapi bersama kegelapan ada cahaya. Hatimu bercahaya seperti harapan. Harapan sangat dalam yang kau jaga meski kutahu kau terombang ambing di lautan nasib. Berjalanlah searah dengan alirannya. Kau akan temukan lautan. Sebrangilah laut itu dengan doa. Maka akan kau temukan sebuah Pulau. Mendaratlah dengan keberanian. Berjalanlah dengan impian. Maka semakin jauh kau masuk, akan kau temukan kebahagiaan yang kau rindukan..."
"Tapi kakak, apa maksudnya? Aku.. aku..." Kataku.
"Mengertilah. Aku melihat dimatamu ada cahaya kasih Sayang. Aku lihat didadamu ada pancaran tekad. Dengan pertolongan Allah apakah Kau masih tak percaya, Adikku?" Jawabnya.
"Lalu apa yang akan aku temukan?" Tanyaku lagi.
"Tanyalah pada malam, dan mengertilah maksudku. Barulah kau akan menemukan apa yang menjadi hakmu..." Jawabnya.
"Baik kak, aku mengerti."
"Baguslah. Ma'assalama..." Katanya sayu.
Sosok yang mengaku sebagai kakak menghilang lagi dikegelapan. Aku mengikutinya, namun...
GABRUK
Aku membuka mataku dengan keringat membanjiri dahiku. Jantungku berdetak kencang. Aku terduduk didepan jendela ditempa cahaya rembulan.
Oh. Apa tadi hanya mimpi? Apa aku berkhayal? Apa rinduku mengatakan kalau kenyataan itu pasti terjadi?
Aneh. Aku bahkan bisa menghafal percakapan yang sepertinya ada dalam mimpiku. Padahal biasanya, menghafal satu kata dalam bahasa inggrispun aku sulit.
Entahlah...
Pokoknya sekarang aku bahagia bisa bertemu kakak. Aku mengantuk. Selamat tinggal, Malam...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Itu cerita asli kah? Trus kakak nya syahida ke mana?
Yaah... Kurang lebih. Hehe
Trus kakak nha kmn? Maap klo kepo
aku masih gk ngerti maksudnya apa. hehe. soryy
Mksd nya kakak nya shaida kmn? *maaf klo kepo
Aku jg gk tau. Kan cuma mimpi. Hehe. Enggak kok. Gpp klo kamu kepo.
Òooo
syahida. boleh minta nomer wa ga?
Ke emailku dulu ya kak...
emailmu yang mana ya....??
[email protected]
aku dah hubungi emal-mu dulu syah... nanti aku hubung ulang deh yh
anti di syaraful haramain kan daftar SMP nya? ana liat anti kmrn looo di zoom:)
Iya. Hehe
lihat ana? ana di zoom pakai nama asli ana... oyah, ana dah sv no anti. tapi ana malu wa... btw, nomer wa yang anti kasih ke ana, itu nomernya siapa?
syahida coba cek email. ana barusan kirim email ke anti. syukron:)