Mentari pagi menyapa, membangunkan saya untuk bersiap menjalankan salat Idul Fitri. Aku salat Subuh, mandi, dan makan agar tetap sehat. Aku dan keluarga berangkat menjalankan salat Idul Fitri di lapangan SDN 02 Pagi di dekat rumah. Kami menjalankan salat Idul Fitri dengan khusyuk dan mendengarkan khutbah setelahnya. Tak lupa, kami bersalaman dan saling memaafkan. Setelah pulang dan makan bersama, kami mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk bersilaturahmi. Kemudian, kami pergi ke rumah kakek dan nenek, bersilaturahmi dan berbincang hingga sore kemudian pulang ke rumah. Keesokan harinya, saudara dan kerabat ku datang ke rumahku untuk bersilaturahmi. Kami mengobrol dan makan bersama hingga siang dan akhirnya mereka pulang. 

Hari berikut nya, Aku dan keluarga ku pergi ke vila di Bogor. Karena cuaca kurang bersahabat, kami hanya berkumpul di dalam dan berbincang bersama. Dua hari kemudian, kami mengunjungi Museum Lighting Art di Kota Tua, dekat dengan Kafe Batavia. Harga tiket masuk Rp45.000,00 per orang dewasa dan Rp40.000,00 untuk anak di bawah 17 tahun. Museum ini memiliki beragam spot foto menarik dengan pencahayaan yang beragam. Karena momen liburan Lebaran, tempat ini ramai dan kami harus mengantre sekitar 15 menit untuk masuk. Namun, antrean itu terbayarkan karena banyak spot foto yang menarik dan instagramable.

 Terdapat banyak museum di Kota Tua, salah satunya Museum Fatahillah. Di depannya, terdapat banyak pengunjung menyewa sepeda dengan aksesoris topi, berfoto dengan wanita bergaun putri, atau dengan patung manusia yang dicat bergaya Noni Belanda. Setelah itu, kami pergi ke Pasar Pagi Asemka, yang tak jauh dari Museum Bank Indonesia. Di sana, banyak peralatan sekolah, mainan, dan pernak-pernik lain dengan harga terjangkau. Mainan anak ditawarkan dengan harga Rp100.000,00 untuk tiga buah dan adik saya memborong mainan yang disukainya. Saya membeli aksesoris rambut, dengan ketentuan minimal setengah lusin. Saat azan Maghrib berkumandang, kami salat di masjid dan pulang.