BAB 2 : Di awal perjuangan
BAB 2 :_ DI AWAL PERJUANGAN _
Ba’da ashar selepas laily pulang sekolah DTA. Laily ingin membicarakan soal sekolah harus melanjutkan keman sama kedua orang tuanya tapi laily malu karena takut tidak di izinkan tapi dia berfikir kembali jika hanya diam terus tidak akan mendapatkan hasil, bismilah aja deh.
Laili mencoba memberanikan diri dan langsung menyapa dan bicara dengan ibunya.
“ibu, laily mau tanya ?”
“ tanya apa. “
“ jadi gini, pas waktu itu di sekolah teman - teman yang lain di tanya sama ibu guru katanya mau melanjutkan sekolah kemana kalau teman - teman yang lain sudah mendapatkan keputusan tapi laily ? awalnya laily bingung harus menjawab kemana tapi laily coba aja dulu jawab barang kali ibu beneran bisa mengizinkan. “
“ Memangnya laily jawab apa?”
“ laily jawab laily mau melanjutkan sekolah ke kota dan sambil pesantren. “
Ibu langsung menjawab dengan nada kaget.
“ apa mau ke kota,kan kalau laily sekolah di kota ibu tidk punya banyak biaya nanti takut takut putus di perjalanan. “
“ tapi bu, laily ingin seksli prgi kepesantren di kota dan pula pesantren itu bagus dan moderen. “
“Iya ibu juga tau, tapi kan kalau tidak ada biaya gimana ini juga sudah seadanya. “
laily menjawab ibunya sembari nada pelan sambil menundukan kepala karena sedih ibunya tidak mengizinkan karena tidak ada biaya.
“ Iya bu laily juga mengerti ko.”
“ tapi kamu coba aja bilang ke ayah marangkali ayah mengizinkan.”
“ Iya bu. “
Keesokan harinaya pas ayahnya lagi menonton TV laily mendekati ayahnya ya walaupun dia kurang berani karena takut ayahnya juga tidak mengizinkan, tapi laily mencoba memberanikan diri.
“ ayah laily mau bertanya apakah boleh laily melamjutkan sekolah di kota sambil pesantren ?”
Ayahnya menjawab dengan nada kaget. “ kan kalau dikota pasti mahal biayanya pun tidak sedikit sedangkan ayah hanya seorang petani biasa. “
laily menjawab sembari mengeluarkan air mata.
“ iya ayah laily tau tapi itu mimpi laily,laily ingin sekolah dan sambil pesantren di kota insyaalah jika laily sungguh - sungguh laily akan berhasil dan akan membahagiakan ayah dan ibu. “
“ iya kan tapi gimana kalau tidak ada uangnya sudahlah sekarang mah sekolah aja di sekolah dekat jangan yang jauh - jauh.
Laily langsung pergi ke kamarnaya sambil menangis karena tidak di izinkan olek kedua orang tuanya karena tidak ada biaya dan ayahnya langsung berangkat bekerja.
“ Permisi laily. “
“ Iya siapa.”
“ Ini aku aini, kamu lagi ngapain. “
“Ah engga aku lagi tiduran habis nonton TV. “
“ Boleh aku main. “
“ Iya boleh ayo masuk.”
“Makasih ,eh laily ada yang anyain kamu tadi. “
“ siapa ?”
“ itu tuh si muhsin tadi nanyain. “
“ mau apa katanya. “
“ gak tau sih soalnya dia ngomongnyua dari jauh jadi gak jelas.”
“Ah gak penting kali paling cuman iseng ajah. “
“ mmm iseng apa iseng... “
“ahh udah ahh jangan ngebahas itu lagi pusing nih. “
Aini menjawab sambil mendekat dan menatap wajah laily
“ Memang sedih kenapa ?”
“ ituhh cuman masih bingung ajah harus melanjutkan sekolah kemana kalau akau maunya ke pesantren sambil sekolah tapi sayang nya kedua orang tuaku tidak mengijinkan “
“ mmm gitu yaa, eh coba ajah atuh bilang ke kaka kamu.”
“ ouh iya ya barangkali ada jalan keluarnaya ok siip nanti sore aku coba telipon”.
******
Sorepun tiba laily langsung menelpon kakanya .
“ Hallo ka. “
“iya de ada apa. “
“ jadi gini kak , laily mau melanjutkan sekolah tapi laily ingin ke pesantren sambil sekolah di kota mmm tapi sayangnay ibu dan ayah tidak mengizinkan gimana ya kak. “
“ memeng gimana kata ayah. “
“ iya kata ayah gak punya biaya tapi kak laily pengen banget coba kak yang izinnya sama ayah barang kali mereka mengizinkan atau berubah fikiran. “
“ gini kak mau tanay dulu, kamu yakin mau sekolah disana.”
“ iya kak yakin. “
“ tapi kamu harus janji jika memeng iya kamu sekolah disana kamu harus benar - benar jujur , taat,yakin, dan kamu harus istiqomah dan buktikan sama ayah ibu bahwa benar - benar bisa mewujudkan semua mimpimu dan insyaalah kak akan membantu biayanya. “
Laily menangis haru dan di campuri dengan rasa bahagia karena bisa sekolah dikota dan pesanten .
“ treima kasih kak, iya laily akan janji akan menjadi anak yang amanah, jujur dan akan mewujudkan mimpi - mimpi laily disana. “
Keesokan harinya kaka laily lang sung menelpn ibu dan ayahnya dan langsung memeinta izin agar laily bisa sekolah si kota.
“ asalamualaikum ibu. “
“ Waalaikum salam iya kaka ada apa. “
“ ibu jadi gini kan katanay laily mau sekolah dikota dan ibu tidak mengizinkannya karena tidak ada biaya, jadi gini bu kalau masalah biaya insyaalah kak bisa bantu kasihan laily sia mau sekolah sampil pesantren katanya yaudah ibu izinin ajah lagi pula kan bagus kalau dia mau pergi kepesantren. “
“ iya udah ibu izinkan , awalnya bukan ibu tidak mau mengizinkan tapi kan ibu sama ayah gak punya biaya tapi kalau sekarang kamu mau membantu ibu ya udah ibu izinkan laily.. “
“ iya terimakasih ya bu, pasti laily senang. “
‘ iya sayang sama – sama. “
*****
Beberapa minggu kedepan laily langsung daftar dan langsung mengisi formulir dan laily bertemu dengan sahabatnya . “ hay teman - teman alhamdulilah aku sudah mendapat izin dari kedua orang tuaku dan kaka ku. “
“waah syukur alhamdulilah kalau begitu, “ ucap rahma.
“yah sekarang kita bertiga jadi berpisah deh, “ ucap aini
Sekarang tiga sahabat ini berpisah aini dan rahma masih satu sekolah tapi berbeda kelas sedangkan laily sekolah di kota dan jauh dari mereka .
Pada tanggal 12 juni laily testing perjuangan laily dan keluarganya sangat luar biasa mereka pergi ke kota dan jam 07:00 harus sudah ada disana sedang kan perjalanan kekota dari rumahnya hampir 6 jam dan jam 07:30 tasting akan di mulai mereka berangkat jam 02:00 malambahkan solat subuh pun di jalan karena mereka buru - buru dan tidak ingin terlambat, sampai - ampai alat tulisnya pun ketinggalan di rumah karena mereka buru - buru dan alhmdulilah akhirnya mereka sampai juga ketika pereka sudah ada di depan gerbang laily langsung bicara sama ibunya.
“ ibu doakan laily ya semoga bisa mendapatkan nilay yang bagus dan memeuaskan. “
“ Amiinn iya ibu doakan selalu. “
Laily dan ibunya langsung masuk dan mendaftar ualng lalu laily masuk keruangan dan ibunya menunggu di luar .
Tasting pun sudah berjalan dan sebentar lagi pun selesai, lalu ibu laiy menunggu laily di kobong.
Dan akhirnya tes pun sudah selesai mungkin sekarang tinggal menunggu hasil , beberapa menit kedepan ibu bapa guru memberitahukan untuk tempat atau hasil tes bisa di lihat dari lapang lalu anak - anak keluar dari kelasnya masing - masing dan laily turun dari lantai 2 menuju lapangan, lalu bapa gurunya menghitung jika sudah sampai hitungan ke 3 boleh dilihat.
“ satu, dua ,tiiiiiggga silahkan boleh dilihat. “
“ bismilah yaalah semoga laily bisa. “
Laily sambil mengeluarkan nafas dan di barengi rsas haru campur aduk karena takut tidak lulus . “ yaalah ko gaada namaku bismilah mungkin di kertas selanjutnya. “
Laili langsung mencari ke kertas selanjutnya dan akhirnya dai menemukan namanya .
“ mm yaalah ternyata namaku ada disini masyaalah gak nyangka terima kasih yaalah. “
Laily langsung mencari ibunya tapi dia ga tau kemana ibunya pergi dia coba mencari ibunya ke gerbang tapi tidak ada dan dia mencari lagi ke kobong siapa tau da disana, huhh alhamdulilah ternyata ibu ada disini dan ternyata ibunya sedang tidur lalu laly membangunkan ibnunya.
“ ibu ibu bangun ibu alhamdulilah laily lulus. “
Ibu langsung bangun dan menangis haru sambil memeluk laily. “ alhamdulilah syang semoga kamu bisa betah ya ibu doakan selalu dan begitupun kamu doakan selalu ibu dan keluarga dirumah ya, dan ingat pesan dari ibu dan kaka mu jadilah anak yang tangguh , jujur, amanah, dan jangan pernah kamu menyia -nyaiakan kesempatan emas ini dan wujudkanlah semua mimpi - mimpi mu. “
“iya ibu laily janji akan memberikan yang terbaik dan akan membahagiakan ibu dan ayah. “
Yauda kalau begitu sekarang ibu pulang baik - baik ya disini. “
“ iya bu” ucap laily sambil mengeluarkan air matanya.
Laily mengantarkan ibunya sampai gerbang dan ibunya memeluk laily lalu pamit pulang.
******
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar