Setiap orang pasti mempunyai cita-cita yang ingin dicapai. Banyak upaya yang dilakukan agar impian tersebut dapat terwujud. Tentunya dalam meraih impian tidaklah mudah, kadang kita gagal dan disaat yang lain berhasil. Yang gagal itu usahamu bukan hidup kamu. Yang hancur itu rencanamu bukan masa depan kamu. Kegagalan adalah peluang untuk memulai kembali dengan cara yang lebih benar dan tepat. Sedangkan keberhasilan adalah reward dari usaha kita yang mau mencoba lagi tanpa ada kata menyerah. Percayalah dibalik kegagalan itu selalu ada benih-benih keberhasilan. Ingat firman Allah “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.

Oleh karena itu, jangan menyerah. Kita bisa memulai dari awal dengan menguatksn tekad, melebihkan usaha dan senantiasa merefleksi diri. Ingat keberhasilan itu bukan milik orang pintar ataupun orang kaya, namun keberhasilan adalah milik kita yang selalu mau berusaha.

Saya adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Tentunya sebagai anak terakhir saya adalah harapan satu-satunya bagi keluarga. Saya mempunyai cita-cita sebagai seorang dokter, dan ingin berkuliah disalah satu universitas ternama yaitu “Universitas Gajah Mada”. Tentunya dalam meraih cita-cita tersebut butuh proses dan perjuangan yang panjang. Salah satu usaha yang saya lakukan adalah, belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh, berusaha untuk menjadi juara kelas, dan berusaha mendapatkan nilai bagus di sekolah . Selalu percaya bahwa apa yang saya usahakan hari ini pasti akan terwujud suatu saat nanti. Dengan semangat dan tekad yang kuat, disertai dengan keinginan dan niat tulus dari hati.

Selain bercita-cita sebagai dokter, saya juga berkeinginan untuk menjadi seorang penulis hebat seperti “Tere Liye”. Modal saya menjadi seorang penulis hebat adalah, rajin membaca novel karya penulis hebat, mengikuti pelatihan secara offline, dan banyak berlatih. Dengan usaha yang saya lakukan tersebut, alhamdulilah bisa membuahkan hasil. Saya berhasil memenangkan lomba menulis essay yang diadakan oleh Media Guru Indonesia. Saya pun berhasil masuk 15 besar tingkat kabupaten lomba menulis surat untuk Bupati Pamekasan. Saya sangat bersyukur sekali atas pencapaian yang saya terima. Semua pencapaian tersebut tidaklah mudah bagi saya untuk sampai dititik ini. Banyak cobaan dan rintangan yang menghadang, serta kegagalan yang saya alami berkali-kali. Kegagalan saat mengikuti lomba KSN dari kelas 7 sampai 8. Namun, kegagalan tersebut tidak mengurangi semangat saya untuk bisa berprestasi dan membanggakan kedua orang tua. Saya terus mencoba dan berusaha mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan diluar sekolah, dengan rasa percaya diri bahwa saya pasti bisa.

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Akan kuhadapi beribu badai yang menghalangi saya dalam meraih kesuksesan. Saya bahkan rela mengorbankan waktu bermain dengan menggantikan menjadi waktu yang berharga untuk mencari pengetahuan. Semangat akan datang dari keyakinan, percaya diri, disiplin, dan tanggung jawab. Saya juga sangat yakin bahwa keberhasilan terjadi jika ada niat, doa, serta usaha. Maka dari itu, tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Kurangnya kemampuan bukan alasan keberhasilan. Kesungguhan serta semangat yang yang membara adalah modal keberhasilan. Ingatlah ada tiga kunci menuju keberhasilan yaitu, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang bersabar akan beruntung, dan siapa yang berjalan dijalurnya akan sampai. Tiga kunci tersebut menjadi patokan Serta motivasi bagi diri saya sendiri. Semua prestasi yang sudah tercapai saya syukuri. Dan cita-cita yang belum tercapai akan saya usahakan semaksimal mungkin untuk bisa digapai. Apapun hasilnya yang didapatkan entah itu tercapai atau tidak, sesuai atau tidak dengan yang saya inginkan, tapi itu adalah hasil yang saya dapatkan dari perjuangan. Maka akan saya hargai perjuangan itu, walaupun tidak sesuai ekspektasi saya. Tapi saya bersyukur karena sudah berjuang dengan semaksimal mungkin. Dan saya percaya apa yang saya dapatkan itu adalah yang terbaik dari Allah. “Bentala atau bumantara? Aksa disana ada asa untuk masa depan lihatlah cakrawala ia selalu amerta seperti cita-cita yang nirmala sungguh adiwarna”.