PRODUKTIF BUKA LAPAK TEMPE TUK GAPAI CITA
Perkenalkan nama saya Indah Kurnia Wati puri lahir pada tahun 2012 bulan Januari tanggal 24. Sobat hebatku, ada cara asyik yang dilakukan murid-murid kelas IV SD Rambipuji 04, guru kami mengajak dan mengajak kami semua melaksanakan project Pelajar Pancasila (P5) dalam mengisi waktu rehat, jeda pasca Penilaian Tengah Semester (PTS) 2. Mereka mencoba pengalaman dan tantangan baru yakni dengan mengikuti proyek pembuatan tempe.
Ya, hari ini, Senin (14/03/2023), kami mengawali kegiatan proyek ini dengan berdoa bersama dilanjutkan dengan hafalan beberapa surat pendek. Kemudian mereka diajak berselancar melalui video mengetahui sejarah tempe, proses pembuatan tempe yang higienis, beragam olahan tempe, hingga informasi tempe yang telah mendunia. Diminati, diproduksi, dan dikonsumsi di negara Jepang, Jerman, Amerika, dan lainnya. Disisi lain, saya ingin membuat tempe kita perlu bahan dan semua kepentingan tempe.Tempe adalah makanan yang pasti tidak asing bagi Anda. Makanan fermentasi dari kacang kedelai ini telah menemani hidup sebagai orang Indonesia. Rasa khas tempe dan struktur yang sangat berbeda dari tahu ini selain murah juga bisa bikin ketagihan. Beragam kandungan pada tempe menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.aku suka makan tempe karena sehat bagi tubuh.fungsi dari tempe adalah. Tempe mengandung zat-zat antibakteri yang mampu mengatasi berbagai penyakit infeksi seperti diare. Selain itu tempe juga menjaga kesehatan jantung. Antioksidan dan antiinflamasi yang terkandung pada tempe mampu melindungi pembuluh darah dari kerusakan inflamasi dan oksidatif sehingga membuat jantung sehat kara benguk atau velvet bean. Protein Tempe merupakan sumber protein yang sangat bagus. Setiap 100 gram tempe mengandung 17 gram protein. Jumlah ini sama dengan jumlah protein dari 100 g kaki ayam. Tempe mengandung protein lebih tinggi dari keju. Yang paling istimewa dari tempe adalah rendah lemak dan tidak mengandung kolesterol.
Pada proyek ini selanjutnya adalah kami dapat melihat secara langsung bahan tempe yang siap dibungkus. Baik menggunakan daun pisang, daun jati, atau menggunakan plastik. Setelah menyaksikan dan mendapatkan penjelasan, mereka langsung praktik membungkus tempe secara berkelompok dipandu oleh guru pendamping.
Ada kejadian seru saat salah seorang temanku yang tiba tiba nyeletuk bertanya. “Tempenya ini kalau dijual harganya berapa Bu?” tanya Nabila salah satu murid kelas 4. “Lima ribu dapat tiga nduk,” jawab si ibu sang pembuat tempe dengan polos.
“Hah, murah banget, apa gak rugi Bu?” respons spontan dari beberapa anak setelah mendengar jawaban tersebut.
“Di desa kalau jual mahal ya ndak laku nduk, memang segitu harga tempe di desa,” jelas lebih lanjut.
Saya sendiri sebagai salah satu peserta kegiatan, menyampaikan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. Saya senang belajar proyek membuat tempe. Ini pengalaman pertama saya dalam membuat tempe. Ternyata proses membuat tempe tidak mudah. Kita harus berterima kasih kepada perajin tempe. Biasanya kita tinggal beli, memasaknya, dan menikmati olahannya tanpa mengetahui proses pembuatannya.
Kami semua sangat antusias mengikuti kegiatan dan nampak senang dengan adanya pengalaman baru yang mereka anggap unik ini. Sebelum berpamitan pulang bu Supi, sang narasumber pembuat tempe, membagi tempe kepada seluruh siswa. Tiap anak mendapat bagian tiga dari tempe yang mereka buat bersama.
Melalui kegiatan harapannya saya merasa tidak hanya sekedar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, namun juga terinspirasi untuk mengembangkan usaha di masa depan. Atau mungkin kelak memiliki gagasan untuk mengangkat usaha-usaha kecil tradisional supaya bisa bersaing lebih luas dan bahkan mendunia.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar