Hati yang dinanti
hari itu...
Aku pindah ke suatu kawasan baru, dengan lingkungan yang baru.
Aku disana seperti domba yang kehilangan kawanannya.
Aku tidak mengenal siapapun kecuali ibu dan ayah ku.
Namun, setelah beberapa bulan kemudian,aku telah mendapatkan cukup teman.aku mulai mendapatkan kembali gairah diriku ini.
Dan ketika bulan yang di tunggu-tunggu telah datang(ramadhan),
Saat itu aku mendaftar disuatu musholla yang menyediakan
Pesantren ramadhan.setelah aku diterima dan mulai melaksanakan kegiatan.aku mulai tertarik pada teman perempuan ku.saat aku
Melihatnya,mata ini serasa melihat bulan yang cerah di malam hari.
Aku bersikap sangat tenang dihadapannya,namun mulut ini tidak
Berani mengungkapkan perasaan.
Setelah satu tahun,aku pun memberanikan diri untuk
Mengungkapkan perasaan ini,namun dia masih belum mau berhubungan
Sebelum tamat dari jenjang SMP.Hati ini langsung berhenti.
Seperti seonggok batu yang tersusun rapi.namun,
Dia mengatakan akan menerimaku setelah berhasil naik ke
Jenjang SMA.aku yang mendengar langsung
Kegirangan seakan batu yang dionggok tadi
Bisa berlari dan berbicara.
Itulah yang sedang aku tunggu hingga saat ini.
Selagi aku masih bernafas,aku akan selalu menunggu
Janji yang ia ucapkan.
Aku harap apa yang ia katakan
Benar benar ia tepati.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar