Aku adalah seorang gadis biasa yang berasal dari sebuah desa yang cukup jauh dari pusat kota, aku juga hanya seorang siswa biasa yang duduk di bangku kelas 9 dalam hal prestasi termasuk kategori biasa saja.Keseharianku juga biasa, hanya pergi ke sekolah setiap pagi dan pulangnya  dilanjutkan dengan membantu orangtuaku di rumah.

Aku memiliki sebuah harapan menjadi dokter agar dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Alasan sebenarnya aku ingin menjadi seorang dokter adalah untuk dapat membantu orang tua saat mereka sakit suatu saat nanti, namun banyak yang menganggap harapan dan cita cita itu terlalu tinggi dan tidak akan mungkin tergapai.

Akan tetapi semua itu hanya kuanggap sebagai angin lalu. Aku yakin bahwa di setiap usaha pasti akan ada rintangan yang harus dihadap.Di balik itu semua ternyata banyak yang mendukungku. Terutama keluargaku dan tentunya teman teman. Aku adalah anak yang pemalu, karena itu tidak punya banyak teman seperti yang lain. Aku sudah bersyukur memiliki beberapa teman yang selalu mendukung dan memotivasi agar terus semangat.

Jika membicarakan tentang masa depan terkadang aku berfikir "Apakah aku bisa?" Sulit rasanya, karena aku bukan seorang yang pandai ditambah dengan kondisi ekonomi orang tua juga pas-pasan. Kesulitan yang aku alami adalah masalah keuangan. Ayahku hanyalah seorang petani sedangkan ibu adalah seorang TKW di negeri tetangga. Keterbatasan keuangan dalam keluargakulah yang membuat semangat dan ingin terus maju agar bisa meningkatkan keuangan di  keluarga.

Keterbatasan keuangan dalam keluarga membuat aku sedikit ragu untuk masuk kuliah kedokteran mengingat biayanya tidak sedikit. Namun jika aku tidak masuk kuliah, maka harapanku menjadi seorang dokter akan pupus di tengah jalan.

Namun tidak ada patah semangat,aku akan terus berusaha masuk SMA pilihanku.Aku akan mengambil jurusan IPA.Karena salah satu syarat memasuki sekolah kedokteran adalah lulusan SMA jurusan IPA.Masuk SMA sekarang ini bukanlah hal yang mudah apalagi dengan adanya sistem zonasi yang membuat point nilai masuk menjadi rendah karena aku berasal dari desa yang cukup jauh dari pusat kota.

Mungkin suatu saat nanti aku akan terbantu dengan program KIP Kuliah yang mungkin bisa membantu calon mahasiswa yang kekurangan biaya. KIP Kuliah sendiri adalah bantuan pendidikan dari pemerintah bagi siswa lulusan SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan biaya.

Suatu saat nanti jika aku berhasil meraih cita-cita pasti akan merasa sangat bahagia karena mencapai impian dan juga membanggakan membahagiakan kedua orang tua ku.Serta aku akan menjadi orang yang bisa berguna bagi kehidupan bangsa.

Suatu harapan pasti akan terwujud jika di barengi dengan usaha dan perjuangan, dan tentunya sidak akan luput dari ujian namu semua pasti akan berlalu jika tetapi optimis dan yakin.

 Biodata penulis:

Selvi Dwita Pertiwi, lahir di Temanggung pada tanggal 23 April 2008. Saat ini duduk di kelas 9 di SMP Negeri 2 Bejen yang beralamat di dusun Krajan,Desa Ngaliyan, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.Untuk keperluan daring email yang digunakan [email protected],dan untuk komunikasi sehari-hari dapat dihubungi di nomor HP 081325037427.

Saat ini masih tinggal bersama keluarga di Desa Ngaliyan, Dusun Krajan RT.3/RW.2 Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.