Penari Balet Berkacamata -Bab 2
Penari Balet Berkacamata
Saat liburan musim panas biasanya anak remaja banyak menghabiskan waktu diluar ruangan bersama teman-temannya.Seperti berkemah, nonton bioskop, berenang, karaoke bareng, bersepeda, dan kegiatan seru lainnya yang pasti dilakukan bersama teman-teman.Walaupun kegiatan itu memang menyenangkan tetapi, gadis remaja bernama Alsava lebih memilih membaca buku menyendiri disudut perpustakaan ketimbang harus berkumpul dengan teman-teman.
Alsava adalah gadis yang sangat suka membaca buku.Buku favorit Alsava adalah buku biologi.Teman-teman Alsava menjuluki Alsava "Gadis Kutu Buku" karena dia selalu menghabiskan waktu luangnya bersama buku.Pagi, siang, sore, malam dan tak peduli dimana pun dia berada Alsava selalu membaca buku.Ibu Alsava sangat khawatir dengan kesehatan mata Alsava, apalagi Alsava sangat suka membaca ditempat yang minim pencahayaan.
Di hari Selasa sore, Alsava ketahuan ibunya jika dia membaca ditempat dengan pencahayaan yang redup.Alsava akhirnya dimarahi ibunya karena dia membaca ditempat yang minim akan pencahayaan.
Ibu Alsava: Alsava berhenti membaca!.Cepat nyalakan lampu kamarmu!.Kamu ini kebiasaan ya!..kalau membaca buku pasti kamu hanya menggunakan lampu tidur dan tidak menyalakan lampu kamar juga membuka hordeng kamarmu!.
Alsava: Baiklah Bu.*dengan muka masam*
Setelah Alsava menyalakan lampu Alsava kembali membaca buku.Ibu Alsava belum pergi dari kamar Alsava, dia masih memantau anaknya.Setelah dilihat-lihat, ibu Alsava merasakan keanehan pada Alsava.Karena tidak seperti biasanya Alsava membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat dan Alsava juga menyipitkan matanya saat menbaca.Ibu Alsava curiga jika mata anak satu-satunya itu minus.Ibu Alsava pun menanyai anaknya perihal, mengapa dia membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat dan mengapa dia selalu menyipitkan matanya ketika membaca.
Ibu: Alsava sayang, ibu ingin berbicara sesuatu kepadamu, boleh tidak?
Alsava: Ibu ingin membicarakan apa? Katakan saja Bu.
Ibu: Nak, ibu ingin bertanya...Mengapa saat kamu membaca buku kamu menyipitkan matamu padahal jarak antara buku dengan matamu itu sudah sangat dekat..?
Alsava: Hmm, anu Bu..*dengan muka gelisah*
Ibu Alsava: Ada apa Alsava? Katakanlah yang sejujurnya kepada ibu nak...
Alsava: Jadi sebenarnya... pandangan Alsava akhir-akhir ini burem Bu...Alsava tidak bisa melihat dengan jelas teks yang Alsava baca..
Ibu Alsava: *menghela nafas*
Ibu Alsava: Nak... seharusnya kamu cerita kepada ibu dari awal.Kamu tahu kan ibu ini sangat mengkhawatirkanmu jika terjadi apa-apa pada dirimu..
Alsava: eumm, ma-ma-ma-af kan Alsava Bu.Alsava hanya takut dimarahi ibu.*dengan muka cemas*
Ibu Alsava: Nak.. jika kamu bilang dari awal ibu tidak akan memarahimu.
Ibu Alsava: Kalau begitu...Ayo berkemas, ibu akan mengantarkan kamu periksa ke dokter mata.
Alsava: Ta-ta-ta-pi Bu..
Ibu Alsava: Sudahlah nak... ibu tidak akan memarahimu apapun yang terjadi.
Alsava: Ba-ba-iklah Bu.
Setelah berkemas, Alsava dan Ibunya akhirnya pergi ke dokter mata untuk memeriksa kesehatan mata Alsava.Setelah diperiksa ternyata mata Alsava minus dua.Ibu Alsava sangat bersedih karena kejadian yang menimpa anak.
Alsava: Ibu?ibu mengapa menangis?..Maafkan Alsava Bu, akibat Alsava tidak mendengar nasihat ibu akhirnya mata Alsava menjadi minus.*dengan raut wajah sedih*
Ibu Alsava: mau bagaimana lagi nak, ini sudah terjadi.Kamu tidak usah memikirkan hal ini lagi.Ayo kita memilih bersama kacamata yang cocok untuk kamu nak ..
Alsava: *Menganggukkan kepalanya*
Setelah lama memilih, akhirnya Alsava dan ibunya sepakat untuk memilih kacamata yang berwarna magenta.
Ibu Alsava: Pak saya mau kacamata yang nomer 39 ya..
Bapak optik: Oh baik Bu.Berarti yang warna magenta ya Bu.
Ibu Alsava: Iya Pak.
Bapak optik: Oke.. kalau gitu untuk penggantian lensanya itu membutuhkan waktu 1 Minggu ya Bu.Ibu bisa mengambilnya kembali Selasa depan ya..
Ibu Alsava: Baik pak, saya kembali Selasa depan ya..
Bapak optik: Iya Bu.Oh ya untuk pembayarannya nanti sekalian penerimaan kacamatanya saja ya Bu.
Ibu Alsava: Kira-kira biaya penggantian lensa berapa ya pak?
Bapak optik: kalau penggantian lensa murah Bu, cuma 300 ribu saja.
Ibu Alsava: *dalam hati* "300 ribu kok dibilang murah, 300 ribu mahal kali pak_-"
Ibu Alsava: Memang tidak bisa kurang pak?
Bapak optik: Tidak bisa Bu ini udah mentok banget harganya.
Ibu Alsava: Yah bapaknya gak solid nih...250 ribu saja ya pak.
Bapak optik: Tidak bisa Bu.
Ibu Alsava: Oh Ya sudah, 200 ribu saja ya pak.
Bapak optik: Yah si ibu mah dibilang gak bisa.
Ibu Alsava: Oh ya sudah.... saya pindah ke optik lain saja.
Bapak optik: eh jangan Bu..Ya sudah deh 290 ribu ya.
Ibu Alsava: Tidak mau!.Saya maunya 200 ribu!
Bapak optik: Ya sudah deh 250 ribu aja ya Bu..Itu juga untung saya sudah sedikit sekali Bu..
Ibu Alsava: Oke saya setuju.Saya pamit pulang dulu ya Pak..
Ibu Alsava: Eh sebentar.Bapak nanti tetap memberikan tempat kacamata, lap kacamata dan semprotan pembersih kacamata nya kan?.Jangan mentang-mentang saya nawar bapak malah tidak memberikan nya.
Bapak optik: Iya Bu saya berikan kok, tenang saja..
Ibu Alsava: Oke, saya pulang dulu ya.. Sampai ketemu dihari selasa depan.
Bapak optik:menghela nafas
*dalam hati* ibunya bisa-bisa bikin saya bangkrut:).
Alsava dan ibunya pun pulang kembali kerumahnya.Saat Alsava dan ibunya sudah sampai rumah, Alsava mencoba membantu pembayaran penggantian lensa kacamatanya.
Alsava: Bu..
Ibu Alsava: Iya nak, ada apa?.
Alsava: Ibu..Alsava ingin membantu pembayaran penggantian lensa kacamata Alsava.Tetapi, uang tabungan Alsava hanya 150 ribu.
Ibu Alsava: Nak, uang itu kamu simpan saja ya.
Alsava: Tapi Bu, pembayaran penggantian lensa kacamata Alsava itu sangat mahal.Alsava tidak mau membebani ibu.Ini uangnya ya Bu.*menaruh uangnya diatas tangan ibu dan segera berlari ke kamar*
Ibu Alsava: *dalam hati* terima kasih Tuhan..Kau telah memberikan anak yang sangat pengertian seperti Alsava.
Alsava segera berlari ke kamarnya karena Alsava tahu jika ibunya akan menggunakan berbagai macam alasan agar tidak menerima uang pemberian Alsava.
Dikamar, Alsava merenungkan dirinya.Alsava terus memikirkan hal apa yang harus dia lakukan untuk masa depannya.Alsava tahu jika dizaman seperti ini orang yang berkacamata akan susah mendapatkan pekerjaan.Saat sedang melamun dia mulai mengingat kembali kenangan masa kecilnya.Alsava mengingat bahwa saat dia masih kecil, dia ingin sekali menjadi penari balet seperti ibunya.Karena teringat memori masa kecilnya itu sekarang dia pun mulai mencoba belajar balet perlahan-lahan.
Hari demi hari sudah berganti, sekarang sudah waktunya menggambil kacamatanya Alsava.Saat hari itu tiba ibu Alsava memanggil Alsava untuk mengambil kacamata nya.Ibunya memanggil Alsava tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Alsava.Ibunya yang membuka pintu kamarnya Alsava sontak kaget, melihat anaknya yang tiba-tiba menyukai balet.Ternyata, Alsava diam-diam sedang belajar balet dikamarnya tanpa sepengetahuan ibunya.
Ibu Alsava: Alsava?! Kamu sedang belajar balet!.
Alsava: hehe, iya bu..
Ibu Alsava: Kenapa kamu tidak bilang ke ibu nak?.Ibu kan bisa mengajarkan mu.
Alsava: Alsava hanya tidak mau merepotkan ibu.
Ibu Alsava: Ibu tidak pernah merasa terbebani jika mengajarkan balet, apalagi itu anak ibu sendiri.
Alsava: Benarkah Bu?!
Ibu Alsava: Iya nak.Jadi, apakah kamu mau ibu ajarkan balet nak?
Alsava: Mau banget dong Bu!!!
Ibu Alsava: Oke! tetapi nanti ya nak, sepulang kita mengambil kacamata mu ya...
Alsava: Oke Bu!!!
Alsava dan ibunya berangkat ke optik untuk mengambil kacamata Alsava.Sesampainya di optik ibu Alsava langsung diberikan kacamata lengkap degan tempatnya, lap, dan Sompotan pembersih kacamata.Setelah mengambil kacamata Alsava dan ibunya kembali pulang kerumah.Sesampainya dirumah ibu Alsava langsung menawarkan Alsava untuk diajarkan balet sekarang juga.
Ibu Alsava: Alsava sayang..
Alsava: Ada apa ibu?
Ibu Alsava: Kamu mau tidak nak ibu diajarkan balet sekarang?.
Alsava: Mau banget dong Bu!.Tetapi, memangnya ibu tidak capek?.Kan kita baru pulang dari optik Bu.
Ibu Alsava: Tidak nak, ibu mu inikan energik!
Alsava: Iya Bu, ibu kan memang dari dulu selalu energik.
Ibu Alsava: Hehe, iya nak.Cepat kamu ganti bajumu dengan baju khusus balet.
Alsava: Oke Bu.Eh iya, Alsava lupa.Alsava tidak punya baju balet Bu.
Ibu Alsava: Tenang saja nak, ibumu ini sudah menyiapkan baju balet untukmu.
Alsava: Wahh beneran nih Bu?!.Dimana Bu baju baletnya?.Alsava ingin cepat memakainya!.
Ibu Alsava: Sebenar ya nak ibu ambilkan dulu.
Ibu Alsava: Nah ini dia nak baju balet untukmu.Kamu suka tidak dengan baju-baju balet ini?
Alsava: Suka banget dong Bu!!!
Ibu Alsava: Maaf ya nak ibu tidak membelikan baju balet terbaru.Ini baju balet bekas ibu dulu, kamu tidak apa-apa kan jika memakai baju balet bekas ibu?.
Alsava: Tidak apa-apa kok Bu.Lagian bajunya juga masih bagus-bagus.Siapa tau Alsava bisa ketularan pintar balet seperti ibu dan bisa masuk ke perwakilan penari balet internasional dari negara Indonesia seperti ibu dulu!.
Ibu Alsava: Kamu bisa aja nak.Sudah cepat sana kamu ganti baju.
Alsava: Oke Bu!
Alsava pun mengganti bajunya dengan baju khusus balet yang ibunya berikan kepadanya.Alsava saat memakai tampak begitu cantik, ibunya pun sampai terkagum-kagum melihat anaknya itu.Sekarang Alsava diajarkan balet oleh ibunya.Ibunya sangat senang karena Alsava mau meneruskan menjadi penari balet seperti ibunya dulu.
Dua bulan berlalu kini Alsava sudah mampu menguasai teknik-teknik menari balet.Ibu Alsava yang melihat anaknya sudah mampu menguasai teknik-teknik menari balet, dia pun tanpa berpikir panjang langsung mendaftarkan anaknya pada perlombaan "Junior menari balet" yang akan diselenggarakan dua hari lagi.Alsava yang mengetahui dia didaftarkan dalam perlombaan itu oleh ibunya, Alsava pun menjadi senang.
Dua hari sudah berlalu, kini waktunya Alsava mempersembahkan tarian baletnya kepada publik.Alsava berlatih sangat gigih, agar bisa memenangkan perlombaan tersebut.Saat namanya disebut Alssva pun langsung menaiki panggung.Alsava menari dengan sangat anggun yang membuat para juri terkesima dengan tariannya.Di saat Alsava sedang menari tiba-tiba ikat pinggang baju balet nya terlepas, Alsava hampir terjatuh.Tetapi walau begitu, Alsava tetap melanjutkan tariannya.Setelah selesai membawakan tariannya Alsava turun dari panggung dengan perasaan canggung.Ibu Alsava yang melihat itu langsung menyemangati anaknya, agar selalu percaya diri dan tidak usah malu-malu.
Alsava: Ibu Alsava malu sekali, tadi Alsava hampir terjatuh Bu...
Ibu Alsava: Iya nak, tidak usah dipikirkan lagi tentang hal itu.Lagi pula kamu kan baru pertama kali mengikuti perlombaan.Jadi, wajar bila kamu merasa tidak percaya diri dan melakukan kesalahan.
Alsava: Baik Bu, Alsava berjanji tidak akan berbuat kesalahan lagi!.
Ibu Alsava: *tersenyum tipis*
Saat pengumuman pemenang lomba, tanpa disangka-sangka Alsava menang dalam perlombaan itu dan berhasil meraih juara 3.Alsava sangat terharu melihat dirinya yang menang dalam perlombaan pertamanya.
Mulai saat itu, Alsava sering mengikuti perlombaan-perlombaan yang diselenggarakan.Setiap lomba yang Alsava ikuti pasti Alsava akan selalu menang, walaupun Alsava jarang mendapat peringkat satu.
Sejak saat itu Alsava mulai dikenal Publik dan menjadi populer dikalangan masyarakat.Masyarakat sangat tertarik dengan kepercayaan diri Alsava yang menjadi penari balet walau dia berkacamata.
Dua tahun sudah berlalu, sekarang Alsava sudah memiliki banyak pengalaman.Siapa yang menyangka jika Alsava berhasil direkrut untuk menjadi perwakilan penari balet negara Indonesia.Banyak orang yang iri kepada Alsava.Semenjak dia mewakilkan negara nya sendiri, Alsava sudah dikenal di seluruh penjuru Dunia.Banyak yang mengacungkan jempol atas tekad dan keberanian Alsava.Dan sekarang Alsava pun sudah berhasil mewujudkan mimpinya menjadi penari balet seperti ibunya.
~The End~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar