Meningkatkan prestasi bukan hanya persoalan belajar dan bekerja keras saja, akan tetapi juga tentang menjaga keseimbangan hidup termasuk merawat kesehatan mental dan emosional kita. Kesucian hati dan kebersihan hati kita merupakan sebuah jalan untuk menuju kesuksesan. Tingkatkan prestasi dapat memotivasi dan mengajarkan kita untuk membangun atau merubah karakter yang buruk menjadi lebih baik lagi ke arah yang lebih positif. Kunci awal melangkah adalah dengan niat dan menyucikan hati. Dengan Menyucikan hati, kita tidak hanya memberikan dampak positif kepada diri kita sendiri, akan tetapi tanpa kita sadari kita juga memberikan dampak positif kepada orang-orang di lingkungan sekitar kita.

Dengan kita memiliki hati yang suci, kita juga dapat mudah bersosialisasi dengan orang lain. Cerita kegiatan yang saya ikuti dalam rangka untuk mensucikan hati adalah dengan mengikuti lomba hafalan tahfidz Juz 30 dan mengaji tartil di sekolah SD Assunniyyah Kencong yang Alhamdulillah banyak memberikan manfaat. Dengan semangat kuat dan terus menghafal serta mempelajari ilmu al-Qur’an, saya bisa meraih Juara II dan belajar dari pengalaman tersebut. Saya bersyukur karena bisa menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan tentunya. Pelajaran yang bisa diambil hikmahnya adalah bahwa setiap kompetisi pasti ada kalah dan menang, itu semua menunjukkan kepada kita bagaimana cara menggapai suatu keberhasilan ialah dengan belajar bersungguh-sungguh diiringi dengan hati yang bersih dan lapang dada.

Hati yang bersih adalah milik orang yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Suci hatinya, tidak ada dosa dan keduharkaan. Tidak pula dendam dan hasad. Ahli hikmah berkata: "Hati yang bercahaya akan melahirkan watak terpuji, seperti keikhlasan, kejujuran, kesederhanaan dan kepemimpinan. Sedangkan hati tanpa nurani akan melahirkan watak kotor dan biadab". Dengan hati yang bersih, kita dapat mengoreksi diri. Dengan hati yang suci, kita dapat mengendalikan diri. Allah Yang Maha Suci tidak mungkin dekat atau memberikan nur-Nya kepada hati orang yang tidak suci. Al-Qur’an diturunkan Allah Yang Maha Suci pada bulan Ramadan yang suci, maka ia akan memberikan cahaya kepada orang yang hatinya suci. Al-Qur’an tidak pernah mampir kepada orang yang hatinya kotor dan berkarat, walaupun ia bisa menghafal Al-Qur’an.

Oleh karenanya, menjaga kebersihan hati menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan yang hakiki. Menjadi pelajar yang baik diharapkan memiliki hati yang baik dan bersih sehingga kemajuan bangsa dapat terbangun dengan baik pula. Berbagai cara dilakukan untuk memiliki hati yang suci, seperti mengikuti kajian Islami, memperbanyak sedekah dan membiasakan diri untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama. Sehingga pikiran kita tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang membuat hati kita menjadi kotor, semua tindakan yang kita lakukan akan menjadi sia-sia dan berdampak terhadap prestasi yang akan kita raih. Semoga kita semua dijauhkan dari sifat iri dengki dan perbuatan buruk lainnya amin…...

Semoga bermanfaat ^_^

Biodata Penulis

Nama lengkapku Novidha Endhita Putri. Aku biasa dipanggil Dhita sama teman-temanku. Aku lahir di Jember, 06 November 2011. Alamatku di Purwoasri Gumukmas Jember. Aku duduk dibangku kelas 6 SD Unggulan Assunniyyah Kencong Jember. Hobiku menulis dan mengarang sebuah cerita. Cita-citaku ingin menjadi seorang Guru. Semoga dengan kegiatan ini bisa menambah semangat belajar tentang literasi ….