Sally Rahadatul Aisy

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kamar Misterius Digudangku -Bab 4

Kamar Misterius Digudangku

Pada sore hari terlihat seorang gadis sedang menyirami tanaman dihalaman rumahnya.Gadis itu bernama Riyu, Riyu adalah gadis yang cantik, manis, anggun dan periang.Gadis itu sangat disukai banyak orang karena sifatnya.Gadis itu tidak pernah menyombongkan dirinya dengan kekayaan yang keluarganya miliki.

Riyu sedang menyirami tanaman sambil bersenandung riang.Tidak lama, ayah Riyu pulang dengan wajah cemas.Riyu heran dengan wajah ayahnya, karena jarang sekali Riyu melihat ayahnya berwajah seperti itu saat pulang kerumah.Riyu pun mencoba bertanya keadaan ayahnya.

"Ayah..Apakah ayah sakit?." Tanya Riyu.

"Tidak sayang, ayah baik-baik saja." Jawab ayah Riyu sambil tersenyum tipis.

Riyu merasa ada yang disembunyikan oleh sang ayah.Riyu melihat jika ayahnya itu tersenyum seperti terpaksa.

Setelah menyirami tanaman, Riyu masuk kedalam rumah.Saat melewati kamar orang tuannya, Riyu mendengar suara ibunya yang menangis.Riyu ingin bertanya kepada kedua orang tuanya, tetapi Riyu tahu jika orang tuanya akan bilang mereka baik-baik saja.Riyu berjalan ke kamar dengan penuh tanda tanya di pikirannya.Dikamar, Riyu langsung mandi dan membersihkan diri.Setelah itu Riyu belajar, tetapi Riyu tidak bisa konsentrasi saat belajar karena Riyu terus kepikiran dengan orang tuanya.

Keesokan paginya Riyu terbangun karena suara gaduh di luar.Riyu keluar kamar dan melihat kedua orang tuanya sedang sibuk memindahkan barang.

"Ibu..Ayah..Kalian sedang apa?." Tanya Riyu.

"Nak, cepat kemas barang-barang mu!.Kita akan pindah!."Teriak ibu dengan tergesa-gesa.

"Tapi Bu, Riyu belum mandi." Jawab Riyu

"Sudahlah nak, kamu tidak usah mandi.Cepat berkemas!." Teriak sang ayah.

"Baik yah.."Jawab Riyu dengan sedikit gemetar.

Riyu masuk ke kamar dan mengemasi barang-barangnya.Tak lama ibu masuk ke kamar Riyu untuk membantu Riyu mengemas barang-barangnya.

"Ayo sini nak ibu bantu."Ucap ibu.

"Terima kasih Bu!."Seru ku.

Mereka pun mengemasi barang-barang bersama.Akhirnya mereka sudah selesai mengemasi barang-barang di kamar Riyu.tiba-tiba...

"Riyu..Mama.. Ayo kita berangkat!."Teriak Ayah.

Mereka pun buru-buru mengangkat barang-barang yang sudah dikemas untuk dipindahkan ke mobil.

Setelah semuanya siap, mereka sekeluarga akhirnya berangkat.

Riyu tidak tahu mau dibawa kemana oleh orang tuanya.Perjalanan begitu lama sekali, hingga Riyu pun tertidur.

"Nak, Ayo bangun."Ucap ibu.

Saat Riyu di bangunkan ibu, Riyu melihat sekelilingnya adalah persawahan.Riyu sangat heran, kenapa dia di bawa ke persawahan seperti ini.

"Ibu untuk apa kita ke sini?."Tanyaku.

"Ini rumah Mbah mu, sekarang kita akan tinggal disini bersama Mbah."Jawab ibu.

"Hah?! Mbah? Memang aku punya Mbah Bu?." Tanyaku dengan heran.

"Iya nak, sudahlah ayo kita masuk." Jawab ibuku.

Aku masuk kedalam rumah seseorang yang katanya adalah mbahku itu.Rumah itu sama percis dengan rumah paviliun zaman penjajahan Belanda.Aku masuk kerumah itu dengan sedikit takut.Aku bertemu seseorang yang dibilang mbahku itu.

"Putune Mbah wis gedhe yo.." Ucap orang itu.

"Itu Mbah Bu?." Tanya ku kepada ibu dengan berbisik

"Iya nak."Jawab ibu.

"Dia tadi ngomong apa Bu?."Tanyaku lagi.

"Dia tadi bilang 'cucu nya Mbah sudah besar ya' gitu nak.."Jawab ibuku.

"Oh gitu Bu."Seru ku.

"Kowe kok bisik-bisik? kowe ngomong opo?."Tanya Mbah.

"Tidak ada Bu."Ucap ibuku.

Sekarang ibu menyuruhku untuk kekamar.Ibu bilang kamarku ada di sebelah kanan di samping pintu masuk.

Riyu beranjak ke kamar dengan membawa barang-barangnya.Riyu membersihkan kamar itu dari debu-debu halus, Riyu membereskan barang-barangnya dan menata secantik mungkin kamarnya.Setelah menata kamarnya, Riyu ingin membersihkan diri.Riyu pun keluar kamar dan bertanya kepada sang ayah yang sedang duduk di teras.

"Ayah.."Ucap Riyu.

"Kenapa nak?." Tanya ayah.

"Ayah, kamar mandi dimana?.Riyu gerah nih, pengen mandi."Ucap Riyu.

"Kamar mandi ya!..Kamu tinggal masuk kedalam terus kamu lurus aja sampai ujung lorong."Seru ayah.

"Oke yah.."Jawab Riyu.

Riyu pun mengambil barang-barang untuk mandi dan pakaian ganti.Dia berjalan ke kamar mandi dengan sedikit merinding, karena banyak sekali lorong-lorong dirumah ini.Saat masuk ke kamar mandi, alangkah terkejutnya Riyu melihat kamar mandinya begitu besar.

"Wah, ini kamar mandi besar banget!.Besarnya bahkan lebih dari kamarku dulu." Gumam Riyu.

Riyu mandi dan mengganti pakaiannya dengan baju kaos berwarna merah dan celana jeans.Riyu berjalan keluar dengan santainya.Tetapi saat Riyu melewati lorong nomer 6, Riyu seperti mendengar suara seseorang yang memanggil-manggil namanya.

"Riyu...Riyu...Riyu..." Suara rintihan dari lorong nomer 6.

Karena takut, Riyu berlari sangat cepat hingga hampir menabrak Mbahnya yang sedang membawa hidangan makanan.

"Cucu mbah kok mlayu-mlayu kaya dioyak setan?."ucap Mbah.

Riyu hanya menganggukkan kepala, karena Riyu tidak mengerti apa yang diucapkan Mbahnya.Riyu berlari sambil berteriak-teriak memanggil ibunya.

"Bu..Ibu..Ibu dimana?!!."Teriak Riyu dengan kencang.

Ibu menghampiri Riyu.

"Loh, loh, loh, kok kamu lari-lari nak?!."Seru ibu.

"Bu..memang lorong nomer 6 itu lorong menuju kemana sih Bu?."Tanya Riyu

"Lorong 6? Itu lorong menuju ke gudang nak."Jawab ibu.

Riyu berpikir sejenak, apakah dia berhalusinasi atau memang ada yang memanggilnya.Riyu mencoba positif thinking kalau yang memanggil tadi adalah ayahnya.Riyu masuk ke kamar dan duduk termenung memikirkan kejadian tadi.Tiba-tiba Mbah mengetuk pintu.

"Ndo, arep mangan woh opo ora?."

Riyu lagi-lagi tidak paham dengan ucapan Mbahnya itu.Riyu pun berinisiatif untuk translate ke google.Tapi..Ternyata di sekitar sini tidak ada sinyal.Riyu keluar dan bilang ke Mbahnya.

"Mbah, Mbah ngomong apa?.Riyu tidak mengerti bahasa Jawa."Seru Riyu.

"Oh, Riyu tidak mengerti bahasa Jawa ya."Ucap mbah

"Mbah bisa bahasa Indonesia?!".Seru Riyu.

"Mbah ngerti Ndo, memang kamu kira Mbah tidak mengerti?."Tanya Mbah

"Hehe, maaf Mbah".Jawab Riyu.

Riyu kaget jika Mbahnya itu bisa berbahasa Indonesia.Riyu pun bertanya apa maksud ucapan Mbah tadi.

"Mbah, Mbah ngomong apa tadi?."Tanya Riyu.

"Yang tadi?.Mbah tadi bilang kamu mau buah gak?"Jawab Mbah

"Mau Mbah!".Seru Riyu.

Mereka berjalan menuju teras dan memakan buah bersama.Saat mereka semua sedang memakan buah, Riyu menyempatkan bertanya kepada ayahnya dengan sedikit bercanda.

"Yah, tadi ayah habis dari gudang ya..."Ucap Riyu.

"Gudang?.Ayah dari tadi disini Riyu." Jawab ayah.

Riyu kaget sekaligus merinding mendengar jika bukan ayahnya yang memanggilnya tadi.

"Kalau bukan ayah..Terus siapa yang memanggilku?!.Tadi kan ibu sedang membawa makanan diruangan tengah bersama nenek.Terus siapa lagi?!."Ucap Riyu didalam hati dengan gemetaran.

Riyu sangat bingung dan takut, Riyu tidak bisa lagi positif thinking sekarang.

"Ndo, kok kamu diam?.Ada apa Ndo?."Tanya Mbah

"Tidak papa Mbah, Riyu baik-baik saja."Jawab Riyu.

Riyu benar-benar takut dan bingung.

Setelah memakan buah, Riyu diminta ibunya untuk membantu mengambil padi yang sudah menguning.

Riyu menurut saja dan mengikuti ibunya ke sawah.

"Bu, sawah sebesar ini mengapa mbah tidak mempunyai karyawan?."Tanya Riyu.

"Mbah kan sudah tua nak.Kalau menggaji karyawan mungkin Mbah akan susah mengaturnya."Jawab ibu.

"Oh gitu Bu."Ucap ku.

Ibu Riyu mengajarkan Riyu cara membedakan padi yang sudah benar-benar matang dan cara mengambilnya dengan benar.Riyu membantu ibunya mengambil padi hingga siang.

"Nak ayo kita istirahat dulu."Ucap ibu.

"Baik Bu".Jawab Riyu.

Riyu mengambil alat-alat untuk mandi karena badannya sudah lepek dengan keringat dan bajunya yang sudah basah kuyup akibat keringatnya.Tetapi, kali ini Riyu meminta di temani ibunya.Riyu mandi dan berganti pakaian dengan Hoodie.Sekarang saat Riyu melewati lorong nomer 6, Riyu tidak mendengar suara apa-apa.Riyu ke kamar untuk beristirahat.

Riyu bangun ketika sudah petang dan mau Adzan magrib.Riyu saat bangun bingung ingin melakukan hal apa.Riyu ingin keluar tetapi dia takut.Riyu memutuskan untuk membaca novel saja.Saat Riyu sedang membaca novel, tiba-tiba Riyu mendengar suara dentuman keras.Riyu terkejut dan buru-buru keluar kamar.

"Ibu, ayah?!.Ada apa?!.Apa yang terjadi?!!!."Teriak Riyu.

Ibu dan ayah Riyu yang sedang mengobrol dengan Mbah menjadi kaget dengan Riyu yang tiba-tiba berteriak.

"Kamu kenapa nak?."Seru ibu Riyu.

Riyu bingung kenapa ibunya mengobrol santai di ruang tengah, seperti tidak terjadi apa-apa.

"Bu!.Tadi memang ibu tidak mendengar suara dentuman keras?!." Seru Riyu.

"Tidak nak."Ucap ibu Riyu.

"Iya nak, ayah juga tidak mendengar suara dentuman keras."Ayah menyaut.

"Mbah juga tidak mendengar suara dentuman keras."Mbah ikut menyaut.

"Tapi!.Tadi Riyu benar-benar mendengar suara dentuman keras Bu!!."Seru Riyu.

"Nak, mungkin kamu hanya berhalusinasi.Kamu kan baru bangun tidur, iya kan?."Ucap ayah.

"Tapi yah!."Seru Riyu.

"Sudahlah nak, ayo sini kamu bercerita pelan-pelan kepada kami."Ucap ibu.

Riyu menceritakan jika tadi pagi setelah dia selesai mandi, saat dia melewati lorong nomer 6 itu dia mendengar suara rintihan seseorang yang memanggil dia.Tetapi, saat Riyu bercerita seperti itu ibunya terus bilang jika dia hanya berhalusinasi.Riyu terus meyakinkan ibu, ayah dan neneknya jika perkataannya benar.Dikarenakan Riyu yang terus berbicara, Riyu akhirnya diminta untuk masuk ke kamar nya dan tidur saja.Riyu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia hanya menurut perkataan ibunya.

Dikamar, Riyu tidak bisa tidur dengan tenang.Riyu terus memikirkan lorong nomer 6 itu.Tiba-tiba, dia mendengar lagi suara dentuman keras itu.Riyu memberanikan diri untuk keluar kamarnya disaat semua orang sudah tidur.Riyu membawa senter dan pelan-pelan berjalan ke arah suara itu.Ternyata suara itu berasal dari lorong nomer 6.Riyu memasuki lorong nomer 6 dan berhenti didepan pintu gudang.Riyu sangat terkejut melihat sosok kuntilanak sedang duduk diatas pintu gudang.Ternyata suara dentuman keras itu berasal dari suara batuk kuntilanak yang sedang sakit.Riyu menjadi merinding, dengan cepat dia berlari ke kamar orang tuanya.

"Ayah!.Ibu!.Riyu takut!!."Teriak Riyu sambil menggoyang-goyangkan kasur ayah ibunya.

"Ada apa nak?!."Teriak ayah dan ibu Riyu secara bersamaan.

"Ayah!.Ibu!.Riyu melihat kuntilanak digudang Bu!."

"Sudahlah nak, mungkin kamu hanya berhalusinasi."Ucap ibu.

"Ibu!.Riyu tidak berhalusinasi!.Riyu benar-benar melihatnya!."Seru Riyu.

"Ya sudah, ayo kita bersama-sama ke gudang."Ucap ayah.

Ayah mengambil dua buah senter dan berjalan ke gudang bersama Riyu dan istrinya.Setelah sampai di depan pintu gudang, mereka tidak melihat apa-apa.

"Tuh kan.Ibu sudah bilang kamu hanya halusinasi.Sudahlah ayo kita tidur lagi."Ucap ibu.

"Tapi Bu!.Coba buka deh pintu gudangnya."Seru ku.

"Nih tidak ada apa-apa kan?".Ucap ayah sambil menyenteri gudang.

"Yasudah, kamu tidurnya bareng kita saja ya."Ucap ayah.

"Baik yah.."Jawab Riyu.

Akhirnya malam itu Riyu tidur dikamar orang tuanya.

Keesokan paginya, Riyu meminta ibunya untuk menemaninya saat berjalan digudang itu karena Riyu ingin mandi.Setelah mandi Riyu meminta izin untuk pergi keliling desa ini.Orang tuanya Riyu mengizinkan Riyu keliling desa ini.Saat Riyu keliling desa, Riyu berkenalan dengan seorang gadis bernama Sumarni.Sumarni menanyai dimana tempat tinggal Riyu.

"Orang baru ya."Tanya Sumarni.

"Iya".Jawab Riyu.

"Kamu tinggal dimana?."Tanya Sumarni lagi.

"Tinggal di rumah Mbah."Jawab Riyu.

"Yang mana rumahnya?."Tanya Sumarni lagi

"Itu rumahnya".Jawab Riyu sambil menunjukkan rumah Mbahnya.

Seketika Sumarni terdiam dengan wajah pucat.

"Kenapa mar?."Tanya Riyu.

"Aku tidak apa-apa Ri."Jawab Sumarni dengan sedikit terbata-bata.

"Kamu ngerti bahasa Jawa.?"Tanya Sumarni.

"Enggak."Ucap Riyu dengan sedikit malu.

"Oh, kalau gitu kamu mau tidak ikut kerumahku?."Tanya Sumarni.

"Mau dong, biar lebih akrab.Ya gak?."Jawab Riyu dengan santai.

Sumarni membawa Riyu kerumahnya dengan sepeda yang dia bawa.

Saat sampai di rumah Sumarni, dia disambut hangat oleh keluarganya.

"Assalamualaikum."Ucap Sumarni.

"Wa'alaikum salam."Nenek Sumarni menjawab.

"Sampeyan nggawa kanca, yo?."Tanya nenek Sumarni.

"Iya eyang."Jawab Sumarni.

"Sopo jenengmu?."Tanya nenek Sumarni kepada Riyu.

"Eyang, kanca anyarku ora bisa basa Jawa."Ucap Sumarni kepada neneknya.

"Oh aku weruh."Seru nenek Sumarni.

"Siapa namamu nak?."Tanya nenek Sumarni kepada Riyu.

"Nama saya Riyu nek."Jawab Riyu.

"Riyu ya..Orang baru?."Tanya nenek Sumarni lagi.

"Iya nek."Jawab Riyu.

"Kamu ayu sekali ya.."Seru nenek Sumarni.

"Maaf nek saya Riyu bukan Ayu."Jawab Riyu.

"Maksudnya saya kamu cantik sekali ya..Ayu dalam bahasa jawa artinya cantik."Ucap nenek Sumarni.

"Oh begitu nek, terima kasih atas pujiannya."Ucap Riyu dengan tersenyum.

"Kamu tinggal dimana cu?.."Tanya nenek Sumarni.

"Saya tinggal di rumah paviliun yang dikelilingi sawah itu Bu."Jawab Riyu dengan tersenyum.

Seketika nenek Sumarni terdiam.

"Aja ngomong dhisik, eyang."Ucap Sumarni dengan berbisik.

"Aku ora arep medeni Riyu."Sumarni berbisik lagi.

"Yo, cu."Jawab nenek Sumarni.

"Loh, kalian kenapa bisik-bisik?."Tanya Riyu dengan heran.

"Enggak papa cu, kita hanya kaget saja.Rumah paviliun itu kan rumah paling besar dan mewah di daerah ini."Jawab nenek Sumarni dengan terbata-bata.

"Eh, iya juga ya nek.Ngomong-Ngomong, Nenek mau tidak bekerja disawah keluargaku?."Tanya Riyu.

"Tidak usah repot-repot, cu."Jawab nenek Sumarni.

"Ayolah nek.. Gajinya besar kok.Kasihan nenek kalau mengambil padi sendirian terus dan tidak ada yang membantu, Apalagi sawahnya besar."Ucap Riyu dengan memohon.

"Tidak papa cu.Tidak usah repot-repot.Lagian nenek kan sudah tua."Jawab nenek Riyu.

"Riyu, kamu mau tidak kita keliling desa ini menggunakan sepedaku?."Ucap Sumarni.

"Mau banget!!!."Jawab Riyu dengan gembira.

Riyu dan Sumarni keliling desa sambil bernyanyi-nyanyi.Sekarang sudah siang, Riyu dan Sumarni menjadi lapar.

"Mar, aku lapar nih."Ucap Riyu.

"Sama aku juga lapar."Seru Sumarni.

"Kamu suka pecel?."Tanya Sumarni.

"Suka."Jawab Riyu.

"Ya sudah kita beli pecelnya Bu Ida aja ya!."Seru Sumarni.

"Oke, aku ikut aja."Jawab Riyu.

Mereka pergi ke warung Bu Ida.

"Ibu beli."Ucap Sumarni dengan sedikit teriak.

"Kowe arep tuku opo, ndo?."Tanya Bu Ida.

"Aku arep tuku 2 pecel lan 2 cangkir teh manis, Bu."Jawab Sumarni.

Sumarni dan Riyu duduk di bangku dekat etalase Bu Ida.Mereka bercerita hal-hal seru dan menakjubkan sambil menunggu makanannya.

"iki ndo, pangan lan ngombe."Ucap Ibu Ida.

"Inggih bu, matur nuwun."Ucap Sumarni.

"Yo, Yo."Jawab Bu Ida.

Mereka memakan pecel itu dengan lahap dikarenakan perut mereka yang sudah lapar.

"Enak juga ya.."Ucap Riyu dengan mulut yang penuh makanan.

"Iya, pecel Bu Ida kan memang enak."Seru Sumarni dengan tertawa.

Seharian itu mereka dipenuhi canda dan tawa.Karena sekarang sudah petang, Sumarni mengantarkan Riyu pulang.

"Kamu gak mau masuk dulu, mar?."Tanya Riyu.

"Tidak usah repot-repot Riyu, lagian ini sudah mau magrib."Jawab Sumarni.

"Baiklah jika begitu."Seru Riyu.

"Aku pulang dulu ya, assalamualaikum."Ucap Sumarni.

"Iya, wa'alaikum salam."Jawab Riyu.

Riyu masuk kedalam rumah dan mencuci tangannya di wastafel yang ada di depan karena dia masih takut untuk pergi ke kamar mandi di belakang.

"Dari mana aja kamu?."Tanya Mbah.

"Habis keliling desa Mbah."Jawab Riyu.

"Kamu keliling desa sendiri?."Tanya Mbah.

"Aku keliling desanya sendiri aja Mbah."Jawab Riyu.

"Oh, kirain kamu main sama Sumarni."Ucap mbah.

"Loh, emang kenapa kalau main sama Sumarni?."Tanya Riyu.

"Keluarga Sumarni itu muka dua!."Jawab Mbah.

Riyu kaget mendengar ucapan neneknya itu.Setau dia Sumarni adalah orang yang baik dan ramah, begitu pun keluarganya.

"Kamu gak mandi, cu?."Tanya Mbah.

"Enggak Mbah, Riyu ganti baju aja."Jawab Riyu.

Riyu kekamar nya berniat ingin mengganti baju.Tapi, tiba-tiba ada kuntilanak yang sedang bergelantungan di atas pintu kamar Riyu.Riyu berlari ke neneknya yang sedang duduk di sofa.

"Nek!.Nek!.Tolong Riyu nek!."Teriak Riyu dengan ketakutan.

"Ada apa, cu?."Tanya Mbah.

"Itu Mbah, ada kuntilanak di atas pintu kamarnya Riyu!."Jawab Riyu.

Untuk memastikan, nenek Riyu pun berbalik badan dan melihat ke arah kamar Riyu.

"Disini gak ada apa-apa, cu."Seru Mbah.

"Tadi ada Mbah, Riyu tidak berbohong!."Teriak Riyu

"Ya sudah Mbah temenin ya."Jawab Mbah.

Riyu hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan perlahan menuju kamarnya.Riyu berganti pakaian ditemani Mbahnya.

"Kamu kenapa gak mau mandi?emang kamu tidak kegerahan?."Tanya Mbah.

"Tidak Mbah, Riyu takut."Jawab Riyu sambil mengancingkan pakaiannya.

Riyu berganti pakaian dan keluar ke ruang tamu bersama Mbahnya untuk menghampiri ayah dan ibu Riyu.

"Ayah, ibu, kita tidak pulang?. Aku besok sekolah ayah..ibu.."Tanya Riyu.

"Nak, ayahmu sudah di PHK.Rumah kita juga sudah diambil bank."Ucap ibu Riyu.

"Hah?!.Ayah di PHK?!. Kenapa ibu tidak cerita?!."Tanya Riyu dengan sedikit kesal.

"Kami tidak ingin membuatmu khawatir."Ucap ibu Riyu.

"Terus..Kita harus berapa lama lagi tinggal dirumah embah?."Tanya Riyu.

"Sampai ayahmu mendapatkan pekerjaan, Riyu.."Jawab ibu.

Riyu menjadi bingung dan tidak percaya kalau dia harus tinggal dirumah seram ini dalam jangka waktu yang lama.

"Bu, malam ini aku mau tidur dikamar kalian ya."Ucap Riyu sambil bermohon.

"Iya nak, tidak apa-apa."Jawab ibu Riyu.

Alsava malam itu tidur dikamar ayah dan ibunya lagi.

Keesokan paginya Riyu memulai akvitasnya tanpa mandi pagi.Riyu sangatlah takut jika melewati gudang itu lagi.Riyu hanya mencuci muka dan berganti pakaiannya.Setelah itu Riyu ke rumah Sumarni diam-diam tanpa diketahui oleh keluarganya.Saat dia sampai dirumah Sumarni dia langsung menanyai Sumarni sejarah rumah yang dia tempati sekarang.

"Sur, kamu tau sejarah rumah mbahku?."Tanya Riyu.

"Tau."Jawab Sumarni dengan grogi dan takut.

"Sebentar Riyu, aku mau panggil nenekku dulu.Biar nenek yang cerita."Ucap Sumarni.

Sumarni kekamar neneknya.

"Mbah, mbok menawa iki wektu sing pas."Ucap Sumarni dengan pelan.

"Apa iku?."Tanya nenek Sumarni.

"Riyu wis kepengin ngerti."Jawab Sumarni.

"Oke.."Ucap nenek Sumarni.

Sumarni dan neneknya berjalan keruang tamu.

"Kamu benar-benar ingin tahu tentang sejarah rumah mbahmu dulu?."Tanya nenek Sumarni.

"Iya nek."Jawab Riyu.

"Kalau kamu mau tahu, kamu harus ke gudang dirumah mu.Nenek gak berani cerita."Ucap nenek Sumarni.

"Kenapa emangnya nek?."Tanya Riyu.

"Tidak apa-apa."Jawab Sumarni.

"Maksudnya nenek gudang dilorong nomer 6 itu?."Tanya Riyu.

"Ya."Jawab nenek.

"Oh iya, kamu kalung kan jimat ini dan kamu ambil lentera ini ya...Jangan sampai ketahuan siapa-siapa loh."Ucap nenek Sumarni.

"Ini Jimat untuk apa?."Tanya Riyu.

"Jimat ini untuk menangkal makhluk halus yang ingin mengganggumu."Jawab nenek Sumarni.

"Kamu ke gudang, jangan sampai ketahuan siapa-siapa ya.."Ucap nenek Sumarni.

"Iya nek."Jawab Riyu.

Riyu pamit dan izin pulang kerumahnya.Sesampainya dirumah, dia secara diam-diam memasuki lorong nomer 6 walaupun dia takut.Riyu terus memberanikan diri untuk memasuki lorong nomer 6 itu.Didepan pintu gudang, Riyu membaca Al-fatihah terlebih dahulu.Riyu masuk kedalam gudang secara perlahan-lahan.Dia membawa lentera dan menyinari seluruh gudang itu.Riyu tidak menemukan apa-apa.Tetapi saat Riyu memperhatikan lagi dengan seksama, dia melihat ada sebuah pintu yang ditutupi lemari tua.

"Pintu apa itu?!."Seru Riyu didalam hatinya.

Tiba-tiba datanglah kuntilanak.

"Hey! Untuk apa kau datang ke sarang kami!."Seru kuntilanak.

Riyu kaget dan menjadi takut, tapi dia memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan kuntilanak itu.

"Aku hanya mau membongkar kebenaran."Jawab Riyu.

"Apakah kamu yakin?.Aku memiliki banyak teman yang siap mengganggumu loh.."Tanya kuntilanak.

"Aku yakin!."Jawab Riyu dengan takut.

"Baiklah aku akan membantumu menggeser posisi lemari tua ini."Ucap kuntilanak.

"Woi gunderuwo! Cepat geser tuh lemari.Aku mau lanjut maskeran."Teriak kuntilanak.

Seketika gunderuwo dengan badan tinggi besar itu datang.

"Ya, ya, ya.Kamu menyuruhku lagi."Jawab genderuwo dengan jengkel.

"Noh udah."Ucap genderuwo.

Setelah menggeser lemari, genderuwo itu langsung pergi.

Riyu kaget, ternyata hantu dirumah ini baik.Riyu membuka pintu yang tampak seperti kamar itu.

Alangkah terkejutnya Riyu melihat isi kamar itu adalah tulang belulang manusia.Dengan cepat, Riyu berlari dari gudang itu.

"Ayah!.Ibu.!Tolong Riyu!."Teriak Riyu.

"Ada apa lagi sih nak?."Ucap ayah.

"Ayah ayo kegudang!."Ucap Riyu sambil menarik tangan ayahnya

"Untuk apa?!"Teriak ayah.

"Sudahlah ayo ikut dulu yah!."Teriak Riyu.

Ayah Riyu menemani Riyu kegudang.

Sesampainya di gudang Riyu langsung menunjukkan penemuannya itu.

"Ayah lihat ini!."Seru Riyu.

"Apa?!. Apakah kamu yang membongkar ini semua?!. Seseorang tidak ada yang berani memasuki gudang ini!.Kamu berani sekali!."Teriak ayah.

Karena panik ayah langsung memanggil warga untuk membantunya.

Riyu yang melihat nenek sedang menyirami tanaman, Riyu langsung menghampiri neneknya itu.

"Nek!.Sebenarnya ada apa sih dengan gudang itu.Kenapa tidak ada yang berani memasuki gudang gitu!."Tanya Riyu dengan teriak.

"Sebenarnya...."

Tiba-tiba

"Riyu bangun!."Ucap ibu dengan sedikit dibentak.

"Hoaam, ada apa Bu?."Ucap Riyu

"Kamu tidak sekolah?!"Tanya ibu.

"Eh, aku kok ada disini?!.Mbah dimana Bu?.Terus bukannya ayah di PHK?."Seru Riyu.

"Kamu nih, ngada-ngada aja.Sudah cepat bangun, mandi, sarapan dan berangkat ke sekolah."Teriak sang ibu.

°•The End•°

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerenn...

17 Nov
Balas

Terima kasih atas pujiannya

19 Nov



search

New Post