DELINKUENSI ANAK
Keluarga merupakan sosialisasi primer bagi anak, kerena keluargalah yang paling dekat dengan anak sebelum melangkah ke masyarakat yang sesungguhnya. Ketidaksempurnaan sosialisasi pada keluarga akan mengakibatkan anak kehilangan arah, sehingga terjadi delinkuensi anak, hal tersebut diakibatkan oleh tidak tertanamnya nilai dan norma yang seharusnya menjadi pedoman hidup.
Saat ini tidak hanya orang dewasa yang kerap melakukan penyimpangan, anak-anak pun dapat melakukannya. Misalnya kasus dilenkuensi di daerah saya, beberapa anak dengan santai berkata kasar dan kotor, merokok, bahkan meminum-minuman yang memabukkan, tetapi masyarakat sekitar dengan santainya menyaksikan semua itu, memang tidak bisa dipungkiri lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh untuk perkembangan anak. Saya menemukan kondisi keluarga yang kacau serta perilaku orang dewasa yang salah menjadi pendorong anak-anak melakukan penyimpangan. Secara usia anak-anak adalah usia meniru apa pun yang didengar, diajarkan, dan dilihat.
Kondisi keluarga yang paling miris di dalam kasus delinkuensi anak yang saya temukan ialah kasus anak meminum-minuman keras dan merokok, di mana ibunya bekerja di kota sedangkan ayahnya pemabuk serta pejudi, bahkan minum-minuman keras tersebut disimpan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak, tak jarang ayahnya melakukan tindakan meyimpang di depan anak tersebut, sehingga secara langsung si anak meniru tindakan bejat ayahnya. Menurut kabar dari masyarakat, anak tersebut memiliki seorang nenek, namun mirisnya neneknya tidak menegur ayah dari anak tersebut, karena diberi uang untuk menutup mulut.
Telinga saya pun tak jarang mendengar perkataan kasar dan kotor dari anak-anak, ada pula yang berusia sekitar 3 tahunan. Hasil pengakuan masyarakat, hal tersebut terjadi karena orang dewasa yang tidak menjaga mulutnya di depan anak-anak. Sedangkan orang tuanya telah mencoba untuk memperbaiki kesalahan anaknya, namun pengaruh dari luar tidak bisa dikendalikan, sehingga anak-anak terus berkata yang tidak sesuai norma.
Sebagian keluarga serta masyarakat yang saya amati kerap kali tidak menyadari gejala-gejala delinkuensi dan mengaggapnya sebagai kenakalan biasa, seolah-olah kenakalan tersebut akan hilang ketika seorang anak dewasa. Akan tetapi, jika dasarnya saja sudah salah, bagaimana bangunan tersebut akan berdiri dengan benar? Itulah mengapa kepekaan terhadap permasalahan ini harus dipertajam serta kesadaran dari semua pihak terlebih keluarga terhadap perilakukan anak sangat berpengaruh untuk tumbuh kembang anak, sebab kebiasaan menyimpang yang dilakukan oleh anak akan terbawa sampai dewasa apabila tidak segera dilakukan pengendalian.
Pembelajaran Sosiologi meningkatkan kepekaan sosial saya, terkhusus mengenai delinkuensi anak. Selain itu, pada materi delinkuensi anak ini, saya mengerti bahwasannya satu masalah dapat merembet ke hal lainnya serta keluarga dan lingkungan yang buruk dapat memberikan dampak buruk pula bagi anak. Dampak sosialisasi tidak sempurna seharusnya dimengerti oleh masyarakat, terlebih keluarga, sebab hal tersebut akan menentukan karakter anak akan ke arah baik atau buruk.
BIODATA PENULIS :
Sinta Oktaviani, lahir di Jepara, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, pada 15 Juni 2003. Saat ini duduk di kelas XII.IPS 2. Anak ke-3 dari 5 bersaudara ini memiliki hobi membaca dan menonton drama. Memiliki cita-cita sebagai pendamping PKH dan keliling Indonesia. Aktivitas positif yang dilakukannya saat ini di samping masih sekolah, juga ikut organisasi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama). Alamat email [email protected] Instagram sintaoktaviani88 dan Whatsapp 082320670755
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar