Oleh : Salma Nusrotul Azkya

Menulis, siapa yang tak pernah mendengar kata menulis atau yang tidak pernah menulis. Pasti hampir semua orang yang mendengar kata tidak asing itu dan pasti pernah melakukannya entah sekali atau dua kali. Semua orang pasti melakukan sesuatu yang disebut dengan 'menulis', termasuk juga aku yang telah menduduki bangku kelas 9 SMP dan akan mencari sekolah lagi. Entah rasanya aku tak bisa menyampaikan dengan cara berkata kata lagi. Rasa syukur dan terima kasih rasanya membuatku tidak bisa berkata kata lagi. Saat aku masih menduduki bangku kelas 3 atau kelas 5 SD aku pernah memimpikan bahwa pasti enak jadi penulis. Karena dulu aku merasa penulis-penulis terkenal lainnya mendapatkan keuntungan dan menjadi sukses hanya dengan cara merangkai setiap huruf menjadi kata-kata, merangkai setiap kata menjadi sebuah kalimat, merangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah cerita yang bisa dibukukan, sehingga bisa menguntungkan bagi sang penulis. Kalian pasti berpikir bahwa penulis mendapatkan keuntungan atau yang kalian sebut mendapatkan uang dengan cara menjual buku-bukunya. Tapi nyatanya tidak hanya itu saja keuntungan bagi penulis keuntungan lainnya, yaitu dapat memperluas wawasan, mengembangkan suatu pokok pikiran, mengembangkan imajinasi, dan lain-lain.

Sejak aku menduduki bangku SMP kelas 9 ini aku diperkenalkan dengan blog untuk siswa agar dapat membaca, dan selain itu bisa menulis pengalaman, cerita karangan sendiri, atau hal lainnya. Ya rasanya senang dapat melihat hasil cerita karangan atau pengalaman orang lain dari sebuah tulisan karena selain mengisi waktu, juga dapat menambah wawasan bagi kita. Rasa ingin menulis ini timbul di dalam benakku saat lomba menulis bulan Januari yang lalu. Akhirnya dengan rasa semangat aku dapat lolos, dan itu rasanya membuatku merasa senang. Tak lupa dibalik semangat yang membara dalam benakku ini ada orang lain tentunya yang telah memberiku suport sehingga sampai saat ini. Walau hal ini mungkin bagi orang lain adalah sebuah kemenangan dan hal yang sepele, tapi bagiku ini sudah wah saja. Karena tak semua orang yang sukses itu langsung sukses, tetapi pasti ada proses untuk meraih semuanya. Hal ini mengingatkanku akan dulu yang dimana aku saat nanti sudah dewasa rasanya ingin menjadi penulis sukses lainnya. Walau pengalamanku masih belum seberapa dengan teman-temanku yang lain, hal ini tetap kusyukuri. Menulis bukanlah sebuah paksaan yang dimana semua orang hanya mengikuti sebuah lomba membuat karya tulis saja, tetapi menulis harus dijadikan sebagai kebiasaan agar bisa memberikan kita semangat yang lebih dan dapat menunjang kreativitas dalam berkarya tanpa membuang-buang waktu.

Pada intinya, menulis itu adalah sebuah kebiasaan atau jika biasa kita menyebutnya dengan hobi sebagai mengisi waktu luang. Menulis adalah sesuatu ide atau gagasan yang timbul di dalam pikiran dan benak kita secara kesendirian. Itu pun tanpa adanya pemaksaan, dan ide-ide itu tidak hanya dikeluarkan saat ada sesuatu atau bisa juga sebagai misal yaitu lomba saja. Menulis ialah pemikiran yang murni datang dari hati yang tulus dan rasa senang, bahkan dengan menulis saja rasanya seperti sebuah healing bagiku. Karena setiap cerita imajinasiku dapat tercurah kan ke dalam sebuah tulisan. Bahkan selain menulis pun rasanya aku merasakan sendiri ceritaku sendiri atau seolah olah ia adalah nyata walau hanya sebagai tulisan saja. Menulis kini menjadi teman atau sejenis teman tapi entah akan aku usahakan, agar selebihnya aku mempunyai waktu luang untukku menulis.