Belum Saatnya -Bab 10
Belum Saatnya
Di hari Kamis yang indah ada seorang siswi perempuan yang teramat cantik dan bahkan dia menjadi primadona di sekolahnya.Sebut saja nama gadis itu Ardyana.Ardyana masih duduk di bangku SMP dan di juga masih kelas 8.
Seperti biasanya, disekolah Adyana setiap hari Kamisnya adalah pelajaran olahraga.Karena sekarang mata pelajaran pertama dan kedua sudah selesai, berarti saatnya pelajaran olahraga.Kali ini pelajaran olahraganya akan dilakukan diluar ruangan atau bisa dibilang sekarang adalah praktek tugas PJOK yang diberikan Minggu kemarin.Sekarang bell istirahat sudah berbunyi, Ardyana buru-buru ke kamar mandi takutnya tidak kebagian kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.Dan benar saja disana sudah ramai para siswi-siswi perempuan yang berkumpul memperbutkan kamar mandi.Ardyana yang melihat itu sontak berteriak.
"Hei teman-teman!.Jangan berebut gitu!.Lebih baik kita mengantre saja!.Kalau kalian berebutan gitu tidak akan yang kedapatan kamar mandi dan tidak akan juga ada yang bisa berganti pakaian sebelum pelajaran dimulai."Teriak Ardyana dengan suara menggelegar.
Mendengar teriakkan Ardyana seketika para siswi-siswi perempuan itu langsung berbaris dengan rapi.Setelah Ardyana mendapatkan giliran dan dia pun juga sudah berganti baju, akhirnya dia kembali kekelas.
Ardyana kembali ke kelas dengan terburu-buru karena takut waktunya tidak cukup untuk dia makan siang.Saking terburu-buru nya, Ardyana malah menabrak seorang siswa laki-laki.Ternyata siswa laki-laki yang ditabrak Ardyana adalah orang yang disukainya.Barang-barang dan baju putih birunya yang tadi terlempar langsung diambilkan oleh siswa laki-laki itu.Ardyana pun dengan malu-malu mengambilnya dan mengucapkan terima kasih lalu pergi.Karena kejadian itu, Ardyana pun makan siang sambil memikirkan kejadian tadi.Sahabatnya Ardyana yang bernama Kina pun meledeknya.
"Cie...Cie...Ada yang lagi senyum-senyum sendiri nih.Pasti gara-gara gak sengaja bertabrakan dengan Ardan ya..."Ujar Kina dengan sedikit meledek.
Ardyana kaget, ternyata Kina sahabatnya tahu jika tadi dia habis bertabrakan dengan Ardan.
"Dari mana kamu tahu hal itu?!."Tanya Ardyana dengan malu-malu dan agak gagu.
"Yaelah Ar..Ar... Emang kamu lupa tadi kamu ganti baju ditemani sama siapa.Udah ditemani eh malah ditinggalin akunya pas lagi ganti baju.Untung aku Deples jadi gak ketinggalan berita terbaru, wkwkwkwk."Jawab Kina dengan tertawa.
Ya, siswa laki-laki yang menabrak Ardyana bernama Ardan.Ardyana yang mendengar hal itu menjadi canggung dengan sahabatnya.Untuk mengalihkan perhatian, Ardyana mengajak Kina kekantin untuk membeli Aqua.Kina yang juga lagi haus mengiyakan saja ajakan Ardyana.Mereka membeli minuman kekantin dan tiba-tiba malah bell.
"Yah bell..."Ujar Kina.
Mereka langsung bergegas ke lapangan untuk berbaris dan menaruh minuman itu di tempat duduk yang tidak jauh dari lapangan.Hari ini praktek nya berkelompok, dan kelompoknya malah dikocok.Saat pembagian kelompok Ardyana sangat berharap bisa sekelompok dengan Ardan, eh tapi dia malah sekelompok dengan rampe.
"Aduh...Kenapa harus rampe, diakan orangnya garing banget."Ucap Ardyana didalam hati.
Karena tidak ada pilihan lain, Ardyana mengerjakan tugas berkelompok itu dengan muka penuh dengan ketertekanan sementara rampe yang orangnya memang sangat garing malah terus tertawa gak jelas.Jam pelajaran olahraga sudah selesai.Sekarang waktunya Ardyana pulang, tetapi tiba-tiba dia melihat Ardan malah lupa membawa minum.Ardyana yang memang mempunyai tingkat kepedulian tinggi langsung memberikan botol Aqua miliknya untuk diberikan kepada Ardan.
"Dan...ini minum untuk kamu.Kamu pasti capek kan?.Ini juga belum aku minum kok."Ucap Ardyana dengan malu-malu.
Ardan yang diberikan minuman oleh Ardyana menjadi terkejut dan tersipu malu, karena sejujurnya Ardan juga menyukai Ardyana karena sifatnya yang memiliki tingkat kepedulian tinggi dan parasnya yang cantik.
"Ah tidak usah, gak usah repot-repot Ardyana."Ujar Ardan Dengan canggung.
"Udah gak papa ambil aja."Ucap Ardyana.
Setelah memberikan minum kepada Ardan, Ardyana langsung berlari mengambil tasnya.
Tanpa disangka-sangka, saat Ardyana sedang menunggu ibunya didepan digerbang sekolah, Ardan malah menyatakan perasaannya kepada Ardyana dan mengajak Ardyana untuk berpacaran dengan dirinya, karena Ardan sudah tahu dari sahabatnya Ardyana yaitu Kira bahwa Ardyana menyukai dirinya.Ardyana yang melihat itu langsung menolak lamaran dari Ardan.
"Dan...Kita masih SMP, kita masih duduk di Sekolah Menengah Pertama.Tidak sewajarnya kita sudah berpacaran.Kita masih terlalu kecil Dan...Memang kita sama-sama saling suka, tetapi ini belum saatnya.Walau begitu aku tetap menganggap kamu menjadi temanku kok.Kamu gak usah sedih dan kesal kepadaku ya...Karena sewajarnya kita pacaran saat kuliah dan sudah kerja.Jika memang kau mencintaiku, lamarlah aku lagi saat kita sudah sama-sama kuliah."Ucap Ardyana sambil beranjak pergi.
~The End~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Kak