Syahida Amalina A'la

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebaikan Dalam Kejahatan #8 || Kabur

Kebaikan Dalam Kejahatan #8 || Kabur

"Ternyata kamu memang Asma yang aku cari. Kamu tahu? Aku adalah kakakmu yang kabarnya telah hilang dan tak bisa ditemukan lagi. Terserah padamu mau percaya atau tidak. Tapi aku akan segera menemuimu nanti malam. Jangan beritahu siapapun ya..."

Begitu isi surat aneh itu. Asma hanya bisa bingung. Kakaknya? Kenapa orang yang menulis surat ini mengaku sebagai kakaknya? Asma sendiri tak terlalu ambil pusing dengan cerita lama kakaknya. Dia percaya pada Cerita bunda tentang kakaknya yang tak mungkin bisa kembali lagi. Tapi meski begitu, Asma merasa bahwa ia harus percaya pada isi surat itu. Karenanya, Asma bersabar menunggu malam tiba...

Akhirnya, malampun tiba. Jam 11 malam, Asma masih terjaga. Ia tak bisa tidur. Tapi matanya sudah sangat mengantuk. Karena lelah menunggu kejadian yang ia tunggu-tunggu, Asma memilih untuk tidur. Asma membaringkan dirinya di ranjang dan langsung tertidur. Cukup lama ia tertidur. Sekitar 3 jam sebelum peristiwa besar itu terjadi.

Jam setengah tiga dini hari, pintu kamar dibuka dengan sangat perlahan. Seseorang memasuki kamar Asma. Orang itu membangunkam Asma dengan suara yang sangaat pelan. Asma terkejut dan langsung terduduk. Orang itu meletakkan telunjuknya di bibir mengisyaratkan Asma itu tidak bersuara.

"Jangan takut. Aku adalah orang yang memberimu surat yang terselip itu. Mungkin kamu juga bisa menyadari kalau aku adalah kakak laki-laki mu yang menghilang. Sekarang jangan berisik! Nanti semua terbangun" Kata orang iti sambil berbisik.

Asma hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian yang terjadi didepan matanya. Benarkah sekarang ia sedang berhadapan dengan kakak laki-laki nya yang telah lama menghilang? Asma belum pernah bertemu kakaknya. Karenanya ia tetap tak begitu yakin dengan perkataan orang yang sedang bicara dengannya didepannya. Tapi sekarang tak ada waktu lagi. Mau tidak mau, Asma harus mengikuti keinginan orang itu.

Asma mengikuti orang yang mengaku sebagai kakaknya. Mereka berjalan menyusuri lorong yang sangat gelap. Tak ada yang membawa senter. Tapi kakak Asma mengetahui jalan menuju keluar. Ia menggandeng tangan Asma erat-erat dan menuntunnya di sepanjang lorong panjang yang gelap. Lorong itu serasa tak ada ujungnya. Tapi Asma tetap berusaha untuk melangkah maju. Baginya, mundur juga tidak ada gunanya.

Akhirnya, mereka sampai di ujung lorong dan sampai di sebuah pintu menuju keluar. Setelah sampai diluar, Asma melihat ke arah gedung yang baru saja ia tinggali. Dari luar kelihatan seperti bangunan yang terbengkalai. Tapi jika masuk kedalam, ruangan-ruangan disitu jauh lebih bagus dari kesan pertama saat orang memandang bagian luar gedung menyeramkan itu.

Kakaknya menarik tangan Asma ke sebuah lapangan kecil di belakang gedung itu. Ternyata disana tertambat gagah sebuah mobil. Asma masuk kedalamnya. Kakaknya masuk juga dan duduk di belakang setir. Tak lama, mesin mobil dihidupkan dan mobilpun melaju ke jalanan.

Jalan terlihat sangat senggang. Hanya jeritan jangkrik dan bunyi mobil yang sedang ditumpangi Asma yang terdengar ditengah kesunyian malam. Asma memperhatikan jalanan. Bangunan berjejer rapi di kiri kanan jalan. Tapi tak ada satu lampu pun yang menyala di bagunan-bangunan itu. Yang menerangi jalan hanyalah lampu jalan yang redup cahayanya tapi masih memungkinkan pengemudi untuk melihat jalanan.

"Jangan takut. Kita sudah lirih. Sekarang kita akan langsung ke Rumah bunda. Kamu tau alamatnya, Asma?" tanya kakaknya yang mengemudikan mobil.

"Iya. Jalan Asmara Kelabu nomor 5 RT 8" jawab Asma lirih

"Baik. Sekarang kita akan kesana." jawab kakaknya.

Mobilpun melaju kencang di tengah keheningan malam. Karena jalanan yang sedang kosong, waktu yang diperlukan untuk sampai di rumah hanya 25 menit. Asma mengantuk. Tapi tak mampu tertidur. Kakak Asma menggunakan petunjuk jalan untuk sampai di rumah Asma. Akhirnya mereka sampai.

Di depan rumah, sudah berkumpul petugas keamanan dan bahkan polisi. Asma keluar dari mobil dan langsung berlari ke Rumah. Semua terkejut saat melihat Asma yang tiba-tiba muncul. Asma segera memeluk bunda yang masih kebingungan. Setelah itu suasana menjadi gaduh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post