Pelajaran di Balik Air Mata
Aku tidak bisa melupakan kejadian pada hari itu.Hari itu aku berangkat ke suatu tempat dengan harapan dan semangat.Aku membayangkan akan sangat seru dan bahagia.Pada saat itu,aku pertama kali akan mencoba hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya.Walaupun aku merasa sedikit grogi tetapi aku mencoba melawan rasa itu.Sungguh perasaan ini begitu campur aduk.Aku senang bisa mencoba hal baru,tetapi aku juga takut.Dengan perasaan itu,aku terus memberanikan diri dan melangkah maju.Aku serahkan semuanya kepada Allah.Aku berharap bisa melakukan hal ini dengan baik.
Ku awali pagi dengan bersemangat.Aku pergi mandi dan bersiap-siap.Pada hari itu aku berangkat pukul 07.00 WIB.Aku berangkat diantarkan oleh bidadari hidupku atau bisa disebut ibuku.Saat sudah sampai di tempat yang dituju,ibuku memberiku semangat dan motivasi agar tidak putus asa.Ku langkahkan kaki dengan penuh harapan.Aku menemui seseorang yang akan membantuku dalam kegiatan ini.Awalnya kami sudah mempersiapkan benda apa saja yang dibutuhkan.Namun, ditengah kagiatan aku aku diminta melakukan sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.Karena itu,aku masih lambat melakukan tugas yang diberikan.Orang yang membantuku dalam kegiatan ini menyuruh untuk segera melakukannya.Akhirnya aku jujur dan mengatakan jika aku belum bisa melakukannya.Akhirnya orang yang membimbingku berkata,bahwa kami tidak bisa melanjutkan kegiatan ini karena aku belum bisa.
Mendengar itu aku sangat terpukul dan mataku mulai berkaca-kaca.harapan yang ada dalam hatiku seketika hancur.Akhirnya aku menelfon ibuku untuk menjemputku.Aku menunggu jemputan sambil menahan air mata yang ingin terus menetes.Sungguh waktu itu terasa begitu menyakitkan.Ku dengar suara motor mendekat,seperti perkiraanku itu adalah ibuku.Saat melihatnya air mata yang ku tahan seketika tumpah.Sepanjang jalan pulang aku terus menangis.Saat fikiranku sudah mulai tenang aku menceritakan semuanya kepada ibuku.Setelah bercerita aku mulai sedikit lega.Beberapa hari berlalu,aku masih belum bisa melupakan kejadian itu.Namun,setelah berfikir panjang akhirnya aku menyadari bahwa terus mengingat kejadian itu hanya akan membuatku sakit.Aku memutuskan bangkit dan mulai belajar hal yang sebelumnya belum pernah aku lakukan.Mungkin inilah cara yang Allah berikan agar aku keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru.
Note:Terkadang kita tidak memperoleh suatu hal yang kita harapkan,namun dibalik kegagalan itu pasti ada pelajaran yang kita dapat.Mungkin jika aku tidak mengalami kegagalan itu,aku akan terus menjadi diriku yang dulu dan tidak akan berkambang seperti sekarang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, kamu kereen Sani! Aku setuju sama kamu, kegagalan adalah pelajaran terbaik untuk diri kita menjadi lebih baik!
Terima kasih kakak