Nothing Into Something
Kuat, gigih, tak kenal rasa takut, wanita hebat, wonder woman, pahlawan, guru. Itu semua julukan yang kita tahu untuk wanita paling hebat di dunia. Siapalagi kalau bukan ibu. Ia yang mengandung selama 9 bulan, tak pernah mengeluh sedikitpun. Perkenalkan namaku Saddamu Mufti Khafidz, siswa SMK Al-Muslim kelas XI, jurusan Multimedia. Dan inilah pengalaman pribadi tentang wanita paling hebat di dunia, yaitu ibu.
Seorang ibu adalah sosok figur yang akan menjdi contoh bagi anak-anaknya. Hal-hal kecil sekalipun yang ibu lakukan akan menjadi sebuah contoh untuk anaknya di masa depan. Ini sedikiti pengalamanku tentang ibuku yang selalu mendukung, menyayangi, menghargai atas semua yang kulakukan. Dari hal terkecil pun ia tetap menghargai apapun itu. Semasa kecil ibu selalu mengajariku banyak hal. Dari mulai berhitung, membaca, bermain, dan masih banyak lagi. Di sela-sela kesibukan ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia tetap bermain bersamaku dan kakakku. Banyak hal yang ia berikan atau sampaikan kepadaku. Ibu memang figur yang benar-benar berarti dalam hidupku. Ketika aku dalam masa-masa sulit mendapatkan teman, ibuku lah yang akan selalu menemaniku. Momen itu ketika aku masih duduk di bangku SD. Aku hampir tidak memiliki teman, satu pun tidak ada. Ibu benar-benar seperti sosok teman. Ada banyak hal yang bisa aku sampaikan lewat tulisan. Salah satunya adalah momen itu. Kemudian ketika aku berbuat kesalahan, ia memang akan marah. Marahnya seorang ibu bukan karena tanpa alasan. Aku pernah membuat ibuku marah besar, dan itu benar-benar murni kesalahanku tanpa ada campur tangan orang lain. Ia benar-benar marah atas kejadian itu. Dan ya, akhirnya kita saling memaafkan meskipun aku masih sedikit memiliki rasa sebal. Dan juga ibuku sering memberikan beberapa kalimat yang membuatku benar-benar hampir menangis. Salah satunya “Kalau kamu nggak bisa baik sama orang tua kamu sendiri, kamu harus baik sama orang lain.Karena kamu nggak bisa hidup sendiri, manusia itu makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain.” Kalimat itu hampir membuat air mataku mengalir. Dan ada satu kalimat lagi. “Hidup itu gak selamanya berjalan apa yang kita mau, kita harus mempersiapkan diri kita untuk hal yang paling buruk.” Kalimat yang diucapkan ibuku memanglah kalimat yang saat ini memang aku butuhkan dalam kehidupanku.
Tak cukup rasanya jika berbicara tentang ibu lewat kata-kata ataupun ketikan. Banyak hal yang tidak bisa disampaikan lewat kata-kata maupun tulisan. Hal tersebut bisa dirasakan ketika kita bersama ibu di samping kita. Dari yang bukan siapa-siapa menjadi sesuatu yang besar, ibu selalu mendampingi kita. Baik buruk sifat kita, para ibu tetap menyayangi kita. Terimakasih pahlawan hidupku, semua jasamu akan ku ingat selalu hingga maut menjemput. Mom, thank you for making me feel from nothing into something.
Biodata Penulis
Penulis memiliki nama asli Saddam Mufti Khafidz. Biasa dipanggil Dam oleh keluarga dan kerabat. Lahir pada 07 Oktober 2006, di Bekasi. Saat ini, penulis masih berstatus bersekolah di SMK Al-Muslim, kelas XI, jurusan Multimedia. Memiliki hobi mendengarkan lagu dan membuat beberapa cerpen. Penulis dapat dihubungi lewat:
E-mail: [email protected]
No. Telp: 085723750627
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar