SITI SAADAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BAB 1 : ceritaku

BAB 1 _CERITAKU_

Laily adalah seorang anak perempuan yang tinggal di sebuah desa yang jauh dari kota, dia tinggal bersama kedua orang tuanya yang amat sangat sederhana pekerjaan orang tuanya sehari - hari hanya sebagai seorang petani dia merupakan anak kedua dari 3 bersaudara kebiasaan laily ketika orang tuanya pergi bekerja maka laily di rumah tidak diam tapi dia suka membantu bibinya mengasuh anaknya,. Setibanya waktu dzuhur laily langsung masak dan menghidangkan makanan yang ada untuk menyambut menghilangkan rasa cape mereka.

“ Eh ayah sudah pulang, ayah ini minumnya. “

“ trimakasih nak..”

Laily sambil menatap wajah ayahnya dengan penuh kehawatiran karena setiap hari dia selalau bekerja keras untuk menafkahi anak - anaknya .

“iaya sama - sama , ayah ibu makananya sudah siap kalau begitu laily mau solat dzuhur dulu.. “

“Iya sayang boleh. “ kata ayah.

Hampir setiap hari laily selalu menjalankan keseharianya itu , dan laily juga tidak pernah meninggalkan kewajiban nya untuk melaksanakan ibadah shalat dan mengaji , begitupun kedua orang tuanya mereka yang selalu rajin dalam menjalankan ibadahnya .

ketika laily berumur 12 tahau perkiraan anak baru lulusan SD . suatu hari dia berangkat ke sekolahannya dan tepat pada waktu itu penentuan mau lanjut sekolah kemana . dan teman - teman yang lain termasuk sahabatnya nuraini dan rahama dia juga sudah mempunyai keputusan mau melanjutkan sekolah kemana, laily di panggil oleh gurunya dalam keadaan sepi karena teman - temannya sebagian sudah pada pulang laily datang dengan keadaan wajah yang tegang .

“ laily sekarang tinggal kamu, mau melanjutkan sekolah kemana ?” kata buguru.

Kalau trman - teman yang lain uadah tinggal kamu. Laily merasa seakan - akan dia bingung harus menjawab kemana dia harus melanjutkannya karna masih palam pertimbangan, tapi dia mencoba ajah dulu menjawab.

“ Iya bu insyaalah laily akan melanjutkan sekolahnya ke kota sambil pesanren insyaalah jika mamah mengijinkan..”

“ Ouh iya bagus dong kalau kamu mau melanjutkan ke pesantren , semoga kamu bisa betah ya “

“ Iya bu insyaalah., kalau begitu laily izin pamit pulang bu terimakasih.”

“ sama - sama.”

Setibanaya laily di rumah laily bingung dan gelisah jika dia izin dan langsung bicara sama orang tuanya takut tidak di izinkan.

Keesokan harinya laily bangun pagi - pagi lalu dia menyuci pakaiyanya dan dilanjutkan dengan merapihkan rumahnya karena pekerjaan itu suda menjadi kebiasaan di setiap hari minggu dai suka rutin nyuci sendiri dia memang anak yang sangat mandiri dari kecil segalanya sendiri dari mulai juga masak, merapihkan lemari, menyetrika bajunya sendiri.Bahkan ketika dia sakit memang suka parah, suatu hari main keluar dengan keadaan sedang sakit dan mamah sahabatnya menyapa.

“ laily itu kenapa ? “

“Hehe ini cuman kuman air ajah bu. “

“ Ah masa cuman kuman air banyak gituh udah parah lagi , memangnya ibu kamu tidak mengajak berobat. “

“ Hehe mungkin belum ada waktu bu. “

“ kalau ibu jadi ibu kamu pasti udah ibu bawa berobat. “

“Ah ibu bisa ajah hehe.”

Keesokan harinya ada tetangga yang mengasih solusi mudah untuk mengobati penyakit nya .

“laily tangan kamu kenapa. “

“ paling cuman kuman air pak.”

“Sudah berobat belum. “

“Belum pak.”

“ mendingan coba ajah dulau pakai daun sirsak di renem sama air panas terus di gosokan ke tangan pasti insyaalah sembuh, coba ya. “

“ Waah beneran ni pak. “

“ iya coba ajah dulu.”

“ iya insyaalah besok laily coba ya pak.”

“ semoga cepat sembuh ya. “

“iya amiin, terima kasih pa solusinya. “

Keesokan harinya laily langsung mencobanya ternyata alhamdulilah beberapa hari kedepan penyakitnya makin berkurang.

******

Laily langsung bilang ke ibu dan ayahnya dengan nada gembira .

“ ibu ayah alahamdulaialh penyakit yang ada di tangan laily sudah hampir sembuh dan sudah tidak sakit lagi. “

‘Iya sukur alhamdulilah kalau begitu.”

ibunya menjawab dengan dingin tanpa ada rasa haru atau bahagia ketika melihat anaknya hampir sembuh seakan - akan dia tidak ada rasa peduli,tapi laily sudah biasa dengan semua itu dan ibu laily yang sudah terbiasa dengan sikapnya.

Sebelum laily pergi ke pesantren seakan - akan jarang di perhatikan oleh ibunya dan terkadang ibunya suka memarahinya dan dia juda suka bingung ketika ibunya marah atau membentak karena laily tidak tahu kesalahan apa yang laily lakukan, padahal laily suka menuruti apa perintah ibunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post