Saya merasa terinspirasi ketika melihat film Miracle in cell no 7.

Menceritakan tentang seorang ayah bernama Dodo dan putrinya Kartika. Dodo memiliki keterbatasan mental yang membuatnya masih bertingkah seperti anak-anak, tetapi Dodo selalu berusaha menjadi ayah yang baik dan selalu mencintai putrinya Kartika. Kartika adalah anak yang sederhana dan bangga dengan ayah nya yang sehari hari bekerja sebagai penjual balon keliling. Namun pada kenyataannya, ayah dengan putrinya ini (Dodo & Kartika) tetap menjalani kehidupan sehari hari dengan bahagia dan selalu bersyukur dengan keadaan sederhananya.

Hingga suatu hari peristiwa naas terjadi membuat Kartika harus terpisah dari ayah nya (Dodo), Dodo di tangkap dengan tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis kecil bernama Melati, Dodo dengan keterbatasannya alami kesulitan menjelaskan yang sebenernya terjadi. Di saat itu Kartika tau ayah nya sedang di fitnah, karena Kartika sangat mengenal ayah nya yang tidak mungkin akan berbuat hal keji seperti itu. Dodo kemudian di penjara, dan di tempatkan di sel nomor tujuh yang di huni oleh para napi, setelah berbagai peristiwa yang di alami Dodo di penjara Dodo akhirnya berteman dengan para napi di sel nomor tujuh dan mendapatkan bantuan untuk menyelundupkan Kartika ke dalam sel nya. Para napi sel nomor tujuh melihat kedekatan Dodo dengan Kartika yang juga ikut menularkan kebahagiaan kepada para napi dan sipir lainnya yang ada di dalam penjara. Melihat kedekatan itu, semua orang yang melihat menjadi ragu apakah Doso tega untuk memperkosa hingga membunuh gadis kecil seperti Melati.

Hari demi hari kenyataan yang asli mulai terlihat bahwa Doso tidak membunuh melati, melainkan Dodo di fitnah dengan orang yang tidak bertanggung jawab. Para napi di sel nomor tujuh dan sipir di penjara juga turut membantu Dodi agar terbebas dari tuduhan, Dodo dengan keterbatasannya di ajarkan untuk berbicara jujur dengan apa yang sebenarnya terjadi di persidangan kemudian. Namun pada kenyataan nya di balik persidangan ini ada orang yang berkuasa dan memanfaatkan keadaan Dodo yang sedang terkena tuduhan dan berfikir ini adalah kesempatan emas untuk menaikkan nama nya. Beliau memaksa Dodo untuk bungkam dengan kenyataan nya, dan jika Dodo berkata jujur maka nyawa anaknya Kartika akan terancam.

Kemudian di hari persidangan Dodo lebih memilih untuk berbohong dan bungkan yang membuat Dodo harus di hukum mati. Alasan Dodo lebih memilih untuk bungkam, karena ia sangat mencintai dan menyayangi Kartika, dia tidak ingin Kartika yang kemudian harus di korbankan, maka Dodo dengan sukarela bungkan dan di tuduh sebagai pembunuh. Kemudian saat itu Dodo harus berpisah dengan Kartika untuk selamanya, tangis Kartika pecah ketika ia tahu bahwa ayah nya tidak akan pernah kembali lagi.

Tahun demi tahun Kartika tumbuh dewasa, dia di rawat dengan baik oleh ayah dan ibu tiri nya, sekarang Kartika memiliki profesi sebagai hakim. Ya, karena Kartika masih ingin mengurusi keadilan untuk ayah nya yang sudah tiada, dia hanya ingin ayah nya terbebas dari tuduhan yang tidak benar adanya.