RAKUS
Rakus?
Aku tau, Rakus adalah perbuatan tak baik. Ustadz Rahman telah berulangkali mengingatkan kami, bahwa Rakus adalah perbuatan tak baik. Kata Ustadz Rahman, dari Ibnu Jauzi, “Kalau Rakus dibiarkan, itu akan beralih menuruti Hawa nafsu sepuasnya”.
Walau aku tau persis bahwa Rakus tidak baik, aku sungguh tak bisa mencegahnya! Walau aku tau persis bahwa Rakus menjerumuskanku kedalam lubang Neraka, aku tetap tak bisa mengendalikannya. Walau aku tau persis aku sangat dan teramat ingin menghilangkan sifat Rakusku ini, sedetik pun aku tak bisa mencegahnya!
Entahlah.
Kalian tau? Aku hanyalah gadis Biasa. Oke, namaku Ayana. Anak sulung dari 4 bersaudara. Bundaku berdarah Sulawesi, dan Ayahku berdarah Aceh. Aku memiliki 3 orang Adik. Arka, Alif, dan Sofia.
Aku hidup berkecukupan. Tinggal di Sulawesi Selatan, tepatnya di Maros. Ayahku seorang Wirausaha. Memiliki Usaha Makanan di Jakarta sana—usahanya benar benar sukses, oleh karena itu dia tinggal di Jakarta. Dan Ibuku seorang Dokter. Dokter Anak.
Menurut ukuran orang-orang di kampung halamanku—kamupung halamanku berada di Watampone, Cellu—aku terbilang Kaya. Namun, berbeda dengan pendapat orang Maros apalagi Makassar. Aku terbilang Sederhana—tidak miskin-miskin amat. Temanku, mereka memiliki 2 Gawai Pribadi. Sedang aku, 1 Gawai pun tidak ada. Memang, Ayahku memiliki lebih dari cukup uang untuk membelikanku Gawai. Namun, entah kenapa, Bunda tak setuju. Bilang, “Nanti Ana tidak bisa mengatur waktu. Tidak boleh! Sekali tak boleh, selamanya tak boleh!” aku mengeluh tertahan mendengar kalimat tegas Bunda.
Rakus?
Aku tidak Rakus seperti yang kalian bilang. Salah besar jika kalian mengira aku Rakus Makanan. Aku kurus. Eh, maksudku ideal. Tidak berat maupun kurus. Celaka juga jika kalian mengira aku Rakus Harta! Aku tidak pernah memegang uang lebih dari 500 ribu! Semua tersimpan rapi di Bank dan Berangkas Bunda. Jadi, salah besar jika kalian mengira aku rakus akan hal itu.
Rakus?
Kalau tidak, mengapa aku membuat cerita ini?
Heh. Aku memang bukan Rakus Harta dan Makanan. Tapi, Rakus akan sesuatu.
Kalian tau Rakus apa?
Sesuatu.
...
Hai, men temen! ini hanyalah potongan cerita cerpen RAKUS atau biar lebih bagus, kita sebut saja 'Spoiler'
Aku hanya terinspirasi dari kisahku sendiri. Bagi yang tau (terutama Shofia Syamal) jangan bahas ya... Dan sekali lagi, ini kisah nyata. Pengalamanku.
Ah-ya, insyaallah, kalau ada waktu aku akan buat Kisah ini. Besok--sekarang sudh Malam. dari kisah ini, kalian juga bisa tau latar belakang keluargaku juga latar belakangku sendiri.
Insyaallah, ya. Insyaallah. kemarin saja, kisah "Antara aku dan Teman Khayalan" tak jadi post, karena kisah itu lebih masuk ke psikologi. kalau yg ini, mungkin Bisa.
Thank you untuk semua teman Sasisabu. Saling support. jangan Lupa Follow ya. Terima kasih untuk Shofiya Syamal, Caesa, Aila Arofah dll. maaf juga kalo aku sering buat kesalahan (terutama buat kalian tersinggung. aku paling gak bisa kalo bikin orang sedih).
NB: aku gak ada ide untuk cover nya. jadi maaf klo ngebosenin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjutin dong lyly nyaa gk sabar nih
Lily duluan atau rakus nih? I don't know. Bingung. Rakus nya jarang bisa dibuat. Lily jg skrg suka berhenti ². PC nya (Komputer) dipakai untuk buat tesis
Lyli duluan menurut aku, soal nya seru banget
oke, oke
Aku ceritai aja deh! :3
Awas
Akan kutunggu! ^^
Ashiap. Semoga jadi sebenar-benarnya jadi.
Hmmm. Kyknya agak telat. Banyak kerjaan. Jarang buka PC
Bagus, lanjut ya! Eh, tpi Lily-nya lanjut ngga??
Tentu dong.