Ungkapan Untukmu Guru
Tak ada satu kata yang dapat mewakilkan rasa terima kasihku kepada penuntun dan penerang untukku dan teman-teman. Tak terlintas dalam benakku untuk mengungkapkan kata yang dapat mewakilkan perasaan kagum untukmu. Kami kagum dengan pekerjaan yang engkau kerjakan, membawa kami sehingga kami siap menghadapi masa depan yang kami dapat dikatakan buta yang dalam arti tidak mengerti akan apa yang dihadapi kami kedepan hari. Kami bangga memilikmu sebagai orang tua kedua kami, jasamu sungguh tiada tara.
Guru hanya sepatah kata, namun banyak tanggung jawab yang terselip di dalamnya. Dimana dirimu dituntut oleh orang tua kami untuk bisa memberi pembelajaran kepada kami di sekolah untuk di masa depan. Dari awal kami menyebut guru, bahwa tanggung jawabmu sudah dimulai, dari usia kami maupun masih anak TK – anak SMA, jasamu sungguh besar, dimana kau akan selalu dituntut untuk selalu belajar, dimana zamanmu dengan zaman kami sungguh berbeda, engkau selalu membutuhkan untuk adaptasi terus kedepannya. Terutama dimana saat kami penuh dengan keemosian, kami melakukan hal – hal yang kurang berkenan di hati engkau.
Engkau mengajarkanku banyak hal dimana dalam kelelahan, dituntut untuk bisa professional, sungguh jika kami ingin mempunyai pekerjaan sungguh mulia ini alasannya karena dirimu. Sungguh momen-momen dimana kami ditegur oleh dirimu, atau diberikan tugas menjadi sebuah penguat untuk kami di kedepan hari sehingga menjadikan kami sebagai pribadi yang kuat. Sekilas kenangan bersamamu menjadikan sebuah momen tidak terlupakan ataupun menjadi momen yang kami akan cerita kepada generasi selanjutnya.
Tanpa dirimu kami tidak akan mengetahui apa kesalahan kami yang harus kami perbaiki. Banyak maaf yang perlu kami ucapkan kepada dirimu, karena banyak dari ucapan dan kesalahan yang menggores hati engkau. Kata maaf yang kami ucapkan pun tidak bisa menyembuhkan luka hati yang kami timbulkan kepadamu. Kenakalan-kenakalan kami ini bisa dikatakan sudah tidak bisa meminta kesempatan sabar dari dirimu, sebenarnya bentuk kenakalan kami merupakan sebuah bentuk kemanjaan kami untuk mendapatkan perhatian yang sungguh besar daripadamu. Namun kami melakukannya dengan berlebih, sehingga tidak patut dilakukan. Terima kasih telah memberikan kepada kami makna belajar yang sesungguhnya ataupun belajar sepanjang masa, dimana belajar tanpa henti di dalam kehidupan, setiap hari kami terus belajar kepadamu.
Sungguh terima kasih sudah menjadi pelita menerangi kegelapan, pahlawan tanpa tanda jasa untuk pengabdian dirimu selama mengajar kami. Terima kasih untuk segalanya yang telah di berikan kepada Kami. Jasa yang akan selalu tak terlupakan untuk kami hingga kami kelak dewasa nanti. Jadi sebuah cerita yang saya akan ceritakan kelak, dimana engkau yang bisa membawaku hingga tahap sekarang. Sungguh perjalanan yang indah untuku ceritakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar