Rindu dibalik Layar Ponsel

Oleh: Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad

Selepas bangun tidur dari panjangnya malam yang sunyi, beragam aktivitas pun dimulai. Diantaranya menunaikan solat, membantu orang tua dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran di balik layar ponsel lagi, lagi dan lagi.

Sudah 2 tahun lebih lamanya, penyampaian materi dan tugas diadakan dibalik layar ponsel. Bahkan, pengumpulan tugas pun dikumpulkan melalui aplikasi yang ada di ponsel. Hanya saja, ada beberapa siswa yang mengumpulkan tugas mereka langsung ke sekolah karena ada kendala terkait kuota atau jaringan.

Saking lamanya pembelajaran jarak jauh (online) dilaksanakan, rasa rindu kepada guru dan teman-teman kian sudah menggunung sejak lama. Apalagi bagi peserta didik baru selama 2 periode ini tidak bisa saling bertemu, tidak bisa saling bertegur sapa dengan guru baru dan teman baru secara offline dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, mereka tidak bisa merasakan asyiknya masa orientasi sekolah, tidak bisa merasakan duduk di ruangan kelas sambil belajar face-to-face (offline) antara guru dan murid, tidak bisa merasakan nikmatnya jamkos, dll.

Sebagai pelajar yang pernah mengalami hal tersebut, tentunya penulis bisa memahami betapa rindunya setiap individu pelajar kepada guru dan rekannya. Penulis juga yakin, peserta didik baru pasti Ingin sekali merasakan dan mengetahui kepribadian setiap teman-teman baru nya, ingin sekali ikut nimbrung tertawa karena tingkah laku teman-teman yang sangat gokil, ingin sekali merasakan betapa jahilnya teman mesem-mesem ketika kita sedang presentasi yang membuat kita tidak fokus berpresentasi dan ingin sekali merasakan betapa rewelnya saat teman yang sedang kasmaran meminta antar kepada kita hanya untuk modus ke doi nya yang sedang ada mata pelajaran Olahraga. Tapi semua itu, masih menjadi angan-angan bagi setiap pelajar karena keadaan realita saat ini sedang tidak memungkinkan.

Penulis beragumen bahwa lebih banyak kenangan saat belajar offline daripada belajar online, karena memang aura setiap individu itu betul-betul anak sekolah. Maksudnya seperti ini, belajar pun kita langsung ke tempat sekolah dengan memakai seragam lengkap sambil membawa tas berisi alat tulis dan menbawa tas jinjing untuk menampung buku paket, mukena atau barang lainnya. Selain itu, ada tambahan kegiatan ekskul yang dapat mempertajam kemampuan dan keterampilan individu di bidang yang mereka pilih.

Namun, dikarenakan situasi dan kondisi di negeri pertiwi ini masih belum membaik, apa boleh buat? Sebagai seorang pelajar yang berdikari, kita harus bisa mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, kita juga bisa memperbanyak doa supaya kondisi negeri ini lekas pulih dan membaik agar dapat melakukan aktifitas di luar rumah dengan menyenangkan. Berdo'a dan selalu optimis adalah hak kita sebagai manusia, untuk hasilnya biar Allah SWT yang berkehendak.

9 Agustus 2021

Tentang Penulis:

Bernama lengkap Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad, panggilan akrabnya Jek atau Zak. Jek lahir di Indramayu, 4 Agustus 2003. Jek merupakan fresh graduate dari SMA Negeri 2 Banjar Tahun 2021. Jek tinggal di Kota Banjar. Jek penyuka makanan manis, super pedas dan minuman favoritnya adalah kopi, teh, dan air mineral. Jek memiliki tipe belajar audio. Jek mempunyai cita-cita menjadi pribadi yang bermanfaat dan bisa sukses di dunia maupun di akhirat. Jek bisa di kunjungi di Instagram: be.rb_ , no WA: 0812-2318-4879 dan alamat email: [email protected] .