Pantaskah Cemburu (1)

"Sekilas aku terlihat tersenyum dimatamu. Namun hati ini Cemburu"

Bolehkah aku Cemburu?

>>>•<<<

"Boleh kaka pilihkan?" tanya nya seraya tersenyum manis tepat didepan wajahku.

Aku tersenyum lalu mengiyakan kata katanya.

"Oke.." ucapnya yang langsung melangkah menuju Mainan berjenis robot.

Hampir setengah jam ku menunggu, laki laki itu tak kunjung kembali ke tempat dimana aku

berdiri.

Menatap sekitar, lalu menyusul jejaknya menuju mainan Robot.

Badanku terpaku, mataku membulat, dan hati ku rapuh ketika melihatmu tertawa dengan

perempuan secantik itu.

"Mau beli apa dhil?" tanya perempuan itu.

"Bantuin temen beli kado ness" jawab Fadhil seraya tertawa kecil.

"Ummm, temen apa temen nih? Habis putus sama Vanessa, langsung dapet aja" ucapnya

seraya mengangkat alis.

Im Jelous Plis !

"Sudahlah Vanessa, masalalu kita gausah diungkit lagi.. toh, kamu juga sudah punya pacar

kan?" Ucap Fadhil lirih.

"Iya juga sih, maaf dhil.." ucap perempuan itu seraya menunduk.

"Gue tau, gue yang salah, gue nyesel lebih

milih dia dibanding lo saat itu.. gue nyesel dhil.." ucapnya seraya menitikkan airmata.

Tannpa banyak berkata, Fadhil meninggalkan perempuan itu. Kemudian, Memanggil na

amaku, "Dai..".

Dengan cekatan, aku langsung muncul dari arah belakang.

"Ya ka.. kok lama?" tanyaku.

"em maaf, tadi kaka ga tau harus milih yang mana.." ucapnya seraya menggaruk tengkuk

kepalanya.

"Dan, kaka belum milih satu pun..Maaf" lanjutnya.

Aku pun tersenyum, "gapapa ka, lagi pula Dai udah milih kok.. " ucapku seraya

menunjukkan Sebuah kubus berlapis kertas kado.

••••••

"Besok, boleh kaka bertemu dengan Zahra?" tanyanya seraya menyalakan mesin motor

vespa miliknya.

Aku terdiam, menatap lirih matanya.

"Kenapa harus nanya Dai? tentu saja boleh.." jawabku lirih dengan mata menatap jalanan.

"Oke, tolong beritahu Zahra yaa.." ucapnya seraya menyuruhku duduk diatas motor

tersebut.

Im Jeolus please:')