Seimbang
Seimbang
Di dunia ini tidak ada yang namanya bebas. Semua kegiatan yang kita lakukan tentu saja ada aturannya.l Dan aturan dibuat semata-mata bukan untuk kesenangan pribadi, melainkan agar kehidupan bisa menjadi teratur. Peraturan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus ditaati, dan dilakukan. Dengan in, peraturan adalah prinsip yang harus diikuti. Jika peraturan itu tidak diikuti, maka akan ada akibat atau hukuman yang akan dijatuhkan kepada orang yang melanggar.
Hal itu juga berlaku pada pergaulan remaja. Pergaulan yang bebas dapat berakibat buruk bagi kesehatan mental sekaligus tubuh remaja. Beberapa contoh pergaulan bebas yang marak terjadi adalah banyaknya siswa sekolah yang merokok. Dari segi kesehatan jasmani, ini tentu berbahaya. Nikotin dan zat-zat lain yang terkandung pada rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru atau penyakit mematikan lainnya. Selain itu, dari merokok kita juga merugikan orang lain. Orang di sekitar kita yang terlalu sering menghirup asap rokok pun juga memiliki kemungkinan untuk ikut terjangkit penyakit yang sama seperti perokok aktif.
Dari merokok, kesehatan mental kita juga terganggu. Zat nikotin yang terkandung dalam rokok bisa mengakibatkan efek kecanduan yang akan susah untuk dihilangkan atau bahkan bisa permanen. Selain itu, peneliti menemukan bahwa merokok berdampak negatif terhadap integritas struktural daerah otak subkortikal
Di sekolah sudah diajarkan tentang bahaya akan merokok, namun tetap saja dilakukan. Sudah tahu kalau merugikan, tapi tetap dilakukan. Yang rugi bukan hanya diri sendiri, melainkan orang lain yang ada di sekitar juga ikut terkena imbasnya.
Contoh pergaulan bebas yang lain adalah melakukan hubungan intim dengan lawan jenis padahal belum waktunya. Lagi-lagi hal ini hanya berakibat buruk bagi yang melakukan. Dari sisi perempuan, melakukan hubungan dewasa sebelum cukup umur bisa menyebabkan hamil muda. Kalau sudah begini siapa yang susah? Ya diri sendiri dan orang tua. Itu pun kalau orang tua kalian masih sudi menganggap kalian sebagai anak.
Sedangkan kalau dari sisi pria, kerugian yang dialami tidak jauh beda dari wanita. Perbedaannya hanya laki-laki tidak dapat hamil sedangkan wanita bisa. Kerugian lainnya yaitu kerusakan organ reproduksi, dan juga masa-masa sekolah yang akan terbuang begitu saja karena pergaulan bebas. Masa-masa sekolah yang seharusnya kita lewati dengan canda tawa serta menuntut ilmu bersama teman-teman sekolah, malah digantikan dengan menggendong bayi.
Untungnya saya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Karena saya ini bisa dibilang lebih suka menghabiskan waktu di rumah dibanding bermain di luar. Selain panas, saya juga malas untuk keluar. Karena hanya di rumah lah saya merasa aman dan nyaman. Namun dari pandemi saya belajar, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak akan pernah bagus. Saat pandemi saya menyadari bahwa terlalu sering di dalam rumah juga tidak bagus. Selain jadi malas, kita juga akan kurang komunikasi secara langsung dengan orang lain.
Hai teman-teman kenalin nih namaku Sekar Ayu Anindya, kalian bisa memanggilku Sekar. Aku lahir pada tanggal 8 November 2008 di Jember Jawa Timur. Jika teman-teman ingin menghubungi saya, teman-teman bisa lewat email([email protected]), atau lewat WA(083852059577) atau bisa juga dm lewat instagram (@jellang_kun)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar