Bab 6, Tawaran Manismu
Tawaran Manismu
"Ada yang meleleh
Tapi bukan Coklat"
>>>>•<<<<<
"Eh, Dai sini dah .." ajak Nay dan Buna.
Alangkah terkejutnya aku, ketika melihat buku yang penuh dengan foto fotoku.
Entahlah kapan orang itu mengambil potretnya.
"Buku siapa?" tanyaku seraya mengambil alih buku biru tersebut.
"Tadi sih gua nemu di kolong nya Fabian, au dah punya siapa.." jawab Buna.
"Punya Fabian kali Dai, dia kan demen sama lo" Ucap Nay menimpali.
Aku terdiam, tak bercakap sepatah kata pun. Terus membuka lembar per lembar isi dari
buku tersebut.
"Boleh ku pinjam sebentar?" tanyaku seraya memeluk buku tersebut.
"Okeh!" jawab Nay dan Buna berbarengan.
Tak mau ketahuan, segera kumasukkan buku biru itu didalam ransel.
Tak berapa lama, Fabian beserta teman temannya memasuki kelas karena bel pelajaran
sudah berbunyi sedari tadi.
Ku perhatikan dia, apakah ia menyadarinya?
Kriiing..
Sampai bel istirahat berbunyi pun, ia sama sekali tidak menyadarinya.
Apakah buku ini bukan miliknya, Lalu milik siapa?
"Dai Dai! ayoo ke kantin.." ajak Zahra seraya menarik tanganku.
Aku tersenyum melihat tingkah konyol teman temanku.
Nay yang masih klepek klepek menceritakan doinya dengan Candy, Buna yang asik tik
tokan, Zahra yang tengah berselfi ria, Dan Rai yang tengah kasmaran memandangi doi nya
dimeja seberang.
Mata ku berkeliling, celingak celinguk mencari keberadaan Fadhil.
Tak kunjung ku temukan, hingga akhirnya aku tepis fikiran itu jauh jauh lalu memesan
makanan di Bi Entik.
"Aaah! basah..." teriakku.
Kini jilbab putihku tersiram jus Jambu.
"Ya Allah, Maaf..." ucapnya dengan nada terkejut.
Aku terus memandangi jilbab putihku tanpa melihat orang yang telah menumpahkannya.
"Ya Allah, mau dipakai nanti sore juga!.." omelku seraya mendongakkan kepala.
Deg-!
Mata kami bertemu dengan seringai senyuman terukir bebas diwajahku.
"Yang sering di Umi bukan?" tanyanya.
Fadhil memang tak pernah melihatku bahkan mengenalku.
Karena aku adalah siswi biasa disini yang tidak terlalu populer seperti Kirana dan Rani.
Aku terdiam 1000 bahasa.
"Maaf Dai.." ucapnya lirih.
Dia mengenali namaku??
Aahh.. aku bagai terbang ke angan.
Badanku kaku, mulutku membisu, entahlah hanya bisa mengulum senyum kali ini.
Dahinya mengernyut, "Apa nanti ku ganti selepas pulang sekolah?" tanya nya menawarkan.
>>>•<<<
Kini, aku duduk dengan lamunan tawaranmu pagi tadi.
Membayangkan saat pulang sekolah nanti, kamu mengajak ku ke toko hijab, memilihkan
hijab yang layak dan bagus buatku. Aahh aku mengiginkan hal itu terjadi padaku hari ini.
Semoga memang takdir ku lebih dekat dan lebih mengenal dirinya.
Apakah yang akan terjadi selepas pulang sekolah nanti??
Apakah memang sudah takdirnyakami saling mengenali satu sama lain?
"Ada yang meleleh
Tapi bukan coklat"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar