Meratap Kepada Langit
Meratap Kepada Langit
Ia tak lagi menghayal
Berdialog dengan otak mungkin membuatnya lelah
Namun bukan berarti ia tak berhenti menghayal
Kini lisannya mulai berandai-andai
Andaikan saja…., seandainya……, ingin rasanya…..
Menghayal dengan lisan memang dirasa sangat membosankan
Tapi kali ini ia mungkin tak akan lelah meratap
Sebab ia kini menyukai kebiasaan barunya itu
Duduk di pondok kayu
Menatap langit biru dengan sawah hijau dibawahnya
Bisikan bayu menyapa
Mengetuk kalbu dan jiwa
Disertai lantunan ratapan yang ia ucapkan
Membuat suasana baru namun aneh didalamnya
Dikeheningan malam nan sunyi
Bintang-bintang menghiasi langit
Dinginnya suasana malam
Diisinya dengan ratapan-ratapan kecil yang samar-samar terdengar
Suara jangkrik, katak, dan burung hantu
Hampir tak terdengar karena ratapannya itu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar