Bulan Penuh Berkah
Bulan Penuh Berkah
Bulan Ramadan atau biasa disebut juga bulan penuh ampunan adalah bulan yang ditunggu umat muslim di dunia. Bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan. Pahala dilipat gandakan. Di bulan ini seluruh umat muslim yang telah mencapai masa dewasa atau baligh, diwajibkan menjalankan puasa selama kurang lebih 30 hari. Untuk yang usianya belum mencapai baligh tidak diwajibkan, dan disarankan mengajarkan adiknya, atau anaknya melakukan puasa. Tentu sebagian anak-anak yang masih di usia belia, melakukan puasa “yang-yang”, alias puasa setengah hari. Tetapi, ada juga yang sanggup puasa sampai Azan Magrib berkumandang. Ramadan, bulan yang ditunggu-tunggu, bisa melakukan Salat Tarawih di mushola atau masjid dekat rumah. Ngabuburit bareng teman, saudara, maupun orangtua. Menjadi hal lumrah, jika banyak orang berjualan kolak atau makanan manis lainnya di pinggir jalan, menjadi menu yang cocok untuk berbuka puasa. Di Indonesia sendiri, kolak bukan makanan asing lagi di tengah masyarakat. Tetapi di hari lain selain bulan Ramadan, terkadang Ibu saya sendiri membuatkannya untuk keluarga tercinta.
Diantara 30 hari dalam bulan Ramadan. Ada 1 malam yang istimewa, yaitu malam Lailatul Qadar. Umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan pahala untuk bertemu dengan malam tersebut. Kata guru agama saya saat SD, orang dulu membiarkan jendela terbuka, dan menyiapkan lilin atau penerang lainnya untuk mendapatkan malam tersebut, sebagai perantara. Penyemangat mengumpulkan pahala. Seiisi rumah menjadi terang. Itu ada hal yang unik menurut saya.
“Ramadhan tiba, Ramadhan tiba..”, sepotong lirik lagu tersebut menggema dalam pikiran, menandakan bulan suci Ramadan akan tiba. Tak terasa tinggal beberapa hari lagi bulan Ramadan tiba di tahun ini, Insya Allah. Tidak sabar, untuk melakukan puasa lagi di tahun ini. Aamiin ya rabbal ‘alamin. Mempersiapkannya dengan bersih-bersih rumah. Beberapa hari sebelum puasa, biasanya membeli kurma dan sirup untuk berbuka nanti.
Ramadan tahun lalu, tepatnya tahun 2020 menjadi Ramadan yang beda dari biasanya. Tetapi tidak menurunkan semangat saya merayakan Ramadan dengan keceriaan. Keluarga Bu’de yang di Prabumulih, tahun lalu belum bisa mudik ke Belitung. Walaupun begitu, kami bisa berkomunikasi melalui video call. Menikmati bulan Ramadan dengan ikhlas. Mengisi hari dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an selepas salat Magrib.
Seperti biasanya saya selalu menunggu iklan sirup yang memuat cerita, 2 tahun lalu ceritanya “Timun Mas”, lucu sekali dengan iklannya menambah semangat menunggu waktu berbuka. Apalagi Ibu saya menunggu iklan dengan resep-resep masakan. Bisa menginspirasi untuk membuatnya juga. Terkadang saya sampai hapal dengan lagu yang ada di iklan tersebut. Tak lupa, melihat dan mendengarkan ceramah dari Ustaz atau Ustazah, sambil menunggu waktu berbuka.
Beberapa tahun lalu, di kampung saya anak-anak kecil atau seumuran dengan adik saya, bermain “abok-abok lilin”, di arak berkeliling kampung. Masing-masing anak ada yang memegang lilinnya, mirip seperti obor, dan sambil berkeliling anak-anak tersebut bernyanyi. “Abok...Abok lilin...”, dilakukan sehabis salat Isya dan seminggu sebelum hari raya Idul Fitri atau lebaran. Menurut saya itu hal yang unik, dan hal lucu juga untuk dilihat. Walaupun saya belum pernah sama sekali mengikutinya. Tetapi dengan melihat dan mendengarkan suara anak-anak yang berarak-arakan sudah cukup memberi senyuman di wajah. Ada lagi permainan di kampung saya untuk mengisi kegiatan bulan Ramadan, yaitu permainan “bedil”, permainan ini anak-anak biasanya menggunakan sepotong bambu besar, dan di sulut di talinya menggunakan minyak tanah dan lilin, sehingga mengeluarkan suara besar seperti kembang api.
Bagi saya sendiri, bulan Ramadan bulan yang penuh keberkahan, saling menjaga silaturahmi antar tetangga. Berbagi keberkahan dengan yang membutuhkan. Bangun untuk sahur, dan menunggu waktunya berbuka bersama keluarga tercinta. Saya harap kita bisa mengisi bulan Ramadan ini dengan keceriaan.
Penulis ini bernama Suci Alifah Nafirah Aini, lahir di Tanjungpandan, Belitung 18 Septermber 2004. Tercatat sebagai siswi SMKN 3 Tanjungpandan. Memiliki hobi melukis dan membaca buku. Bisa dihubungi, di nomor WA: 087896425033, dan email: [email protected].
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar