Stevanus Purbadirja

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
NARENDA
Menceritakan Kisah Romantis dimana Dia mencintai adik kelasnya, TULISAN TAHUN 2022

NARENDA

NARENDA

Perkenalkan namaku narenda putra wijaya, dan teman - temanku biasa memanggilku renda. Aku merupakan salah satu siswa di sekolah menengah atas di salah satu kota di daerah kota pasuruan. Disekolah aku terkenal pendiam dan dingin, ya meskipun terkenal pendiam dan dingin banyak cewek yang tertarik kepadaku karena ketampananku ya begitulah kata mereka.

Selama aku sekolah baru kali ini aku menemukan adik kelas yang aneh dan unik yang membuatku ingin mengetahui bagaimana dia. Suatu saat pada saat ada kegiatan disekolah tak sengaja aku menabraknya

“Braaaakkkkk……” aku menabrak seseorang.

“aduh…” kata orang yang ku tabrak, dengan sigap aku membantu orang tersebut untuk berdiri dan meminta maaf “Maaf – maaf sini aku bantu” balas

“Aduhhh… sakit nih lututku gara – gara kakak tabrak” Ucapnya. “maaf ya aku ndak sengaja sini aku bawa ke UKS” balasku. Dengan berhati – hati kubopong orang tersebut ke UKS.

Sesampainya di UKS aku obati dia dengan obat merah pada bagian lututnya bukannya diam dia malah menangis dengan kencang “huaaaaaa…. Kakak jahat banget, kakiku sakit nih” ucapnya. “gitu aja nangis, ini dah selesai” balasku

Setelah selesai mengobati akupun bertanya kepadanya “ hemmm, kalo boleh tau namamu siapa?” tanyaku,

sambil menangis diapun menjawab “hiks… hiks na namaku rere, kalo kakak siapa Namanya ?” balasnya “ohh.. kenalkan aku narenda panggila aja renda” jawabku.

Setelah kuamati wajah rere ternyata rere adalah adik kelas yang menurutku aneh dan unik. Tanpa ku sadari ternyata rere memperhatikanku juga

“hallo kak, kenapa kok bengong begitu ? ada yang salah sama wajahku” ucapnya

“eh.. ndak ndak ada yang salah kok, maaf tadi melamun” balasku

“ohhh gitu, kalo boleh tau kakak kelas berapa ya ?” tanya rere

“aku kelas XI MIPA 2” balasku

“oalah ternyata ini kakak kelas yang menjadi topik perbincangan teman teman dikelas” ucapnya

Setelah perbincangan tersebut aku keluar dari UKS menuju ke kelas karena jam istirahat hamper selesai sedangkan rere masih berada di UKS. Sesampainya dikelas rudi menghampiriku “eh ren.. dari mana bro…. kok ndak kumpul sama kita” tanya rudi

“eh iya ren dari mana loe bisanya juga kumpul ke kantin” angga menambahi ucapan rudi.

“dari UKS” jawabku

“lah… nih bocah kenapa ya ke UKS aneh betul dah” bales rudi

“hemmmm, tadi gue habis nabrak adik kelas ya gue bantu lah” jawabku

“ahahahahaah, bisa aja lo ren mana ada renda si pendiam dan terkenal dingin mau membantu adik kelas ahahahahahahahah….” Ucap angga dan rudi bersamaan.

Belum ku jawab ucapan mereka bu yuni pun masuk dan memulai pelajaran. “Kkrring…” tak tersa jam pulang pun tiba aku, rudi, dan angga keluar dari kelas menuju tempat parker “Gila, tadi pelajaran guru killer sumpah” ucap rudi “aahhahahaha, sabar ya gitu memang bukan killer tapi tegas” balas angga “betul tuh ngga” aku menambahi perkataan angga.

Ditengah jalan menuju parkiran motor aku melihat rere sedang berjalan dengan cowok seusianya, aku mengamati mereka berdua yang menuju ke parkiran motor. Angga yang melihatku mengamati seseorangpun melambaikan tangan didepanku “heh renda… loe kok bengong lagi merhatiin rere adik kelas ya” ucap angga sabambil tertawa

“ahahahahah, wah sahabat kita akhirnya melirik cewek nih ngga, bersyukur aku dia habis ini ndak jomblo lagi” ucap rudi

Aku yang ditertawakan mereka merasa malu karena ketahuan kalo lagu melihat seseorang.

“eh ren, kalo loe suka dengan tuh adkel kejar jangan diam, loe kurang apa coba dah pinter, ganteng, masak iya loe kalah dengan adkel itu yang lagi bersamanya” ucap rudi

“bener ren coba deh loe kejar jangan kalah noh sama adik kelas” angga menambahi kalimat angga.

“hehehehehhe” jawabku sambil berjalan kearah parkiran.

Satu minggupun berlalu setelah kejadian aku menabrak rere, aku bertemu rere lagi saat dijalan dipagi hari saat mau pergi sekolah. Dia sedang berjalan kaki menuju sekolah, karena merasa kasian akhirnya akupun menghampirinya.

“hai..” sapaku

“hai siapa kau” jawabnya sambil menoleh kepadaku

Aku membuka kaca helm diapun langsung tau dan berkata “maaf kak, aku kira siapa… hehehhee” kata rere

“loh ini dah mau masuk loh, kok masih jalan sini naik kita sama – sama ke sekolah” kataku

“hehehe, ndak usah kak rere jalan kaki saja, nanti merepotkan kalo rere berangkat dengan kakak” balas rere

“ndak merepotkan ini sudah siang ayo naik” kataku

Sambil melirik jam rere pun panik “ASTAGA.. bisa telat nih kak rere, waduh gimana ini” ucap rere

“kalo mau ndak telat ayo naik kalo ndak aku tinggal” kataku sambil menutup kaca halm dan siap untuk melajukan motor, sebelum motor melajur ternyata rere sudah naik ke atas motor dan berkata “hehehehe… rere ikut kakak ya terima kasih sebelumya, maaf merepotkan”

“hemmm” balasku, sepanjang perjalanan menuju sekolah rere tidak berucap apaun hingga sampai di parkiran sekolah.

“terima kasih kak tumpangannya” ucap rere

“iya sama – sama ucapku sambil berlalu menuju kelas.

Sesampainya dikelas aku mendengar pembicaraan angga dan rudi mereka ternyata melihatku bergoncengan Bersama rere saat di parkiran sepeda.

“wah ngga, renda dah ada kemajuan tuh sama adik kelas itu” kata rudi

“iya, makin dekat aja tu es batu, bisa aja deketin adik kelas..” balas angga sambil tertawa

“huk.. huk…” suaraku menirukan orang batuk yang membuat angga dan rudi terkejud dan melihat kebelakang. Mereka berdua menggarukkan kepala karena ketahuan membicarakanku dibelakang sambil berkata

“hehehe, maaf ren tadi ndak sengaja kelihatan” kata rudi

“iya ren, tapi soswit loh kalian saat koncengan tadi, kapan tuh bocah loe tembak segera deh sebelum nanti diambil adik kelas loh” kata angga

“hemmm, ok ok… kalo untuk nembak dia aku belum tau ngga soalnya masih ragu” balasku

Sontak mereka berdua tertawa Bersama – sama

“ahahahhah…. Sejak kapan nih narenda putra Wijaya yang terkenal mafia sekolah ragu untuk ngungkapin cinta ke cewek” ucap angga yang sontak membuat teman teman cewek sekelah menjadi melihat ke arahku sambil tertawa “ahahahaha… emang bener ngga kalo renda mendekati cewek ?” tanya dinda salah satu cewek yang ada di kelas.

“iya din, adik kelas yang renda dekati” balas angga menjawab pertanyaan dinda

“wah.. semangat boss renda PJ jangan lupa ya” ucap dinda

Aku yang jengah dengan perkataan mereka langsung saja duduk di bangu tak membalas ucpan dari dinda. Setalah itu ternyata bu nurma masuk untuk memulai pelajaran pagi hari ini.

Hari – hari berlanjut aku menjadi jarang bertemu dengan rere hingga pada suatu saat aku bertemu rere saat dia lagi olahraga sore di stadion, saat itu aku juga olahraga sore. Setelah selesai berolahraga ku dekati rere sambil membawakan minum

“nih aku belikan minum” kataku sambil mmberikan sebotol aqua ke rere

“eh.. kak renda terima kasih ya” jawab rere sambil menerima minuman dariku

Beberapa saat setelah itu aku dan rere sama sama diam dan tak bersuara apapun hingga akhirnya aku memulai percakapn terlebih dahulu.

“ tadi kesini sama siapa ?” tanyaku

“naik gojek kakak, soalnya rere ndak bisa naik motor, sedangkan kakak sama siapa kesini jangan – jangan sama pacarnya ya” balas rere

“aku kesini sendirian” jawabku

Percakapanku sama rere terus berlanjut hingga mata hari hamper terbenam sebelum pulang aku meminta nomer Hp rere

“hemm… apa boleh kakak mint anomer hpnya ?” tanyaku

“boleh kak sebentar” ucapnya sambil mengeluarkan Hpnya

“catat ya kak nomerku 08534*******” ucap rere

“terima kasih ya, ayo pulang aku antar” kataku

“ndak usah kakak rere naik gojek saja” balas rere

“suduh naik aja” kataku

Akhirnya rerepun mau naik dan mau diantar pulang selama perjalan tak terjadi perbincangan apapun antara aku dan rere.

Hari – hari pun berlanjut, aku dan rere semakin dekat, hampir tiap hari aku dan rere berbincang – bincang baik di WA ataupun dalam kegiatan secara nyata.

Hingga pada suatu saat aku mempunyai tekat untuk berpacaran dengan rere akupun meminta bantuan angga, rudi dan dinda untuk menyiapkan segala sesuatu untuk menembak rere mulai dari tempt hingga barang yang akan ku gunakan nembak rere semua mereka bertiga siapkan

“hallo din, gimana tempatnya dah siap apa belum, dan barangnya apa saja din dah siap ?” tanyaku kepada dinda melalui telfon.

“hallo ren.. dah siap semua ajak deh rere ke café dijalan ***** dah aku siapkan” balas dinda

“ok din terima kasih sampaikan salam ke angga dan rudi” balasku

Setelah menelfon dinda aku menelfon rere untuk mengajaknya kecafe yang sudah disiapakan dinda, angga dan rudi

“assalamualaikum, hallo re, ayo ke café ***** aku jemput ya” kataku

“waalaikumsalam, ok kak aku siap – siap dulu ya, bentar kalo otw hubungi ya kak” balas rere

“ok aku sekarang kesana ya” kataku

“ok kak aku tunggu”

Akupun langsung bergegas ke rumah rere untuk mengajaknya ke café ****

Sesampainya dicafe ternyata meja yang dipesankan oleh sahabatku, setelah memesan beberapa makanan sambil menunggu makanan tersebut selesai aku mengungapakan perasaanku kepada rere

“hemmm re kakak mau bling sesuatu” kataku

“mau bilang apa kakak bilang aja” balas rere

“ jadi gini re sebenarnya kakak menyukaimu sebelum kakak menabrakmu, apakah kamu mau menjadi pacar kakak ?” tanyaku sambil menyerahkan bunga yang di siapkan

“hemmmm, giamana ya kak” jawab rere

Belum menjawab akupun berkata “kalo rere ndak suka kakak ndak papa bilang aja ke kakak”

“eh… bukan gitu kak… sebenarnya……. Rere juga menyukai kakak, rere mau jadi pacar kakak” kata rere sambil mengambil bunga yang ada di tanganku

Sontak dinda, angga, dan rudi keluar dari persembunyian

“cieeee.. ndak jomblo lagi nih” kata rudi dan angga bersamaan

“selamat ren, jangan lupa PJ” kata dinda

Rere malu saat mereka muncul secara tiba tiba… aku pun membalas perkataan mereka

“Terima kasih ya atas bantuan kalian semua” kataku

“iya sama sama ren, langgeng ya” kata mereka bertiga bersamaan.

Setelah itu mereka duduk dimeja yang sudah mereka pesan sebagai pajak jadianku sama rere. Selanjtnya rerepun berkata “terima kasih ya kak kejutannya rere suka sekali kejuatan yang kakak berikan” kata rere

“iya sama sama dan terima kasih ya telah menerima kakak” jawabku

Setelah itu kitapun berfoto Bersama untuk di Uplod ke Instagram

Senjapun menunjukkan cahaya yang indah menunjukkan bahwa menerima hubungan kita berdua.

- END –

Cerpen Tersebut di jadikan lagu dengan judul "Langsung Sayang" dengan Pemain

1. Stevanus Purbadirja

2. Nayla Zalfa Rusarandi

3. Mukhammad Daffa Ghifar

Profil Penulis

Stevanus Purbadirja siswa SMA Negeri 2 Kota Pasuruan yang dilahirkan di Kediri, 14 September 2006. Putra dari pasangan Kukuh dan Tiwi. Untuk menjalin silaturaahmi lebih lanjut, 083192928599 (WA), @Stevanus3140 (IG), Stevanus Purbadirja (FB), SPurbadirja (TW), dan di [email protected] (email).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren kak tulisannya, sangat menginspirasi bagi saya

22 Jul
Balas



search

New Post