Navigasi Web
Ramadhan Ceria Tanpa Pahala Terbuang Sia-Sia
Ramadhan tanpa pacaran

Ramadhan Ceria Tanpa Pahala Terbuang Sia-Sia

Ramadhan Ceria Tanpa Pahala Terbuang Sia-Sia

Bulan Ramadhan, bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat islam di dunia. Mengapa sangat dinantikan? Karena bulan ini hanya terjadi sebulan sekali dalam setahun. Selain itu, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan, keberkahan dan kemuliaan. Beberapa momen yang terasa klop di bulan Ramadhan diantaranya saat sahur, saat dipukulkannya bedug sebagai tanda berbuka puasa, berbuka puasa, solat tarawih, tadarus al-Qur’an dan di saat hari kemenangan.

Di bulan Ramadhan, kita diperintahkan berpuasa untuk menahan lapar, menahan dahaga, menahan emosi dan menahan hawa nafsu. Selain itu, banyak diantara kita berlomba-lomba dalam hal kebajikan. Karena setiap kita melakukan perbuatan baik, Allah akan lipatgandakan walaupun perbuatan baik yang kita lakukan hanya sekecil biji dzarrah. Betapa senang dan bahagianya kita yang hina ini mendapatkan pahala lebih di bulan Ramadhan untuk menambah bekal di akhirat kelak. Namun, diantara kita juga kerap masih ada yang tetap melakukan hal yang dilarang oleh agama islam selama bulan Ramadhan dan janganlah kita berkecil hati ketika kita sudah banyak melakukan amalan-amalan baik selama bulan Ramadhan, namun amalan-amalan baik kita terbuang sia-sia. Mengapa?! Karena kita menyelimuti mulianya bulan Ramadhan ini salah satunya dengan berpacaran.

Di bulan puasa kita perintahkan untuk menahan lapar, menahan dahaga, menahan emosi dan menahan hawa nafsu. Namun, yang namanya pacaran itu sudah bukan menahan nafsu lagi. Na'udzubillaah sekali saudariku, janganlah kamu berpacaran walaupun kamu melandasi pacaran dengan kata ‘syar’i’ (pacaran syar’i). Mengapa? Karena kita tidak boleh mencampuradukkan antara yang haq dan yang bathil, antara kebenaran dan kebohongan. Pacaran itu suatu perkara buruk dari setan yang ingin mengajakmu untuk menetap di neraka bersamanya. Pacaran itu zina, mulai dari :

• Zina mata ; memandang lawan jenis dengan perasaan senang.

• Zina pikiran ; memikirkan atau mengkhayalkan lawan jenis dengan perasaan senang.

• Zina lisan ; membincangkan lawan jenis dengan perasaan senang, dan

• Zina tangan ; memegang tubuh lawan jenis secara sengaja dengan perasaan senang. Ini merupakan tingkatan zina yang paling bisa menjerumuskan pelakunya kepada zina sebenar-benarnya zina kemaluan, na'udzubillaah tsumma na'udzubillah.

Saudariku, untuk sekarang ini tahan dulu ya rasa ingin berpacaran sampai ada seseorang yang bersedia meminangmu. Jaga pandangan kita dari yang bukan mahram. Dan bagi kalian yang sudah pacaran sejak lama ataupun sebentar, segelarah sudahi hubungan kalian selamanya. Apalagi di bulan Ramadhan, kita tentu tidak mau kan amalan baik kita terbuang sia-sia hanya karena pacaran?.

Sejatinya pria yang mencintaimu dengan tulus karena Allah, ia akan menghormati kamu sebagai wanita muslimah. Ia akan menjagamu dari perkara syaithon dan tidak akan membiarkanmu terjerumus ke dalam hal yang haram menurut agama islam dan ia akan mendapatkan kamu dengan cara yang halal. Namun di samping itu, kita tidak perlu risau memikirkan perihal jodoh kita, yang perlu kita lakukan adalah perbaiki diril! Karena bagaimana diri kita, begitu juga jodoh kita.

Question : Namun, bagaimana kalau orang yang saya dambakan diambil orang lain?●Answer : Laa tahzan, ketahui dan yakinlah, Allah telah menyiapkan orang terbaik menurut-Nya untuk kamu. Biarkan kalian terbentang diantara lautan dan samudra, Allah pasti persatukan kalian. Karena "Apa yang menjadi milikmu akan kamu temukan dengan sendirinya." - Ali bin Abi Thalib.

Daripada berpacaran, lebih baik kita menjalankan bulan Ramadhan ini dengan melakukan perbuatan baik yang diperintahkan dan diajarkan oleh agama islam, seperti membantu orang tua menyiapkan sahur maupun buka puasa, membereskan rumah, muroja'ah, khatam al-Qur'an, membantu sesama manusia, tidak ghibah, tidak dengki, menjaga lisan (tidak berbohong dan tidak berkata kasar), tidak mengadu domba, dan menghadiri kajian islam secara online maupun offline. Terlebih di bulan Ramadhan yang akan dilipatgandakan pahala kita oleh Allah SWT. Dengan begitu, amalan yang kita kumpulkan tidak akan terbuang sia-sia, dapat bermanfaat bagi diri kita dan kita menjalankan bulan Ramadhan ceria secara lahiriyah maupun batiniyah tanpa pahala terbuang sia-sia.

Tentang Penulis

Penulis yang bernama Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad ini lahir di Indramayu, 4 Agustus 2003. Ia tinggal di Jalan Pengairan Lakbok – Langensari Dusun Kedungwaringin RT07 / RW06 Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar Jawa Barat 46342 Indonesia. Saat ini duduk di kelas XII Bahasa SMA Negeri 2 Banjar yang sebentar lagi akan menyelesaikan jenjang SMA nya. Memiliki hobi makan dan menyukai bermain bulutangkis. Kegiatan positif yang ia lakukan adalah membantu orang tua membereskan rumah, memasak dan mendengar kajian islam secara online. Ia memiliki cita-cita menjadi orang sukses di dunia maupun di akhirat. Ia bisa dihubungi melalui email: [email protected] .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post