Belakang ini kita tidak dapat memungkiri kemajuan teknologi yang sangat pesat yang berimbas pada kehidupan sehari-hari. Teknologi ini membantu semua aktivitas manusia dalam kesehariannya. Namun, seringkali kita terlena dengan perkembangan ini tanpa memikirkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan kita. Padahal, dalam kehidupan seharusnya, kita dapat menentukan dampak positif dan negatif teknologi, kemana arah kehidupan kita.

Handphone/ gadget/ gawai sebagai salah satu produk teknologi modern yang digunakan untuk berkomunikasi searah dengan orang lain. Melalui benda ini, semua orang dapat saling terhubung tanpa batas ruang dan waktu, atau dapat menjadi kebutuhan wajib yang harus dimiliki semua orang. Hingga saat ini bermunculan merk-merk terkenal, diikuti banyaknya variasi harga dari termurah sampai dengan termahal. Akibatnya, banyak persaingan bisnis yang membuat produsen ini mulai berlomba untuk meningkatkan kualitas produk dengan harga terjangkau. Hal ini secara tidak langsung menarik minat semua orang untuk memilikinya dengan harga terjangkau.

Berdasarkan sejarah awal mula tercipta handphone/ gawai oleh Martin Copper, pada tanggal 3 April 1973. Beliau adalah seorang karyawan Motorola yang semula menciptakan gawai secara sederhana, untuk memudahkan komunikasi dengan orang lain. Seiring perkembangannya, gawai semakin memperbanyak fitur yang dapat dinikmati untuk memperluas wawasan dan interaksi secara global. Fitur-fitur dalam gawai ini juga berdampak positif bagi saya sebagai salah satu siswa di MTsN 2 Jember yang gemar berselancar dengan beragam fitur dalam telepon pintar ini. Sebagai salah seorang pelajar, saya seringkali mendapat tugas dari sekolah dan gawai membantu saya menyelesaikan dengan tepat waktu. Selain itu, gawai juga membantu saya agar mudah mengikuti bimbingan online dari Ruang Guru atau aplikasi sejenis lain yang berbayar. Melalui bimbingan via gawai ini saya tidak perlu bersusah payah keluar rumah untuk mendapat beragam materi terkait pelajaran, karena dapat diakses di rumah dalam situasi yang lebih santai. Bagi saya, aplikasi dalam gawai seperti ini dapat memudahkan para pelajar seperti saya. Perlahan, saya merasakan manfaatnya, saya mendapat nilai-nilai cukup bagus untuk beberapa mata pelajaran di raport semester kemarin. Alhamdulillah, kedua orang tua saya juga bangga dengan pencapaian yang saya dapat, tanpa harus dihantui rasa was-was di perjalanan menuju tempat les yang cukup jauh dijangkau.

Selain itu, saya juga seringkali mengakses Youtube, Tik-Tok, Instagram, atau aplikasi sejenisnya untuk mendapat beragam informasi. Akan tetapi, seringkali saya menjumpai konten-konten negatif di dalamnya. Saya selalu menanamkan prinsip memanfaatkan semua informasi yang dapat membangun atau membantu semua aktivitas keseharian dan mengabaikan konten negatif yang dapat merusak moral atau akhlak saya. Pemahaman agama yang didapatkan dari kedua orang tua dan para guru, telah membuat saya yakin, dan percaya semua informasi dari gawai adalah positif. Hal ini tergantung para penggunanya, jika penggunanya mampu memfilter semua informasi, maka akan dijauhkan dari konten negatif yang merugikan banyak orang. Dengan kata lain, dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, kita sebagai pengguna harus bijak memfilter semua informasi yang didapat dan tidak mudah terpengaruh hal atau konten negatif di dalamnya yang sangat dibenci Allah. Jika ingin menjadi pribadi yang berakhlakul karimah, kita harus menjauhi hal atau semua yang dibenci Allah, menjauhkan diri dari sifat riya’ atau sombong dengan memamerkan harta di sosial media, selalu memanfaatkan semua informasi dengan sebaik mungkin, jujur, dan takut melakukan hal yang dibenci-Nya baik secara lisan maupun tindakan.