Pejalanan Si Penulis
*Perjalanan Si Penulis*
Pada saat SD saya memiliki teman yang bernama Etyalla. Kami sudah berteman dekat sejak kelas 1. Oleh karena itu, kami sangat akrab. Namun, saat kelas 3, kelas kami dipisah. Saya masuk di kelas 3 B, sedangkan Etyalla berada jauh di 3 F. Aku merasa sangat sedih saat mengetahui hal tersebut. Namun, walaupun jarak kelas kami sangat jauh, kami masih bisa bermain saat jam istirahat dan jam pulanh sekolah.
Memang kehidupan manusia tidak ada yang selalu mulus. Jika hidup menjadi insan selalu tanpa aral melintang, maka ia tidak akan bisa berkembang secara mental. Begitu juga berlaku buatku. Seusai jam istirahat saya kembali ke kelas. Saya duduk di bangku. Guru saya masuk. Tiba-tiba beliau menegur saya, karena tidak pernah bermain dengan anak-anak kelas. Saat mendengarkan ceramah guru, saya menyadari sesuatu. Dari kata- kata beliau, saya merasa bahwa ada yang mengadu. Beliau mungkin diberi tahu kalau saya tidak pernah bermain dengan anak kelas. Mungkin siswi-siswi di kelas saya.
Sepulang sekolah, saya memberitahukan apa yang telah terjadi ke Etyalla. Syukurlah ia mau mendengarkan. Keesokan harinya saya pun mulai ikut bergabung bermain bekel bersama teman-teman sekelas. Saya tidak bermain dengan Etyalla. Walaupun sedikit canggung saya bisa melewati hal tersebut. Sepulang sekolah saya tetap bermain dengan Etyalla. Ia mengajakku ke tempat fotocopy yang dekat dengan sekolah. Dj tempat fotokopi, ia membelikanku sebuah buku harian yang lucu. Ada gembok sebagai pengamannya agar tidak bisa dibaca oleh sembarang orang. Pulang sekolah saya menaruh buku tersebut di meja belajar.
Beberapa hari kemudian, ada pertukaran tempat duduk yang bertujuan untuk mengakrabkan siswa-siswi yang ada di kelas. Kebetulan saya sebangku dengan teman, yang dulu pernah duduk berdampingan. Namun, apesnya teman saya itu sangat menyebalkan. Ia seringkali menggangu dan mengejek saya. Sampai-sampai saya pernah hampir menangis karena ejekannya.
Sepulang sekolah saya masuk ke kamar saya dengan mood yang sangat buruk. Setelah masuk ke dalam kamar, saya pun teringat buku harian yang Etyalla berikan. Saya pun mulai menceritakan kelakuan teman yang sangat menjengkelkan tersebut di hari itu. Selepas menulis hati saya pun merasa lebih lega karena ada tempat curhat yang sangat aman. Di saat yang bersamaan, ternyata ibu melihat dari belakang tanpa saya sadari. Saya malu, kemudian merobek kertas yang berisi tulisan tersebut. Ibu saya hanya bisa tersenyum sambil menanyakan "Siapa temanmu itu? " Saya hanya bisa terdiam dan kabur. Keesokan harinya saya tidak menulis lagi karena saya malu.
Pada saat kelas 7 kelas saya sebenarnya disuruh untuk mengikuti lomba menulis, tetapi tidak ada yang mengikutinya. Guru saya bernama Sri Wahyuni tetap sering menyuruh kami untuk mengikuti lomba. Saat Kelas 9 fullday Bahasa Indonesia kegiatannya diganti. Awalnya seperti pelajaran biasa, tetapi menjadi khusus untuk Kelas menulis. Kami diwajibkan mengikuti lomba-lomba menulis seperti lomba membuat cerpen, puisi, dan lain sebagainya. Kami juga diberj target yaitu setiap anak bisa menulis 6 judul cerpen. Masing-masing minimal yang terdiri dari 3000 kata. Saat sudah terkumpul, semua cerpen tersebut akan disatukan dalam 1 buku antologi kelas.
Beberapa minggu berlalu, saya mulai menikmati waktu-waktu saat menulis. Selama proses ity, saya menyadari kalau mau menulis itu harus sampai tuntas, jangan di tunda-tunda. Jika tidak kontinyu, kita akan menjadi malas untuk melanjutkannya.
Hai teman-teman kenalin nih namaku Sekar Ayu Anindya, kalian bisa memanggilku Sekar. Aku lahir pada tanggal 8 November 2008 di Jember Jawa Timur. Jika teman-teman ingin menghubungi saya, teman-teman bisa lewat email([email protected]), atau lewat WA(083852059577) atau bisa juga dm lewat instagram (@jellang_kun)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren