Sepucuk Surat Dari Sintha -BAGIAN #1-
PART 1
'bersahabat dengannya membuatku mengerti siapa itu tuhan dan apa itu islam'
ini aku,pemuda berambutut ikal, tak tampan dan tak mapan. ini aku. pemuda yang tidak jelas arah hidupnya. ini aku, seorang pemuda yang tak pernah dianggap adanya. ini aku Yonathan. aku bukanlah orang hebat seperti kalian, hidup dengan orang tua yang lengkap dan mapan. aku juga bukan pemuda semuliya kalian, yang minta uang hanya tinggal menengadahkan tanggan. namun aku adalah pemuda yang beruntung menemukan sahabat sehebat sintha. seorang muslimah yang berbeda dari lainnya.
***
angin malam mulai menusuk menembus kulit tebalku. aroma kopi mulai menari nari diujung selaput hidungku. jam munjukkan tepat pukul 00.00 WIB,namun masih saja kendaraaan itu ramai berlalu lalang menambah kesyahduan kota melayu deli ini.
"bang, pulang yuk.." ucap Aloy.
"duluan aja Loy.. aku masih mau disini, jenuh di rumah terus. toh dirumah juga masih ada bang Jona", ucapku kepada Aloy sembari melempar jaket kulitnya.
"lah, nanti kalo bapak abang cari, Aloy mau jawab apa bang? nongkrong di perempatan pak.. ngopi sama main game.. gitu?" ucap Aloy sembari berjalan.
"mana ada bapak pernah cari aku loy.. mimpi kau Loy.." ucapku disusul senyum sinis.
"ya udah bang.. aku pulang dulu ya.. hati - hati bang. ku do'a kan kau tak mati di jalan," ucap aloy sembari melambaikan tangan di atas motornya yang mulai melaju.
"dasar kau," sautku jengkel.
Aloy adalah sahabatku. Dia adalah manusia langka yang ku temui sejak 5 tahun lalu. aku bertemu dengannya ketika dia terjatuh di jalan Haryono. waktu itu, hati ku tergerak menolongnya. berkenalan dan bersahabat dengannya. tak kusangka, dia adalah seorang imigran dari negeri gajah putih. entahlah, tapi wajahnya benar benar tak menyerupai turis. dan cara berbicaranya juga tak seperti orang yang kesulitan berbahasa indonesia. semenjak perkenalan singkat itu, kami bersahabat. menjalani hari hari membosankan ini bersama. namun dibalik persahabatan ini kami memiliki latar belakang yang sangat berbeda. dia adalah pemuda rajin yang tak pernah melanggar aturan, dia juga pemuda yang pintar. yang selalu mendapatkan juara pertama disetiap tahunnya. Dan dia memiliki orang tua yang lengkap, sangat menyayanginya, dan selalu menuruti segala permintaanya.
***
plkkk
tangan berat dan tebal tiba - tiba membuyarkan lamunanaku.
"Kenapa kamu than.. pulang sana.. main game sama ngopi tidak akan membuat hidupmu lebih indah than,nathan ," ucap Bang Roni.
"eish.. mau macam mana lagi lah bang.. kenyatannya hidupku ini rancu.. keluargaku juga rancu.. bapak dan ibu sudah tak besama... abang bekerja, pulang selalu larut malam.. punya adik perempuan sulit kali aturnya.. ku suruh nyapu saja malah pergi ke kamar,alasannya lelah dan ingin tidur..mana tega lah bang aku ini nyuruh dia.. lelah aku bang urus rumah terus.. belum nanti,pagi aku sekolah.. sorenya aku bekerja mengurus tamanan dagangan bapak... eish.. sudahlah bang biarkan aku ini bernapas.. capek rasanya..", keluhku kepada bang Roni.
Bang Roni hanya mendengarkan tanpa memberi komentar. pundak kokohnya kini tak lagi terlihat di mataku. Warung ini mulai sepi setelah Aloy dan Bang Roni pergi, hanya suara klakson mabil dan montor yang menemani malam ku hari ini.
tolong tolong tolong
tolong
"Den nathan suara siapa itu den.." ucap pak Dean pemilik warung.
"Pasti mereka berulah pak, mengganggu remaja remaja yang sedang lewat seorang diri." Ucapku
"terus gimana den bapak tidak berani melawan mereka.." ucap pak Dean lagi.
"biar nathan cek.. bentar ya pak.." pekikkku sembari melangkahkan kaki menuju jembatan para preman itu bersemayam.
terlihat remaja bertutupkan kain di kepalanya digoda oleh para preman biadab. tanpa fikir panjang, aku beranjak menghampiri para preman itu.
" heh Bang.. sini kalo berani.. jangan ganggu teman saya.." ucapku sambil memicingkan alis kiriku.
"siapa kau anak ingusan.. berani beraninya kau menghentikan kami.." ucap preman itu gusar
"tak usah banyak bicara bang.. lepaskan temanku atau maju." ucapku ketus.
"biadab" ucap salah satu preman berbadan krempeng.
perkelahilan kami berjalan sengit. aku bukanlah remaja yang lemah. ilmu bela diriku cukup memadai karena aku sudah pernah belajar dengan teman Bang Jona beberapa tahun lalu.
tanganku tak henti hentinya mendarat di pipi pereman pereman ini. hingga di tengah perkelahian..
"mundur.. kita biarkan saja dia lolos kali ini, tapi tidak untuk hari berikutnya.." ucap salah satu preman itu sembari lari terbirit birit.
" dasar.. mau jadi preman tapi kalah sama anak usia 19 tahun..", ucapku ketus.
kulihat permpuan itu duduk meringkuk sembari menangis tersedu sedu. penampilannya begitu tertutup. tak seperti remaja perempuan lain yang aku kenal. aku berjalan menghampirinya.
"mbak.. mbak tidak papa?" tanyaku sembari meraih pundak kecilnya.
"jangan sentuh aku, aku tak apa.. terimakasih sebelumnya.." ucap perempuan itu berusaha berdiri dan menghindari sentuhan tanganku.
"maafkan saya.. sebenarnya mbak mau kemana .. malam malam seperti ini berjalan sendirian.. berani sekali anda." ucapku dengan penuh tanda tanya.
" aku sedang mencari alamat ini," ia menyodorkan secarik kertas padaku.
" ini alamat rumah samping saya, mbak.. ya sudah mari saya antar.." ucapku menawarkan.
" benarkah? alhamdulillah.. " ucap si remaja itu.
"benar..saya tidak berbohong.. saya orang baik baik mbak.. jangan takut pada saya.. kenalkan.. nama saya Yonathan" ucapku meyakinkan dengan menjulurkan tangan sebagai tanda perkenalan.
"namaku sintha.." ucapnya dengan anggukan. tak sedikitpun ia menyentuh tanganku.
NEXT#2
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
lanjut kak.. seru banget