Tahukah kamu tentang penyakit hati? Penyakit hati sering kali diidentikkan dengan sifat buruk atau tingkah laku tidak baik dan tercela. Penyakit hati dapat mempengaruhi kadar keimanan seseorang. Ciri-ciri penyakit hati dalam Islam ada sembilan, salah satunya adalah lalai dan lupa. Lalai dan lupa adalah hal yang memang mirip tetapi sebenarnya berbeda, lupa adalah kondisi meninggalkan sesuatu tanpa kesengajaan. Sedangkan lalai adalah dengan kesengajaan. Menurut Imam Ibnu Qoyim, ada tujuh cara mengatasi penyakit hati, diantaranya adalah hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasinat atau ilmu yang bersumber dari Al-Quran misal nya dengan menghadiri kajian dan tempat ilmu.

Perlu diketahui bahwa hati yang suci itu adalah suatu kualitas yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan pikiran, motivasi dan niat. Jadi bukanlah hanya melakukan apa yang benar tetapi melakukannya disertai pertimbangan yang benar. Dengan memiliki hati yang suci, kita akan selalu bisa berpikir positif dan akan selalu memberi kebaikan bagi sesama. Dengan adanya hati yang suci kita juga dapat meningkatkan prestasi. Dalam mencapai prestasi kita juga membutuhkan kecerdasan emosional kita. Kecerdasan emosional ini sangat penting karena berperan sangat penting dalam menghadapi kehidupan sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain. Adanya kecerdasan emosional dalam diri seseorang mampu untuk memecahkan suatu masalah, mudah bersosialisasi dengan baik dan tumbuh dengan kepribadian yang baik.

Dengan melakukan sikap dari hati nurani kita bisa tunjukkan prestasi yang terbaik dan dapat menjadikan prestasi tersebut menjadi pengalaman di kehidupan kita. Namun, prestasi tidak juga kita dapatkan dari hati kita saja, akan tetapi harus juga diimbangi dengan usaha yang kita lakukan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Hati yang bersih merupakan sikap yang berpengaruh positif dengan makhluk hidup di sekitar kita. Di masa berkembang teknologi ini kita juga perlu untuk hidup secara bersosialisasi dan secara bersama sama .Hati yang bersih bisa kita dapatkan dari sikap kita terhadap makhluk hidup dengan cara bersosialisasi dan juga bisa dari sikap kerohanian dengan kepercayaan masing-masing.

Meningkatkan sebuah prestasi bukan hanya tentang kemampuan fisik dan mental saja, akan tetapi juga melibatkan keadaan hati yang bersih. Dengan menyucikan hati, seseorang dapat membangun fondasi yang kokoh dan kuat untuk mencapai prestasi secara berkelanjutan, bermakna dan luar biasa. Dalam meningkatkan prestasi, maka akan dimulai dengan menyucikan hati karena itu adalah langkah awal atau kunci dalam mencapai kesuksesan. Dalam meningkatkan prestasi tentu ada menang dan kalah. Jika menang jangan menyombongkan diri, jadikan kemenangan tersebut sebagai penyemangat untuk meraih prestasi ke jenjang selanjutnya. Dan, jika mengalami kekalahan jangan sampai ada rasa untuk menyerah tetaplah berusaha untuk kembali meraih kemenangan di jenjang selanjutnya.

Semoga bermanfaat!!

Biodata Penulis

Namaku Ezza Maulidiya Hasnah Asy. Aku lahir di kota Jember, 26 Januari 2013. Alamatku di Gumukmas Jember. Aku duduk dibangku kelas 5 SD Unggulan Assunniyyah Kencong Jember. Hobiku memasak. Cita-citaku ingin menjadi seorang dokter.