Sally Rahadatul Aisy

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Persahabatan Burung dan Ikan -Bab 5

Persahabatan Burung dan Ikan

Di sebuah hutan hiduplah seekor burung dan ikan.Meskipun mereka berbeda alam, tetapi mereka bersahabat.Persahabatan mereka begitu erat.Burung selalu membantu ikan, begitu pun sebaliknya, ikan selalu membantu burung.Suatu hari burung dan ikan sedang mengobrol ditepi danau, tiba-tiba datanglah hujan badai yang sangat ganas.

"Oh tidak!.Aku harus pergi!."Teriak burung.

Burung terbang kerumahnya dengan cepat.

"Burung kenapa kau meninggalkanku!."Teriak ikan.

Burung pergi begitu saja tanpa mengingat si ikan sahabatnya.Tetapi.

"Oh tidak!.Aku melupakan sahabat ku!.Aku harus cepat kembali!.Aku tidak mau kehilangan teman baikku."Ucap burung dalam hati.

Burung bergegas kembali lagi ke danau untuk menjemput sahabatnya, dengan diiringi petir yang bergemuruh.

"Sahabatku!. Sahabatku!.Dimana kamu!."Teriak burung dengan kencang.

"A-a-a-ku disini."Ucap ikan dengan lirih.

Sayangnya burung tidak mendengar ucapan ikan karena suaranya yang begitu kecil.

"Kenapa dia tidak menolong ku?."Gumam ikan.

"Apakah suaraku terlalu kecil?."Ucap ikan didalam hati.

Dengan sekuat tenaga yang dia punya, ikan mencoba memanggil sang burung lagi.

"Burung!!!.Aku disini!.Aku tersangkut di batang kayu!."Teriak ikan sekuat tenaga.

Burung akhirnya melihat sahabatnya itu.Dengan cepat burung menghampiri ikan.

"Ikan apa yang terjadi?!."Teriak burung.

"Nanti saja bahasnya!.Tolong bantu aku!.Siripku sudah hampir terlepas!."Ucap ikan dengan lirih.

Dengan sebisanya dia membantu ikan melepaskan siripnya.Tetapi, Burung takut paruhnya akan melukai tubuh sahabatnya.Burung akhirnya terbang mengambil batok kelapa yang hanyut di sungai untuk mengambil sahabatnya.Dia mengambil ikan dan membawanya pergi ke sarangnya.Dengan sekuat tenaga, burung mengarungi badai yang begitu ganas.

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, mereka pun sampai di sarangnya burung.

"Huh, akhirnya sampai juga."Ucap burung.

"Tolong jangan makan aku!."Teriak seekor laba-laba.

Burung kaget, ternyata didalam sarangnya terdapat seekor laba-laba besar.

"Siapa yang ingin memakan mu?."Ucap burung.

"Kamu wahai burung, jangan memakanku."Ucap laba-laba dengan gemetaran.

"Aku tidak akan memakanmu."Jawab burung dengan sempoyongan.

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan untuk membalasnya?."Ucap laba-laba dengan tenang.

Tidak lama berselang mengobrol, burung tiba-tiba pingsan.

"Burung!. Apa yang terjadi!.Bangunlah!."

Teriak laba-laba.

Sekarang sang burung sudah tidak menjawab lagi.Laba-laba mencoba memeriksa apa yang terjadi.Alangkah terkejutnya laba-laba melihat banyak luka di sayap burung dan terdapat seekor ikan didalam batok kelapa.

"Astaga sebenarnya apa yang terjadi?!."Gumam laba-laba.

Laba-laba memiliki ide untuk menjahit luka mereka.Pertama-tama laba-laba menjahit luka robek disirip ikan, karena luka robeknya sudah terlalu parah dan jika dibiarkan bisa-bisa ikan itu akan mati.Luka robek ikan sangat susah dijahit, tetapi si laba-laba terus berusaha.Setelah selesai menjahit luka robek disirip ikan, laba-laba berganti menjahit luka disayap burung.Setelah selesai menjahit luka keduanya, laba-laba pergi kembali kesarangnya karena hujan yang sudah reda.

Tidak lama burung akhirnya terbangun.Dia menyadari jika luka disayapnya sudah diobati dan dijahit.

"Hey?.Siapa yang menjahit dan mengobati luka disayapku?.Gumam burung.

Burung kebingungan siapa yang mengobati lukanya.Burung berpikir sejenak dan mulai mengingat.

"Oh iya, tadikan ada seekor laba-laba yang berteduh dirumahku!.Apa jangan-jangan dia yang menjahit dan mengobati luka disayapku?."Gumam burung didalam hati dengan bingung.

Burung mencari laba-laba dimana-mana tetapi tidak ada.

"Kemana perginya laba-laba?."Gumam burung.

"Apa dia sudah pergi?."Gumam burung dengan heran.

Tiba-tiba dia mendengar.

"Aww sirip ku!."Teriak ikan.

Burung baru ingat jika ada sahabatnya didalam batok kelapa.

"Ikan?..Bagaimana keadaanmu?."Tanya burung.

"Aku rasa umurku sudah tidak lama lagi."Ucap ikan dengan lirih.

"Kamu jangan berkata seperti itu ikan!."Teriak burung dengan cemas.

Burung sangat khawatir dengan sahabatnya itu.

"Apa yang harus aku lakukan agar kamu sembuh ikan?!."Ucap burung.

"Aku mungkin tidak akan sembuh, tetapi aku memiliki permintaan terakhir."

Ucap ikan.

"Apa permintaamu?!.Akan aku turuti semua permintaamu!."Teriak burung.

"Aku hanya menginginkan daging sapi."Ucap ikan.

Burung berpikir sejenak dengan ucapan sahabatnya.

"Apa aku bisa mendapatkan daging sapi?."Gumam burung.

"Bagaimana, apakah kamu bisa?."Ucap ikan.

"Tentu!.Akan aku turuti semua permintaan sahabat ku!."Seru burung.

Burung menyiapkan beberapa perbekalan untuk dia bawa.Burung berencana akan pergi ke permukiman manusia.Burung pamit kepada ikan, burung mungkin akan pergi selama 3 hari lebih jadi dia sudah menyiapkan beberapa perlengkapan untuk sahabatnya dan makanan untuk sahabatnya.

Burung terbang ke permukiman manusia.Malam berganti pagi, pagi berganti siang dan siang berganti sore.Akhirnya selama 2 hari dia menempuh perjalanan, dia pun sampai ke permukiman manusia.

"Dimana aku bisa mendapatkan daging sapi?."Ucap burung didalam hati.

Tiba-tiba burung mendengar suara.

"Daging sapi murah meriah untuk para ibu-ibu kekinian!.Ayo dibeli-dibeli.Masih segar kok pak, buk."Teriak penjual daging.

Mendengar suara itu, burung sekarang mendapat petunjuk dimana daging sapi berada.Burung terbang ke arah toko penjual daging itu dan mencuri daging sapi yang tergeletak dimeja penjual.

Karena sudah mendapatkan daging sapi, burung sekarang terbang dengan cepat kembali kerumahnya.

Setelah sampai dia ingin memberikan daging sapi itu kepada si ikan.Namun, si ikan ternyata sudah mati dan busuk.

"Oh, tidak.Kenapa kamu meninggalkan sahabatmu!."Teriak burung histeris.

Ternyata, karena kondisi ikan yang sudah sangatlah memprihatinkan.Ikan sudah tidak kuat lagi dan meninggal tak lama burung pergi meninggalkannya.

The End~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post