Namaku Sitti Hafifatul M. Siswa kelas 9 SMPN 1 Suboh di Situbondo. Akhir-akhir ini kami tidak bisa sekolah seperti biasanya dikarenakan adanya covid-19. Sudah berapa bulan kami tidak sekolah. Akhirnya, kami mendapatkan kabar bisa sekolah lagi, tetapi sekolahnya di rumah dengan pembelajaran daring atau online. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring tanpa melakukan tatap muka. Segala bentuk materi dilakukan secara online. Contohnya pembelajaran online, komunikasi secara online dan test online. Pembelajaran daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti google classroom, google meet dan lain sebagainya.

Selama pembelajaran daring, kami dapat keleluasaan waktu untuk belajar, kami dapat belajar kapan pun dan dimana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, kami juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan. Seperti menggunakan video call atau chat. Fungsi pembelajan daring ini adalah untuk mengurangi tingkat penyebaran virus yang ada di indonesia. Pembelajaran daring ini telah terjadi di berbagai wilayah indonesia. Kami tidak hanya membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga koneksi internet yang memadai dan juga sinyal yang baik. Pembelajaran daring kadang membuat aku bosan dikarenakan di rumah terus tidak ada teman. Selama aku di rumah aku juga melakukan berbagai aktivitas lain di rumah. Membantu ibu memasak, menyapu dan lain sebagainya. Tapi, aku bersyukur bisa melakukan pembelajaran daring ini meskipun kadang membosankan.

Pengalaman daring saya di rumah kadang menarik dan juga membosankan. Menariknya adalah bisa mengerjakan tugas sambil makan dan tiduran, nonton tv, main hp dan bisa mengerjakan tugas kapan pun dan dimana pun. Bosannya adalah kadang kesepian, nggak ada temen, sumpek di rumah terus. Beda lagi dengan sekolah, cek suhu badan jika mau masuk sekolah, diharuskan cuci tangan terlebih dahulu, jaga jarak di luar maupun dalam kelas. Alhamdulillah, semua murid mengikuti semua protokol kesehatan tersebu. Mereka sangat antusias bisa sekolah lagi meskipun diberi syarat apapun tetap mengikutinya. Meskipun di kelas hanya separuh murid yang masuk. Biasanya belajar di sekolah 8 jam sekarang hanya 2-4 jam saja. Itu karena harus diganti dengan sesi berikutnya. Tetapi, meskipun jam belajarnya dirubah kami tetap semangat dan bahagia karena bisa sekolah lagi. Sekarang juga di sekolah sudah tidak ada orang berjualan jadi harus sarapan dulu sebelum berangkat. Juga biasanya ada istirahat sekarang tidak ada karena kalau ada istirahat siswa akan berkerumunan dan tidak akan jaga jarak, atau ada juga yang masker nya dicopot itu sangat cepat penularan covid-19. Tetapi meskipun banyak peraturan di sekolah kami tetap senang di sekolah. Dari pada di rumah jenuh tidak ada teman ngobrol seperti layaknya seorang teman. Ada dampak positif dan dampak negatif dari belajar di rumah ini. Dampak positifnya adalah lebih banyak waktu bersama keluarga, membantu ibu melakukan pekerjaan rumah, bisa mengerjakan tugas dengan santai dan tidak terburu-buru, mengerjakan tugas tidur-tiduran, nonton tv, main hp. Dampak negatifnya adalah kadang aku tidak mengerti materi yang disampaikan lewat classroom. Membeli paketan yang unlimited agar tidak cepat habis atau bisa juga memakai wifi jika ada. Bermain bersama teman maksimal 3 orang tetapi harus di dalam rumah. Contohnya belajar bersama, diskusi tentang pelajaran yang susah dimengerti. Harapan saya ke depannya semoga dengan adanya daring ini bisa memutuskan penyebaran covid-19 dan bisa sekolah dan beraktivitas seperti biasanya.