Cara Mengajarnya yang Berbeda, Membuatku Semakin Penasaran
Cara Mengajarnya yang Berbeda, Membuatku Semakin Penasaran
Oleh : Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad
(Alumni) SMAN 2 Banjar
Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang saya pelajari pertama kali saat saya kelas 4 SD. Pada saat itu, bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sangat dominan menarik perhatian saya dibanding mata pelajaran lainnya. Saya sangat menyukai pelajaran tersebut karena guru yang mengajar masih muda, sangat cantik, menyenangkan ketika mengajar dan sangat ramah. Kepribadian tersebut ada di diri Bu Tati, seorang guru bahasa Inggris yang saya idolakan saat saya kelas 4 SD.
Beranjak ke kelas 5 SD, saya sedih karena Bu Tati pindah mengajar ke sekolah lain. Sehingga, Bu Tati digantikan oleh guru baru yang bernama Bu Ani, yang ahli juga dalam mengajar bahasa Inggris. Seiring berjalannya waktu, saya menerima kepergian Bu Tati untuk mengajar di sekolah lain dan menerima Bu Ani sebagai guru bahasa Inggris saya di kelas 5 SD.
Di memori saya, kelas saya sedikit berisik saat Bu Ani mengajar bahasa Inggris pertama kali di kelas saya. Ketika kelas berakhir dan tanpa saya tanya, ternyata teman teman membicarakan cara mengajar Bu Ani, yakni pelafalan bahasa Inggris Bu Ani yang menurut teman saya begitu lebay. Namun, saya tidak sepemikiran dengan mereka dan saya tetap diam saja untuk menghindari perbedaan argumen yang mungkin saja dapat menimbulkan pertikaian antara saya dan teman saya.
Bagi saya, perbedaan cara mengajar dan cara pelafalan yang dilakukan oleh Bu Ani justru unik, berbeda dari yang lain, membuat saya lebih menyenangkan mempelajari bahasa Inggris serta ingin mengetahui lebih lanjut tentang bahasa Inggris dasar. Sehingga, saya mengikuti les bahasa Inggris dari kelas 5-6 SD. Usaha saya mengikuti les bahasa Inggris alhamdulillaah membuahkan hasil, saya pernah mendapatkan nilai tertinggi kedua saat saya ulangan harian di kelas 6.
Saat SMP, bahasa Inggris tetap menjadi mata pelajaran favorit saya. Untuk menambah wawasan saya terhadap bahasa asing, akhirnya saya mempelajari bahasa asing dasar secara otodidak, yaitu bahasa Korea. Meskipun saya memiliki ketertarikan lebih pada bahasa-bahasa asing lainnya, namun bahasa Indonesia tetap dan selalu menjadi bahasa ibu pertama saya yang tidak akan saya lupakan.
Kedatangan Bu Tati dan Bu Ani di kehidupan saya membuat saya menemukan jati diri saya dan membuat saya sadar bahwa saya dominan menyukai dan unggul dalam mata pelajaran bahasa, terutama bahasa Inggris. Sehingga saya aplikasikan di kehidupan pendidikan saya dan mengambil jurusan bahasa saat saya SMA. Tak hanya itu, melekatnya rasa suka saya terhadap bahasa, akan saya aplikasikan di dunia perkuliahan dengan mengambil jurusan antara Pendidikan Bahasa Inggris atau Sastra Korea.
Peristiwa mengajar Bu Ani yang dibilang terlalu lebay oleh teman saya menyadarkan saya bahwa keberagaman adalah bukan sesuatu yang buruk, apalagi harus dihilangkan. Bagi saya, keberagaman itu unik, memiliki ciri khas tersendiri, istimewa dan patut dihargai.
Beda orang, beda kisah. Beda orang, beda cara mengajar.
Tentang Penulis:
Penulis ini bernama Siti Zakiyah Arrahmah Mohammad. Zakiyah lahir di Indramayu, 4 Agustus 2003. Zakiyah telah lulus dari SMAN 2 Banjar di tahun 2021. Zakiyah bisa dihubungi melalui e-mail [email protected] atau nomor WA aktif miliknya 0812-2318-4879.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat kak
alhamdulillaah, gomawoyo^^... kamu juga semangat ya dear, Sausan Mardhiyah Rozi. :)