Bab 13, Pengaggum Setia
Pengaggum Setia
Semakin malam, awan hitam berkumpul menutupi cahaya rembulan. Pada saat itu, angin
malam semakin ribut, Daun daun pohon pun kian lama semakin berguguran dan perlahan,
Rintik hujan pun mulai turun.
Entah lah, kali ini, aku hanya bisa memeluk erat guling kesayanganku.
Dia bukanlah siapa siapa, namun hati merasa memiliki. Rasa cemburu kian menjalar di
tubuhku membuahkan setetes air mata.
Aku tau aku memang tak sepantasnya merasa seperti ini, cemburu dengan seseorang yang
lebih dekat denganmu, yang bisa membuatmu tersenyum.
Aku merasa seperti orang gila kali ini, Semenit tertawa, Semenit kemudian menangis.
Tertawa,,, menertawai, betapa konyol nya aku, yang mampu cemburu kepada seseorang
yang benar benar tengah mencintai orang selain aku.
Konyol nya aku..
Tertawa, menertawai aku yang sudah jelas tidak selevel dengannya.
Masa iya, wakil Osis sekeren dia tertarik sama cewek biasa kayak aku, yang kalau lagi
makan suka agak kalap, Kalau lagi jalan suka tiba tiba keseribet rok sendiri, Yang kalau
diajak jalan suka malu maluin.. Humft..
Ya, aku tau..
Rasa ingin memilikimu itu hanya sebatas halusinasi, ambisi.
Aku ingin rasanya kembali dijaman dimana aku belum mengenal cinta.
Asik bermain dengan teman sebaya tanpa beban, bersahabat dengan teman laki laki tanpa
melibatkan perasaan.
Tapi kini, setelah aku benar benar mengenal apa itu cinta, untuk hidup tanpa beban pikiran s
aja kayaknya rumit banget, sukar, akupun tidak tau alasan dibalik semua itu akupun tidak
tau alasan dibalik semua itu apa?
Semakin hari, rasa ingin memiliki itu semakin bertambah. Bagaimana tidak? di sekolah
bertatap wajah, di rumah tahfidz
saling bertukar cerita, dan selain itu, masih banyak pertemuan pertemuan lainnya.
Entahlah, semesta memang mempertemukan kami untuk bersatu atau memang hanya se
batas teman dan menjadi pengaggum rahasiamu.
Itu semua adalah teka teki yang dibuat Allah Swt, kita tidak bisa meminta selain apa yang
sudah dituliskan.
Dan aku meyakini, semua alur dalam cerita-Nya pasti ada hikmah baik di balik sakitnya b
erjuang sendirian, sakitnya mencintai dalam sepi, dan merasa cemburu dipihak status y
ang tidak jelas.
"Fadhil, izinkan aku menjadi pengaggum setiamu"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar