Kilatan Mata Elang
Menjelang malam kususuri jalanan setapak sepi dan lengang. Kulangkahkan kakiku yang berat seolah beban ini kian berat. Kusinyalir hawa dingin berembus di kulitku, dingin itu kurasakan.
Senyum tipis di bibirku kian memucat, suhu dingin membuatku gigil. Kuteringat saat ibu menyeretku ke rumah saat itu tetesan air mulai menggenang di pelupuk mata. Aku menangis, memberontak. Namun aku hanya diam saat mataku menangkap sesosok bayangan mengawasiku dari kejauhan. Tatapan tajam membuatku merinding. Kilatan matanya seperti Elang, siap menerkam mangsa. Kulihat ada aura kebencian di matanya. Aku pasrah saat ibu berhasil menyeretku masuk ke dalam rumah.
Namun itu hanya kenangan. Saat ini aku sendiri tanpa ibu, tanpa siapapun. Waktu itu kulihat di dalam rumah bececeran darah dan potongan tubuh manusia berserakan. Bau nyinyir darah. Aku takut, kuputuskan untuk pergi meninggalkan sejuta tanya di benakku.
Entah dosa apa yang diperbuat ibuku, sampai orang yang selama ini mengawasiku kini berada di depanku membawa kapak yang tampak usang dimakan usia. Aku ketakutan, gemetar itu kurasakan. Namun, saat ini yang kulakukan hanya diam dan berdoa semoga ada sosok penyelamat dalam hidupku. Harapanku seketika sirna saat sosok tersebut semakin dekat denganku.
Sosok itu berdiri tepat di depanku, Tangan tertutup sapu tangan usang itu mengulur ke depan ke arahku, aku menahan napas ketakutan.
"Ini, liontin dari ibumu." Aku terkejut melihat sosok itu menyerahkan liontin yang kutaksir milik ibuku.
"Dia meninggalkan itu sebelum dia mati." Aku terdiam dalam kebisuan, hingga bibir ini bergetar karena takut juga kalut.
"Kau pembunuh! " Teriakku. Meninggalkan sosok itu hingga kegelapan mulai menghampiriku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar